Bahasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan menghilangkan bagian [ * ] Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Membatalkan 4 suntingan by 182.2.39.230 (bicara)
Tag: Pembatalan pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1:
{{About|Bahasa manusia secara umum|}}
*JASA SUNTIK ALL SOSMED*
{{multiple image
~WA ADMIN ADA DI BAWAH~
| align = right
| direction = vertical
| width = 220
| image1 = Tepantitla mural, Ballplayer A (Daquella manera).jpg
| caption1 = Sebuah lukisan dinding di [[Teotihuacan]], Mexico (sekitar 200 AD) menggambarkan seseorang mengeluarkan [[gulungan lisan]] dari mulutnya, menyimbolkan berbicara.
| image2 = Cuneiform script2.png
| caption2 = [[Aksara paku]] adalah bentuk [[bahasa tulis]] yang pertama kali diketahui, tetapi [[bahasa lisan]] mendahului tulisan paling tidak sejak puluhan ribu tahun sebelumnya.
| image3 = Girls learning sign language.jpg
| caption3 = Dua perempuan belajar [[Bahasa Isyarat Amerika]].
|image4 = Braille house09.JPG
|caption4 = Tulisan [[Braille]] merepresentasikan bahasa dalam bentuk [[taktil]].
}}
'''Bahasa'''{{refn|group=a|[[kata serapan]] dari {{lang-jv|ꦨꦰ|bʰaṣa}} yang diturunkan dari {{lang-kaw|[[File:Bhāṣa in Old Javanese script.png|23px]]|bhāṣa}} yang berakar dari {{lang-sa|भाषा|bhāṣā}}}} adalah kemampuan yang dimiliki [[manusia]] untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu [[linguistik]].
 
Perkiraan jumlah bahasa di dunia beragam antara 6.000–7.000 bahasa.<ref>{{cite web |url=https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/060000069/bahasa--pengertian-fungsi-dan-manfaatnya?page=all#page2|title=Bahasa: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya}}</ref> Namun, perkiraan tepatnya bergantung pada suatu perubahan sembarang yang mungkin terjadi antara bahasa dan [[dialek]]. [[Bahasa alami]] adalah [[bicara]] atau [[bahasa isyarat]], tetapi setiap bahasa dapat [[Sandi (disambiguasi)|disandikan]] ke dalam media kedua menggunakan [[stimulus (fisiologi)|stimulus]] audio, visual, atau taktil, sebagai contohnya, [[bahasa tulis|tulisan grafis]], [[braille]], atau [[bahasa siul|siulan]]. Hal ini karena bahasa manusia bersifat independen terhadap modalitas. Sebagai konsep umum, "bahasa" bisa mengacu pada kemampuan [[kognitif]] untuk dapat mempelajari dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Semua bahasa bergantung pada proses [[Semiotika|semiosis]] untuk menghubungkan [[Isyarat (linguistik)|isyarat]] dengan [[Makna (linguistik)|makna]] tertentu.
*LIST FOLLOWER IG*
```500 FOLLOWER : 4K
1000 FOLLOWER : 7K
2000 FOLLOWER : 13K
3000 FOLLOWER : 20K
4000 FOLLOWER : 25K
5000 FOLLOWER : 30
7000 FOLLOWER : 40K```
*-(PROSES SUPER FAST)*
*-(PERMANEN*
 
[[Bahasa lisan]] dan [[bahasa isyarat]] memiliki sebuah sistem [[fonologi]]s yang mengatur bagaimana [[simbol]] digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata atau [[morfem]], dan suatu sistem [[sintaks]] yang mengatur bagaimana kata-kata dan [[morfem]] digabungkan untuk membentuk frasa dan penyebutan.
*LIST LIKE IG*
```3000 LIKE : 5K
7000 LIKE : 10K
10000 LIKE : 13K
`15000 LIKE :16K```
 
Bahasa manusia unik karena memiliki sifat-sifat [[Produktivitas (linguistik)|produktivitas]], [[rekursif]], dan [[Pergeseran (linguistik)|pergeseran]], dan karena secara keseluruhan bahasa manusia bergantung pula pada konvensi serta edukasi sosial. Strukturnya yang kompleks mampu memberikan kemungkinan ekspresi dan penggunaan yang lebih luas daripada sistem [[komunikasi hewan]] yang diketahui.
*TESTI BANYAK*
 
