Maladewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dessyamylia94 (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan gambar rusak pranala ke halaman disambiguasi
Dessyamylia94 (bicara | kontrib)
Tag: halaman dengan galat kutipan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan gambar rusak
Baris 82:
 
[[File: Royal Air Force Operations in the Far East, 1941-1945 CF620.jpg|thumb|280px|Sebuah [[RAF|Royal Air Force]] [[Short Sunderland]] ditambatkan di laguna di Addu Atoll, selama Perang Dunia II]]
 
===Kemerdekaan dan republik===
 
[[File: Flag of the Sultan of The Maldives.svg|thumb|290px|Bendera [[Daftar Sultan Maladewa|Sultan Maladewa]]]]
 
Ketika Inggris menjadi semakin tidak mampu untuk melanjutkan penjajahan mereka di Asia dan kehilangan koloni mereka untuk penduduk asli yang menginginkan kebebasan, pada tanggal 26 Juli 1965 sebuah perjanjian ditandatangani atas nama Sultan oleh Ibrahim Nasir Rannabandeyri Kilegefan, Perdana Menteri, dan pada atas nama pemerintah Inggris oleh Sir Michael Walker, Duta Besar Inggris yang ditunjuk untuk Kepulauan Maladewa, yang secara resmi mengakhiri otoritas Inggris di bidang pertahanan dan urusan luar Maladewa. Dengan demikian, pulau-pulau tersebut mencapai kemerdekaan, dengan upacara yang diadakan di Kediaman Komisaris Tinggi Inggris di [[Kolombo]]. Setelah ini, kesultanan berlanjut selama tiga tahun di bawah [[Muhammad Fareed Didi|Sir Muhammad Fareed Didi]], yang menyatakan dirinya Raja setelah kemerdekaan.
 
Pada tanggal 15 November 1967, pemungutan suara dilakukan di parlemen untuk memutuskan apakah Maladewa harus melanjutkan sebagai [[Kerajaan konstitusional|monarki konstitusional]] atau menjadi republik. Dari 44 anggota parlemen, 40 memilih mendukung republik. Pada tanggal 15 Maret 1968, sebuah referendum nasional diadakan atas pertanyaan tersebut, dan 93,34% dari mereka yang ambil bagian memilih mendukung pendirian republik. Sistem Republik dideklarasikan pada 11 November 1968, dengan demikian mengakhiri masa monarki selama 853 tahun, yang digantikan oleh republik di bawah kepresidenan [[Ibrahim Nasir]]. Karena Raja hanya memiliki sedikit kekuasaan nyata, ini dilihat sebagai perubahan kosmetik dan membutuhkan sedikit perubahan dalam struktur pemerintahan.
 
[[Pariwisata di Maladewa|Pariwisata]] mulai dikembangkan di beberapa [[Kepulauan]] pada awal tahun 1970-an. Resor pertama di Maladewa adalah [[Kurumba Maladewa]] yang menyambut tamu pertama pada 3 Oktober 1972. Sensus pertama yang akurat diadakan pada bulan Desember 1977 dan menunjukkan 142.832 orang tinggal di Maladewa.<ref>"[http://countrystudies.us/maldives/4.htm Maldives – Population". Library of Congress Country Studies] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210114164344/http://countrystudies.us/maldives/4.htm |date=14 January 2021 }}</ref>
 
Pertikaian politik selama tahun 1970-an antara faksi Nasir dan tokoh politik lainnya menyebabkan penangkapan dan pengasingan perdana menteri terpilih tahun 1975 [[Ahmed Zaki (politisi)|Ahmed Zaki]] ke tempat terpencil di sebuah [[Atol|atol]]. Penurunan ekonomi mengikuti penutupan [[Bandar Udara Internasional Gan]] dan runtuhnya pasar ikan kering yang merupakan bagian dari ekspor penting negara ini. Dengan dukungan untuk pemerintahannya yang goyah, Nasir melarikan diri ke Singapura pada tahun 1978, dengan membawa uang sebesar jutaan dolar dari perbendaharaan.
 
[[Maumoon Abdul Gayoom]] memulai perannya selama 30 tahun sebagai presiden pada tahun 1978, memenangkan enam kali pemilu secara berturut-turut tanpa memiliki oposisi. Pemilihannya dipandang sebagai pengantar periode stabilitas politik dan pembangunan ekonomi mengingat prioritas Maumoon untuk mengembangkan pulau-pulau yang lebih miskin. Pariwisata berkembang dan peningkatan kontak asing memacu pembangunan. Namun, aturan Maumoon kontroversial, dengan beberapa kritikus mengatakan Maumoon adalah seorang otokrat yang memadamkan perbedaan pendapat dengan membatasi kebebasan dan favoritisme politik.<ref name="cnn_sinking">{{Cite news |last=CNN |date=11 November 2008 |title=Sinking island nation seeks new home |url=http://edition.cnn.com/2008/WORLD/asiapcf/11/11/maldives.president/index.html |url-status=live |access-date=12 November 2008 |archive-url=https://web.archive.org/web/20081206023636/http://edition.cnn.com/2008/WORLD/asiapcf/11/11/maldives.president/index.html |archive-date=6 December 2008}}BAT</ref>
 
Serangkaian upaya kudeta (pada 1980, 1983, dan 1988) oleh pendukung Nasir dan kepentingan bisnis mencoba menggulingkan pemerintah tanpa hasil. Sementara dua upaya pertama tidak banyak berhasil, upaya kudeta tahun 1988 melibatkan sekitar 80 tentara bayaran dari [[Macan Pembebasan Tamil Eelam|PLOTE]] yang merebut bandara dan menyebabkan Maumoon melarikan diri dari rumah ke rumah sampai intervensi 1.600 [[Angkatan Bersenjata India|pasukan India]] diterbangkan ke [[Malé]] untuk memulihkan ketertiban.
 
Kudeta pada bulan November 1988 dipimpin oleh Ibrahim Lutfee, seorang pengusaha dan Sikka Ahmed Ismail Manik yang merupakan ayah dari ibu negara Maladewa saat ini [[Fazna Ahmed]]. Para penyerang dikalahkan oleh [[Upaya kudeta Maladewa 1988|Layanan Keamanan Nasional Maladewa]]. Pada malam 3 November 1988, [[Angkatan Udara India]] menerbangkan [[Resimen Parasut (India)|kelompok batalion parasut]] dari [[Agra]] dan menerbangkannya di atas ketinggian {{convert|2000|km|mi}} ke Maladewa. Pada saat angkatan bersenjata India mencapai Maladewa, pasukan tentara bayaran telah meninggalkan Malé dengan kapal MV Progress Light yang dibajak. [[Pasukan terjun payung|Pasukan terjun payung]] India mendarat di [[Pulau Hulhulé|Hulhulé]] dan mengamankan lapangan terbang dan memulihkan pemerintahan di Malé dalam beberapa jam. Operasi singkat ini berlabel ''[[Operasi Kaktus]]'', juga melibatkan [[Angkatan Laut India]] yang membantu menyerahkan kapal barang MV Progress Light dan menyelamatkan sandera dan kru.
 
== Geografi ==