Johannes Latuharhary: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
| children = 7
}}
[[Meester in de Rechten|Mr.]] '''Johannes Latuharhary''' ({{lahirmati|[[Ullath, Saparua, Maluku Tengah|Ulath]], [[Saparua]]|6|7|1900|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], [[Indonesia]]|8|11|1959}}) adalah seorang politikus dan perintis kemerdekaan [[Indonesia]]. Ia menjabat sebagai [[Gubernur Maluku]]
Johannes lahir di [[Saparua]], [[Maluku]], dan sebagai remaja ia pindah ke [[Batavia]] untuk pendidikan lanjut. Belakangan, ia memperoleh beasiswa untuk belajar [[ilmu hukum]] di [[Universitas Leiden]]. Sepulangnya ke tanah air, ia menjadi hakim di [[Jawa Timur]] dan mulai turut serta dalam pergerakan [[kebangkitan nasional Indonesia]] melalui organisasi pemuda Sarekat Ambon. Ia belakangan berhenti menjadi hakim dan pindah menjadi advokat, selagi bergerak di sisi politik untuk mengikutsertakan SA dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Selama [[Sejarah Nusantara (1942–1945)|zaman Jepang]], Johannes bekerja di bawah departemen urusan dalam negeri di Jakarta dan ditahan Jepang tiga kali dengan berbagai macam alasan. Ia turut serta dalam penulisan [[UUD 1945]] sebagai anggota [[Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia]] dan [[Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia]].
Baris 74:
== Meninggal dunia ==
Johannes meninggal dunia pada tanggal 8 November 1959 di [[Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo]], [[Jakarta Pusat]]. Ia sebelumnya jatuh [[koma (medis)|koma]] sebelum berangkat ke gereja
Pada tanggal 9 November 1959, Johannes Latuharhary dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]]. [[Johannes Leimena]], sesama pejuang kemerdekaan dari Ambon, memberikan pidato [[eulogi]] untuknya. Keluarga Johannes tinggal di rumah sewaan, sehingga warisan harta untuk keluarga mencakup dua mobil saja. Istri Johannes belakangan bekerja mengurus Wisma Indonesia di [[Mesir]] untuk menghidupi keluarga, dengan sejumlah bantuan tokoh-tokoh lainnya.{{sfn|Nanulaitta|1982|pp=156-159}}
|