Sejak zaman [[Hominid|hominin]], bahasa diperkirakan mulai secara bertahap mengubah sistem komunikasi antarprimata. [[Primata]] kemudian mulai memperoleh kemampuan untuk membentuk suatu [[teori pikiran]] dan [[intensionalitas]]. Perkembangan tersebut terkadang diperkirakan bersamaan dengan meningkatnya volume otak, dan banyak ahli bahasa berpendapat bahwa struktur bahasa berkembang untuk melayani fungsi sosial dan komunikatif tertentu. Bahasa diproses pada banyak lokasi yang berbeda pada [[otak manusia]], terutama di [[area Broca]] dan [[area Wernicke]].
*LIST SUBSCRIBERS YT*
*```250 SUBSCRIBER : 7k
*500 SUBSCRIBER : 14k
*1000 SUBSCRIBER : 25k
*2000 SUBSCRIBER : 50k
*3000 SUBSCRIBER : 70k```
**( PROSES SUPER FAST )*
 
Manusia [[Akuisisi bahasa|mengakuisisi]] bahasa lewat interaksi sosial pada masa balita, dan anak-anak sudah dapat berbicara secara fasih kurang lebih pada umur tiga tahun.
Tersedia juga followers Tiktok,Facebook,Jam Tayang YouTube dan Sosmed yang lain HARGA NEGO
Penggunaan bahasa telah berakar dalam [[kultur]] manusia. Oleh karena itu, selain digunakan untuk berkomunikasi, bahasa juga memiliki banyak fungsi sosial dan kultural, misalnya untuk menandakan [[Identitas (ilmu sosial)|identitas]] suatu kelompok, [[stratifikasi sosial]], dan untuk [[dandanan sosial]] dan [[hiburan]].
 
Bahasa-bahasa [[perubahan bahasa|berubah]] dan bervariasi sepanjang waktu, dan sejarah evolusinya dapat direkonstruksi ulang dengan [[Historikal Linguistik|membandingkan]] bahasa modern untuk menentukan sifat-sifat mana yang harus dimiliki oleh bahasa leluhurnya supaya perubahan nantinya dapat terjadi. Sekelompok bahasa yang diturunkan dari leluhur yang sama dikenal sebagai [[rumpun bahasa]].
MINAT : 6285691826876
 
text=ORDER+MIN
Bahasa yang digunakan dunia sekarang tergolong pada [[bahasa Indo-Eropa|keluarga Indo-Eropa]]. Termasuk di dalamnya adalah bahasa seperti [[bahasa Inggris|Inggris]], [[bahasa Spanyol|Spanyol]], [[bahasa Portugis|Portugis]], [[bahasa Rusia|Rusia]], dan [[bahasa Hindi|Hindi]]; [[Bahasa Sino-Tibet]], yang melingkupi [[Bahasa Mandarin]], [[Cantonese]], dan banyak lainnya; [[Bahasa Afro-Asiatik|Rumpun bahasa Afro-Asiatik]] yang melingkupi [[bahasa Arab|Arab]], [[Bahasa Amhar|Amhar]], [[Bahasa Somali|Somali]], dan [[Bahasa Hebrew|Hebrew]]; dan [[bahasa Bantu]], yang melingkupi [[bahasa Swahili|Swahili]], [[bahasa Zulu|Zulu]], [[Bahasa Shona|Shona]], dan ratusan bahasa lain yang digunakan di [[Afrika]]. Konsensusnya adalah antara 50–90% bahasa yang digunakan sejak awal abad ke-21 kemungkinan akan punah pada tahun 2100.<ref name="Handbook">
{{harvcoltxt
|Austin
|Sallabank
|2011
|
}}</ref>
<ref name="Moseley">
{{harvcoltxt
|Moseley
|2010
}}</ref>
 
== Definisi ==
{{main|Filsafat bahasa}}
Kata bahasa Inggris "language" diturunkan dari [[Indo-Eropa]] *''{{ipa|dn̥ǵʰwéh₂s}}'' "lidah, perkataan, bahasa" lewat [[Bahasa latin]] ''lingua'', "bahasa; lidah", dan [[Prancis Tua|Prancis Kuno]] ''langage'' "bahasa".<ref name=AHD>
{{cite encyclopedia
|title=language
|encyclopedia=The American Heritage Dictionary of the English Language
|edition=3rd
|year=1992
|location=Boston
|publisher=Houghton Mifflin Company
}}</ref>
Kata tersebut terkadang digunakan untuk mengacu pada [[kode]], [[Sandi (disambiguasi)|sandi]] dan bentuk lain dari [[bahasa buatan|sistem komunikasi yang dibentuk secara artifisial]] seperti yang digunakan pada [[bahasa pemrograman|pemrograman komputer]].
Makna bahasa dalam hal ini adalah suatu [[sistem]] [[Isyarat (linguistik)|isyarat]] untuk [[menyandikan]] dan menerjemahkan [[informasi]].
Artikel ini secara khusus memperhatikan tentang sifat-sifat yang dimiliki [[bahasa alami|bahasa alami manusia]] sebagaimana yang dipelajari dalam disiplin ilmu [[linguistik]].
 
