Asiyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
|||
Baris 48:
== Kedudukan ==
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Asiyah merupakan salah satu dari empat wanita terbaik sepanjang masa, tiga lainnya adalam [[Maryam]] ibunda [[Isa]], [[Khadijah binti Khuwaylid|Khadijah]] [[Ummahatul mu'minin|istri Muhammad]], dan [[Fatimah]] putri Muhammad.<ref>HR. Abu Ya'la (2722)</ref><ref>HR. An-Nasai dalam ''Al-Kubra'' (8364)</ref><ref>Ibnu Asakir dalam ''Tarikh Ad-Dimasyq'' hlm. 378</ref><ref>Encyclopaedia of the Qur’an. Leidan: Brill, 2001. Print.</ref> Ia dikisahkan dalam [[Al-Qur'an]] sebagai istri Firaun, yang berkuasa pada zaman [[Musa]]. Ia diyakini diam-diam menerima Allah setelah menyaksikan mukjizat Musa di istana suaminya. Tradisi menyatakan bahwa Asiyah menyembah [[Allah]] secara diam-diam dan memohon untuk menghilangkan kekhawatirannya
Sebagian ulama berpandangan bahwa Asiyah adalah seorang [[nabiah]] atau nabi perempuan.<ref name="Ibnu Hajar, Fathul Bari, 6/447">Ibnu Hajar, Fathul Bari, 6/447</ref> Ulama yang berpendapat bahwa ada perempuan yang menjadi nabiah adalah [[Ibnu Hazm]], [[Al-Qurthubi]], dan [[Abu al-Hasan al-Asy'ari]].<ref name="Ibnu Hajar, Fathul Bari, 6/447"/><ref>Ibnu Hazm, al-Fashl fi al-Milal wa an-Nihal 2/60</ref><ref>Lawami'ul Anwar Al-Bahiyah: 2/66</ref> Meski demikian, mayoritas ulama berpendapat bahwa tidak ada perempuan yang sampai pada jenjang kenabian atau kerasulan.
|