Bahasa Lamaholot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Moedassir (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Baris 26:
Masyarakat Lamaholot yang mendiami wilayah Flores Timur daratan, pulau Solor, Adonara ([[bahasa Adonara]] bisa jadi bahasa mandiri) dan sebagian besar [[Lomblen|Lembata]] berbicara dalam bahasa Lamaholot, kecuali masyarakat Kedang di Lembata bagian timur menggunakan [[bahasa Kedang]]. Blust (2013) mengelompokkan BL ke dalam subkelompok bahasa Melayu-Polinesia Tengah (''Central Malayo-Polynesian'') dari rumpun bahasa Austronesia. BL digunakan oleh lebih dari 200.000 penutur di wilayah Kabupaten Flores Timur dan Lembata dalam dekade terakhir (Rappoport, 2009). Dalam karya Fernandez (1996) telah diungkapkan status kekerabatan sembilan bahasa di Flores (termasuk BL) dalam hubungannya dengan rumpun bahasa Austronesia.
 
Bahasa Lamaholot dalam pelafalannya memiliki dialek dan subdialek yang khas berdasarkan tata letak wilayah hunian. Keraf (1978: 11) memperjelas pembagian dialek BL menjadi 33 dialek, yakni dialek Lamalera, dialek Mulan, dialek [[Ile Ape, Lembata|Ile Ape]], dialek Belang, dialek Lewotala, dialek Imulolo, dialek Lewuka, dialek Kalikasa, dialek Lewokukun, dialek Mingar, dialek Wuakerong, dialek Lewopenutu, dialek Lamahora, dialek Merdeka, dialek Lewokeleng, dialek Lamatuka, dialek Atawolo, dialek Kiwang Ona, dialek Duli, dialek Watan, dialek Horowura, dialek Botun, dialek Waiwadan, dialek Lamakera, dialek Ritaebang, dialek [[Lewolema, Flores Timur|Lewolema]], dialek Baipito, dialek Waibalun, dialek Bama, dialek Lewolaga, dialek Tanjung Bunga, dialek Lewotobi, dialek Painara dan dialek Pukaunu yang berbatasan langsung dengan bahasa Sikka. Felysianus Sanga membuat pembagian dialek dan subdialek berdasarkan daratan. ''Pertama'', daratan pulau Flores bagian timur terdapat variasi bahasa Lamaholot pada wilayah Boru-Hewa, Pukaunu, Lewotobi, Lewolaga, Bama, Waibalun, Baipito, Lewolema, dan Tanjung Bunga. ''Kedua'', daratan [[pulau Solor]] terdapat variasi bahasa Lamaholot pada wilayah Ritaebang, Pamakayo, Wuliblolong, dan Lamakera. ''Ketiga'', daratan [[pulau Adonara]] terdapat variasi bahasa Lamaholot pada wilaya : Botun, Waiwadan, Horowura, Watan, Kiwangona (Tuawolo), Tanah Boleng, Pajinara, dan Dulhin (Hinga, [[Witihama, Flores Timur|Witihama]], dan Lambunga). ''Keempat'', daratan pulau Lembata terdapat variasi bahasa Lamaholot pada wilayah Mingar, Wuakerong, Belang, Imulolon, Lamalera, Lewuka, Kalikasa, Painara, Lamatuka, dan Lewoeleng. Sementara itu, di Larantuka, Konga, dan Wure (Adonara) para penduduknya menggunakan bahasa Nagi ([[bahasa Melayu Flores]]).<ref>{{Cite book|title=Kamus Dwi-Bahasa Lamaholot-Indonesia|last=Sanga|first=Felysianus|date=2002|publisher=Airlangga Universitas|isbn=|location=Surabaya|pages=5-6|url-status=live}}</ref>
 
== Rujukan ==