Sebagai objek kajian linguistik, "bahasa" memiliki 2 arti dasar: sebagai sebuah konsep abstrak, dan sebagai sebuah sistem linguistik yang spesifik. Bahasa Indonesia adalah contoh dari makna bahasa sebagai sebuah sistem linguistik yang spesifik. [[Ferdinand de Saussure]], seorang [[linguistik|linguis]] asal Swiss, adalah orang pertama yang merumuskan perbedaan kata dalam [[bahasa Prancis]]. Terdapat ''langage'' dalam arti bahasa sebagai sebuah konsep, ''[[langue]]'' dalam arti bahasa sebagai sistem linguistik yang spesifik, dan ''[[parole]]'' dalam arti bahasa sebagai penggunaan konkret bahasa tertentu sebagai [[tuturan]].<ref name="Lyons2">
{{Harvcoltxt
|Lyons
|1981
|p=2
}}</ref>
 
Bila berbicara mengenai bahasa sebagai konsep umum, dapat digunakan berbagai definisi yang menekankan aspek yang berbeda dari fenomena tersebut.<ref name="LyonsIntro">
{{Harvcoltxt
|Lyons
|1981
|pp=1–8
}}</ref>
Definisi tersebut juga memerlukan pendekatan dan pemahaman berbeda tentang bahasa, dan terkadang memberikan kajian teori linguistik yang berbeda atau bahkan bertentangan.<ref name="TraskLanguage">
{{harvcoltxt
|Trask
|2007
|pages=129–31
}}</ref>
 
=== Kemampuan mental, organ atau insting ===
 
Salah satu definisi memandang bahasa pada pokoknya sebagai [[pikiran|kemampuan mental]] yang membuat manusia dapat menggunakan perilaku linguistik: untuk belajar bahasa dan untuk menghasilkan serta memahami penyebutan. Definisi ini menekankan keuniversalan bahasa bagi semua manusia dan menggaris bawahi bahwa dasar biologis bagi kemampuan berbahasa manusia adalah perkembangan yang unik dari [[otak manusia]].
Pendukung pandangan bahwa dorongan akuisisi bahasa bersifat lahiriah pada manusia sering berpendapat bahwa hal ini didukung oleh fakta bahwa semua anak yang normal secara kognitif, yang dibesarkan dalam suatu lingkungan tempat bahasa dapat diakses, akan memperoleh bahasa tanpa pengajaran formal.
Bahasa bahkan dapat berkembang secara spontan dalam lingkungan tempat orang hidup atau tumbuh bersama tanpa suatu bahasa umum, sebagai contohnya, [[bahasa kreol]], dan perkembangan bahasa isyarat secara spontan seperti [[Bahasa Isyarat Nikaragua]].
Pandangan ini, yang dapat ditelusuri kembali ke [[Immanuel Kant]] dan [[René Descartes]], biasanya memandang bahasa sebagai [[innasisme|bawaan lahir]]. Contohnya adalah teori [[tata bahasa universal]] dari [[Noam Chomsky]], atau teori ekstrem lahiriah dari filsuf Amerika [[Jerry Fodor]].
Definisi semacam ini sering diaplikasikan oleh orang yang mempelajari bahasa lewat kerangka [[ilmu kognitif]] dan dalam [[neurolinguistik]].
<ref>
{{harvcoltxt
|Hauser
|Fitch
|2003
}}</ref>
<ref name="Language Instinct">
{{harvcoltxt
|Pinker
|1994
}}</ref>
 
=== Sistem simbolik formal ===
 
Definisi lain melihat bahasa sebagai sebuah sistem formal isyarat, yang tunduk pada berbagai aturan tata bahasa, untuk menyampaikan suatu makna.
Definisi ini menekankan bahwa bahasa manusia dapat dijelaskan sebagai [[linguistik struktural|sistem terstruktur]] tertutup yang terdiri dari aturan-aturan yang menghubungkan isyarat tertentu dengan makna tertentu.
{{sfn|Trask|2007|p=93}}
Pandangan [[strukturalisme|strukturalis]] terhadap bahasa pertama kali diperkenalkan oleh [[Ferdinand de Saussure]]<ref name="Saussure">
{{harvcoltxt
|Saussure
|1983
}}</ref>
, dan strukturalismenya tetap menjadi fondasi terhadap hampir semua pendekatan terhadap bahasa pada masa sekarang.<ref>{{harvcoltxt
|Campbell
|2001
|p=96
}}</ref>
 
