Andaliman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 7:
== Penamaan ==
Dalam [[bahasa Mandarin]], andaliman dikenal sebagai ''huājiāo'' (花椒; harafiah: lada bunga). [[Bahasa Jepang|Orang Jepang]] mengenalnya sebagai ''sanshō'' (山椒), sedangkan di [[Korea]] ia dikenal sebagai ''sanchonamu'' (산초나무, ''Z. schinifolium'') atau ''chopinamu'' (초피나무, ''Z. piperitum''). Kuliner [[Tibet]], [[Nepal]], [[Bhutan]], dan [[India]] juga mengenal bumbu ini. Dalam [[bahasa Inggris]] nama yang paling populer adalah ''Sichuan [[Lada|pepper]]''<ref>{{Cite
== Jenis-jenis ==
Baris 20:
== Manfaat ==
Dalam kuliner Batak, andaliman diolah pada bentuk segar atau kering yang biasanya dihaluskan lalu dijadikan [[bumbu]] untuk berbagai macam masakan, seperti: [[sambal na tinombur]], [[arsik]] ([[ikan mas]] bumbu kuning), [[saksang]] (gulai babi), [[Dengke Mas na Niura|dengke mas na niura]], [[Sambal Tuktuk|sambal tuktuk]], ayam pinadar, [[mi gomak]], dan lain-lain. Tak hanya bumbu, andaliman juga menjadi resep yang tak tergantikan dalam membuat berbagai macam sambal khas Batak, seperti: sambal andaliman, sambal na tinombur dan sambak tuktuk.<ref>{{Cite
Serbuk buah andaliman yang mengandung senyawa aromatik dan minyak esensial juga dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba yang berfungsi untuk menghambat perkembangan bakteri ''Bacillus cereus, Eschericia coli, Pseudomonas fluorescens, Salmonella typhimurium,'' dan ''Staphylococcus aureus.'' Kandungan vitamin C dan E alami dalam buah ini juga dapat berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Di dunia pertanian sendiri, andaliman dapat diandalkan sebagai insektisida yang mampu menghambat pertumbuhan hama bubuk jagung dari serangga ''Sitophilus zeamais.''
|