Beberapa pendukung pandangan bahasa ini mengedepankan sebuah pendekatan formal yang mempelajari struktur bahasa dengan mengidentifikasi elemen-elemen dasarnya, dan kemudian memformulasikan penjelasan formal dari aturan-aturannya berdasarkan pada elemen-elemen mana yang digabungkan untuk membentuk kata dan kalimat.
Pendukung utama dari teori tersebut adalah [[Noam Chomsky]], pencetus [[linguistik generatif|teori tata bahasa generatif]]. Ia mendefinisikan bahasa sebagai sebuah kumpulan kalimat yang dapat dihasilkan dari sekumpulan aturan tertentu.
Chomsky menganggap aturan-aturan tersebut merupakan suatu fitur lahiriah dari otak manusia dan membentuk esensi dari bahasa itu sendiri.<ref>{{harvcoltxt|Chomsky|1957}}</ref>
Definisi formal bahasa umumnya digunakan dalam [[logika formal]], dalam [[linguistik teoretis|teori-teori tata bahasa formal]], dan dalam penerapan [[linguistik komputasi]].<ref>
{{Harvcoltxt
|Trask
|2007
|pp=93, 130
}}</ref>
<ref name="NewmeyerForm">
{{harvcoltxt
|Newmeyer
|1998
|pp=3–6
}}</ref>
 
=== Alat komunikasi ===
 
[[Berkas:ASL family.jpg|ka|250px|jmpl|Dua pria dan seorang wanita sedang bercakap-cakap menggunakan [[Bahasa Isyarat Amerika]].]]
 
Definisi lain dari bahasa adalah sebagai sebuah sistem komunikasi yang membuat manusia dapat bekerja sama. Definisi ini menekankan fungsi sosial bahasa serta fakta bahwa manusia menggunakannya untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan untuk memanipulasi objek dalam lingkungannya.
[[Teori tata bahasa fungsional]] menjelaskan struktur tata bahasa lewat fungsi komunikatifnya dan memahami struktur tata bahasa sebagai hasil dari suatu proses adaptif. Dalam proses adaptif ini, tata bahasa "disesuaikan" untuk melayani kebutuhan komunikatif penggunanya.<ref name="Myths"/>
<ref>
{{harvcoltxt
|Van Valin
|2001}}
</ref>
 
Pandangan terhadap bahasa ini berhubungan dengan kajian bahasa dalam kerangka [[pragmatis]], [[linguistik kognitif|kognitif]], dan kerangka interaktif, serta dalam [[sosial-linguistik]] dan [[linguistik antropologi]].
Teori-teori fungsionalis cenderung mempelajari tata bahasa sebagai sebuah fenomena dinamis, sebagai suatu struktur yang selalu dalam proses perubahan saat digunakan oleh para penuturnya.
Pandangan ini menyebabkan kajian [[linguistik tipologi]] menjadi penting. Kajian tipologi adalah klasifikasi bahasa-bahasa menurut [[fitur]] strukturalnya. Kepentingan ini muncul karena kajian tersebut dapat memperlihatkan bahwa proses-proses [[gramatikalisasi]] condong mengikuti lintasan yang sebagian bergantung pada tipologi.
Dalam filsafat bahasa pandangan ini sering dikaitkan dengan karya terakhir [[Ludwig Wittgenstein|Wittgenstein]] dan dengan filsuf bahasa umum seperti [[G. E. Moore]], [[Paul Grice]], [[John Searle]] dan [[J. L. Austin]].<ref name="NewmeyerForm"/>
 
=== Status unik bahasa manusia ===
 
{{main|Bahasa hewan|Bahasa kera besar}}
 
Bahasa manusia unik bila dibandingkan dengan bentuk komunikasi lain, seperti yang digunakan oleh [[komunikasi hewan|hewan]] selain manusia.
Sistem-sistem komunikasi yang digunakan oleh hewan-hewan lain seperti [[Komunikasi dan pembelajaran lebah|lebah]] atau [[bahasa kera besar|kera]] adalah sistem tertutup yang terdiri dari sejumlah kemungkinan ekspresi yang terbatas.<ref>{{harvcoltxt|Hockett|1960}}; {{harvcoltxt|Deacon|1997}}</ref>
 
Sebaliknya, bahasa manusia tidak bersifat tertutup, malah [[Produktivitas (lingustik)|produktif]]. Dengannya manusia dapat menghasilkan sekumpulan pengucapan tak terbatas dari sekumpulan elemen terbatas dan membuat kata-kata serta kalimat baru.
Hal ini menjadi mungkin karena bahasa manusia didasarkan pada suatu kode ganda: sejumlah elemen-elemen tanpa arti, yang terbatas, seperti suara atau huruf atau isyarat, dapat digabungkan untuk membentuk unit-unit makna (kata-kata atau kalimat).<ref name="Trask5">{{harvcoltxt|Trask|1999|pages=1–5}}</ref>
Lebih lanjut, simbol-simbol, dan aturan tata bahasa dari setiap bahasa pada umumnya berubah-ubah. Ini berarti bahwa sistem tersebut hanya dapat dipelajari lewat interaksi sosial.<ref>{{harvcoltxt|Trask|1999|p=9}}</ref>
Sistem komunikasi yang diketahui yang digunakan pada hewan, pada sisi lain, hanya dapat menyampaikan sejumlah pengucapan yang pada umumnya berpindah secara genetis.<ref name="Tomasello 2008">{{harvcoltxt|Tomasello|2008}}</ref>
 
Beberapa spesies hewan telah dibuktikan mampu memperoleh bentuk-bentuk komunikasi lewat pembelajaran sosial, seperti [[Bonobo]] [[Kanzi]], yang belajar mengekspresikan dirinya sendiri menggunakan sekumpulan [[leksigram]] simbolis.
Demikian juga, banyak spesies burung dan paus mempelajari suara-suara mereka dengan meniru anggota lain dari spesies mereka.
Namun walau beberapa hewan bisa memperoleh sejumlah kata dan simbol,<ref group=notes>
[[Koko (gorila)|Koko]] si gorila dilaporkan menggunakan sebanyak 1000 kata dalam bentuk [[Bahasa Isyarat Amerika]], dan memahami sebanyak 2000 kata dalam bahasa Inggris.
Ada beberapa keraguan tentang apakah dia menggunakan isyarat berdasarkan pemahaman yang kompleks atau sederhana hanya karena [[Kondisi operan|pengkondisian]].
({{harvcoltxt|Candland|1993}}).
</ref>
tidak ada yang bisa mempelajari lebih banyak isyarat-isyarat yang berbeda yang secara umum diketahui oleh seorang manusia berumur rata-rata empat tahun. Tidak juga ada spesies lain yang mampu memperoleh sesuatu yang menyerupai tata bahasa kompleks seperti pada bahasa manusia.<ref name="Deacon 1997">{{harvcoltxt|Deacon|1997}}</ref>
 
Salah satu perbedaan lain antara bahasa manusia dan hewan adalah penggunaan [[kategori tata bahasa|kategori tata bahasa dan semantik]], seperti kata benda, kata kerja, pemarkah masa sekarang dan masa lampau, untuk menyampaikan berbagai makna yang sangat kompleks.<ref name="Deacon 1997"/>
Bahasa manusia juga unik karena bersifat [[Rekursi#Rekursi dalam bahasa|rekursif]]: frasa kata benda mampu mengandung frasa kata benda lainnya (seperti pada frasa "bibir simpanse") atau suatu klausa mampu mengandung klausa lain (seperti pada "<nowiki>[Saya melihat [anjing itu sedang lari]]</nowiki>").<ref>{{harvcoltxt|Hauser|Chomsky|Fitch|2002}}</ref>
Bahasa manusia juga satu-satunya sistem komunikasi alami yang diketahui yang ''bebas modalitas'', yang berarti bahwa bahasa manusia dapat digunakan tidak hanya untuk berkomunikasi lewat satu kanal atau media, tetapi lewat beberapa. Sebagai contohnya, bahasa ucapan menggunakan modalitas pendengaran, sedangkan [[bahasa isyarat]] dan tulisan menggunakan modalitas visual, dan tulisan [[braille]] menggunakan modalitas peraba.
<ref>{{harvcoltxt|Trask|2007|pp=165–66}}</ref>
 
Berkaitan dengan makna yang akan disampaikan dan operasi-operasi kognitif yang dibentuk darinya, bahasa manusia juga unik karena mampu mengacu pada konsep abstrak dan berimajinasi atau menciptakan kejadian-kejadian, sebagaimana halnya kejadian-kejadian yang terjadi pada masa lalu atau yang mungkin terjadi pada masa depan.
Kemampuan untuk mengacu pada kejadian yang tidak terjadi pada waktu atau tempat yang sama pada saat diucapkan disebut dengan ''[[Pergeseran (linguistik)|pergeseran]]'', dan meskipun beberapa sistem komunikasi hewan dapat menggunakan pergeseran (seperti komunikasi pada [[lebah]] yang dapat mengkomunikasikan lokasi dari sumber nektar yang di luar jangkauan pandangan), tingkatan kemampuan pergeseran dalam bahasa manusia juga dianggap unik.<ref name="Trask5"/>
 
== Asal mula ==
 
{{Main|Asal mula bahasa}}
 
{{multiple image
| align = right
| direction = vertical
| width = 220
| image1 =
| caption1 = Artefak berusia 75-80.000 tahun dari [[Gua Blombos]], [[Afrika Selatan]], termasuk bagian okre diukir dengan pola diagonal lintang-palka, kemungkinan simbol tertua yang diketahui.
|image2 =Pieter Bruegel the Elder - The Tower of Babel (Vienna) - Google Art Project - edited.jpg
|caption2 ="[[Menara Babel]]" oleh [[Pieter Bruegel the Elder]]. Cat minyak, tahun 1563.<br />Manusia telah berspekulasi tentang asal mula bahasa selama sejarah. [[Mitologi Kristen|mitos alkitab]] dari [[Menara Babel]] adalah salah satu catatan tersebut, kultur-kultur lain memiliki cerita-cerita berbeda tentang bagaimana bahasa muncul.<ref name="Haugen"/>
}}
 
Teori-teori tentang asal mula bahasa berbeda dalam hal asumsi dasarnya tentang apa itu bahasa.
Beberapa teori berdasarkan pada ide bahwa bahasa adalah sangat kompleks sehingga seseorang tidak dapat membayangkan ia muncul dari ketiadaan dalam bentuk akhirnya, tetapi ia harus telah berkembang dari sistem pra-linguistik awal di antara leluhur pra-manusia kita.
Teori ini dapat disebut dengan teori berdasarkan keberlanjutan.
Pandangan berlawanan adalah bahwa bahasa adalah sifat manusia yang unik yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun yang ditemukan di antara selain-manusia, dan bahwa ia makanya muncul secara tiba-tiba dalam transisi dari pra-hominid sampai pada manusia purba.
Teori ini dapat didefinisikan sebagai berdasarkan ketakberlanjutan.
Demikian juga, teori-teori yang berdasarkan pandangan [[Generatif Chomsky]] tentang bahasa, melihat bahasa umumnya sebagai kemampuan lahiriah yang tersandikan secara genetis, sementara teori-teori fungsionalis melihatnya sebagai sebuah sistem yang besar secara kultural, yaitu dipelajari lewat interaksi sosial.<ref>{{harvcoltxt|Ulbaek|1998}}</ref>
 
Saat sekarang, satu-satunya pendukung dari teori ketakberlanjutan pada asal mula bahasa manusia adalah linguis, dan filsuf [[Noam Chomsky]].
Chomsky menyatakan bahwa "beberapa mutasi random terjadi, mungkin setelah hujan cahaya kosmik aneh, dan menyebabkan reorganisasi pada otak, menanam sebuah organ bahasa dalam otak primata." {{sfn|Chomsky|2000|p=4}}
Walau memperingatkan untuk tidak menangkap cerita tersebut terlalu harfiah, Chomsky bersikeras bahwa "ia mungkin lebih mendekati kenyataan daripada dongeng lainnya yang mengatakan tentang proses-proses evolusioner, termasuk bahasa".{{sfn|Chomsky|2000|p=4}}
 
Teori keberlanjutan sekarang dipegang oleh mayoritas pelajar, tetapi mereka berbeda dalam melihat perkembangannya.
Mereka yang melihat bahasa sebagai bawaan lahir, sebagai contohnya, psikolog [[Steven Pinker]], memegang preseden sebagai [[kognisi hewan]],<ref name="Language Instinct"/>
sementara mereka yang melihat bahasa sebagai alat komunikasi belajar sosial, seperti psikolog [[Michael Tomasello]], melihatnya berkembang dari [[komunikasi hewan]], baik isyarat primata atau komunikasi vokal untuk membantu dalam bekerja sama.<ref name="Tomasello 2008"/>
Model berkelanjutan lainnya melihat bahasa berkembang dari [[musik]], sebuah pandangan yang telah didukung oleh [[Jean-Jacques Rousseau|Rousseau]], [[Johann Gottfried Herder|Herder]], [[Wilhelm von Humboldt|Humboldt]] dan [[Charles Darwin]].
Pendukung utama dari pandangan tersebut pada saat sekarang adalah arkeolog [[Steven Mithen]].{{sfn|Fitch|2010|pp=466-507}}
 
Karena timbulnya bahasa berada sebelum prasejarah manusia, perkembangan yang berkaitan tidak meninggalkan jejak sejarah, dan tidak ada proses perbandingan yang dapat diobservasi pada saat sekarang. Teori yang menekankan keberlanjutan sering melihat pada binatang untuk melihat jika, misalnya, primata memperlihatkan ciri-ciri yang dapat dilihat sebagai analogi terhadap bentuk bahasa dari pra-manusia. Alternatif lain, fosil awal manusia dapat diinspeksi untuk melihat jejak-jejak adaptasi fisik dari penggunaan bahasa atau bentuk jejak-jejak pra-linguistik dari perilaku simbolik.
{{sfn|Fitch|2010|pp=250-92}}
 
Secara umum pra-manusia [[australopithecine]] tidak memiliki sistem komunikasi yang secara signifikan berbeda dengan yang ditemukan pada [[kera besar]] secara umum, tetapi para ahli memiliki opini yang berbeda-beda terhadap perkembangan sejak munculnya ''[[Homo]]'' sekitar 2,5 juta tahun yang lalu. Beberapa ahli mengasumsikan perkembangan sistem mirip-bahasa primitif (proto-bahasa) sama awalnya dengan ''[[Homo habilis]]'' (2,3 juta tahun lalu), sementara ahli lainnya menempatkan perkembangan komunikasi simbol primitif hanya dengan ''[[Homo erectus]]'' (1,8 juta tahun yang lalu) atau ''[[Homo heidelbergensis]]'' (0,6 juta tahun yang lalu) dan perkembangan bahasa layak pada ''[[Manusia modern anatomis|Homo sapiens modern anatomis]]'' dengan ''[[perilaku modernitas|revolusi Paleolitik Atas]] kurang dari 100.000 tahun lalu.
{{sfn|Foley|1997|pp=70-74}}
{{sfn|Fitch|2010|pp=292-3}}
 
== Kajian bahasa ==
{{main|Linguistik|Sejarah dari linguistik}}
 
{{multiple image
| align = right
| direction = vertical
| width = 170
| image1 = Sir William Jones.jpg
| caption1 = William Jones menemukan hubungan kekerabatan antara [[bahasa Yunani]], [[Bahasa Latin|Latin]], dan [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]], meletakan dasar bagi disiplin dari [[Sejarah linguistik]].
| image2 = Ferdinand de Saussure by Jullien Restored.png
| caption2 = [[Ferdinand de Saussure]] mengembangkan pendekatan [[strukturalisme|strukturalis]] terhadap kajian bahasa
| image3 = Noam chomsky cropped.jpg
| caption3 = [[Noam Chomsky]] adalah salah satu ahli teori linguistik terpenting pada abad ke-20 dan ke-21.
}}
 
Kajian tentang bahasa, [[linguistik]], telah berkembang menjadi ilmu sejak deskripsi pertama tata bahasa dari bahasa tertentu di [[India]] lebih dari 2000 tahun lalu. Sekarang, linguistik adalah sebuah ilmu yang memperhatikan semua aspek dari bahasa, menelitinya dari semua sudut pandang yang telah dijelaskan di atas.
 
=== Sub-disiplin ===
 
Kajian akademis terhadap bahasa dilakukan dari banyak area disiplin dan dari sudut pandang teoretis yang berbeda, semuanya memberikan pendekatan modern terhadap linguistik.
Sebagai contoh, [[linguistik deskriptif]] membedah tata-bahasa dari sebuah bahasa, [[linguistik teoretis]] mengembangkan teori terbaik untuk mengonsepkan bahasa sebagai sebuah kajian berdasarkan pada data dari berbagai macam bahasa manusia yang masih ada, [[sosiolinguistik]] mempelajari cara bahasa digunakan untuk tujuan sosial memberikan kajian fungsi sosial dari bahasa dan deskripsi gramatikal, [[neurolinguistik]] mempelajari bagaimana bahasa diproses dalam otak manusia, dan melakukan percobaan mengenai teori tentang kemampuan bahasa, [[linguistik komputasional]] dibangun dari linguistik teoretis dan deskriptif untuk membangun model komputasi bahasa yang terkadang ditujukan untuk memproses bahasa alami atau saat mencoba hipotesis linguistik, dan [[linguistik historis]] bergantung pada tata-bahasa dan deskripsi leksikal dari bahasa untuk menyelidiki sejarah tiap-tiap bahasa dan membangun pohon rumpun-rumpun bahasa dengan menggunakan [[metode komparatif]].
 
=== Sejarah awal ===
 
Kajian formal bahasa sering dianggap bermulai di [[India]] oleh [[Panini]], seorang ahli tata bahasa abad 5 SM yang memformulasikan 3,959 aturan [[morfologi (linguistik)|morfologi]] [[bahasa Sanskrit|Sanskrit]].
Namun, penulis-penulis [[Sumeria]] telah mempelajari perbedaan antara tata bahasa [[Bahasa sumeria|Bahasa Sumeria]] dan [[Bahasa Akkadia]] sejak sekitar tahun 1900 SM.
Kemudian tradisi tata bahasa berkembang pada semua kultur kuno yang mengadopsi tata tulis.<ref>{{harvcoltxt|Campbell|2001|pp=82–83}}</ref>
 
Pada abad ke-17, seorang [[Tata bahasa Port-Royal]] dari Prancis mengembangkan ide bahwa tata bahasa seluruh bahasa merupakan suatu refleksi atas dasar-dasar pemikiran universal, dan oleh karena itu tata bahasa bersifat universal.
Pada abad ke-18, [[linguistik komparatif]] tumbuh sebagai hasil dari penggunaan pertama [[metode komparatif]] oleh ahli [[filologi]] dan ahli India kuno asal Inggris, [[Willian Jones (filologis)|William Jones]].<ref>{{harvnb|Bloomfield|1914|p=310}}</ref>
Kajian ilmiah bahasa diperluas dari bahasa Indo-Eropa ke bahasa secara umum oleh [[Wilhelm von Humboldt]].
Pada awal abad 20, [[Ferdinand de Saussure]] memperkenalkan ide bahwa bahasa adalah suatu sistem statis dari unit-unit yang saling berhubungan, didefinisikan lewat pertentangan yang ada di antara unit-unit tersebut.<ref name="Saussure"/>
 
Dengan memperkenalkan perbedaan analisis bahasa, antara analisis [[Linguistik diakronik|diakronik]] dan [[Linguistik Sinkronik|sinkronik]], Saussure meletakkan fondasi disiplin ilmu linguistik modern.
Saussure juga memperkenalkan beberapa dimensi analisis bahasa yang masih menjadi dasar dalam berbagai teori linguistik kontemporer, seperti perbedaan antara [[Analisis sintagmatis|sintagma]] dan [[Analisis paradigmatis|paradigma]] serta [[Langue dan parole|perbedaan ''Langue-parole'']]: membedakan bahasa sebagai suatu sistem abstrak (''langue''), dari bahasa sebagai suatu manifestasi konkrit dari sistem itu sendiri (''parole'').
<ref>{{harvcoltxt|Clarke|1990|pages=143–144}}</ref>
 
=== Linguistik kontemporer ===
 
Sekitar tahun 1960-an, [[Noam Chomsky]] memformulasikan [[Linguistik generatif|teori generatif bahasa]].
Menurut teori tersebut, bentuk paling dasar dari bahasa adalah suatu kumpulan aturan sintaks yang universal bagi seluruh manusia, yang mendasari semua tata bahasa bahasa manusia.
Kumpulan aturan tersebut disebut [[tata bahasa universal]]. Chomsky menyebutnya sebagai tujuan utama dari disiplin ilmu linguistik.
Dengan demikian, tata bahasa dari setiap bahasa menjadi penting bagi linguistik karena dengan ilmu tersebut manusia akan mampu memahami aturan universal yang mendasari asal-muasal keberagaman linguistik yang tampak dapat diwariskan.<ref>{{harvcoltxt|Foley|1997|pp=82–83}}</ref>
 
Sebagai lawan dari teori formal dari aliran generatif, [[teori fungsional tata bahasa]] mengajukan bahwa sejak bahasa secara dasarnya adalah suatu alat, strukturnya lebih baik dianalisis dan dipahami dengan merujuk kepada fungsi-fungsi mereka.
Teori fungsional tata bahasa berbeda dengan [[Tata bahasa formal|teori formal tata-bahasa]]. Teori formal berusaha mendefinisikan berbagai elemen bahasa yang berbeda serta menjelaskan cara elemen-elemen tersebut berhubungan satu sama lain dan membentuk sistem aturan-aturan atau operasi-operasi formal. Teori Fungsional berusaha untuk menentukan berbagai fungsi yang dilakukan oleh bahasa dan kemudian menghubungkan fungsi-fungsi tersebut dengan elemen-elemen linguistik yang menggunakannya.
<ref name="NewmeyerForm"/>
<ref group=notes>
"''Tata bahasa fungsional menganalisis struktur tata-bahasa, seperti halnya tata-bahasa formal dan struktural; tetapi ia juga menganalisis keseluruhan situasi komunikatif: tujuan dari pembicaraan, pembicaranya, konteks diskursusnya.
Fungsionalis mempertahankan motif situasi komunikatif, batasan, penjelasan, atau sebaliknya menentukan struktur tata-bahasa, dan bahwa pendekatan struktural atau formal tidak hanya terbatas pada basis data yang secara artifisial membatasi, tetapi ketidakcukupannya bahkan sebagai suatu catatan struktural.
Tata bahasa fungsional, maka, berbeda dari tata bahasa formal dan struktural di mana ia bermaksud tidak untuk memodelkan tetapi untuk menjelaskan; dan penjelasannya didasarkan pada situasi komunikatif.''"
({{harvcoltxt|Nichols|1984}})
</ref>
Dalam kerangka [[linguistik kognitif]], bahasa dianggap sebagai suatu konsep (yang terkadang universal, dan terkadang spesifik pada bahasa tertentu) yang bergantung kepada bentuknya.<ref>{{harvcoltxt|Croft|Cruse|2004|page=1}}</ref>
Linguistik kognitif lebih mengutamakan tentang cara pikiran membuat makna lewat bahasa.
 
== Fisiologi dan arsitektur saraf bahasa dan bicara ==