Domestikasi hewan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
−Kategori:Domestikasi hewan; +Kategori:Hewan domestik; +Kategori:Domestikasi menggunakan HotCat |
|||
Baris 2:
'''Domestikasi hewan''' adalah proses perubahan karakter [[Gen|genetik]], fisik, dan perilaku [[hewan liar]] dari generasi ke generasi sehingga mereka [[Adaptasi|teradaptasi]] untuk hidup bersama manusia. Hewan domestik merupakan sebutan bagi hewan-hewan yang telah mengalami [[domestikasi]]. Secara umum, kelangsungan hidup hewan-hewan ini bergantung pada manusia.
Perbedaan sifat antara hewan domestik dengan nenek moyangnya yang merupakan hewan liar diamati oleh [[Charles Darwin]]. Ia juga merupakan orang pertama yang mengenali perbedaan antara [[seleksi buatan]] yang dilakukan secara sadar (saat manusia memilih sifat-sifat yang diinginkan) dengan seleksi
== Definisi ==
Baris 14:
=== Sindrom domestikasi ===
[[Berkas:Traits Defining Domestication Syndrome.jpg|jmpl|Karakteristik yang digunakan untuk mendeksripsikan sindrom domestikasi pada hewan.<ref name=":2" />]]
[[Sindrom domestikasi]] adalah istilah yang awalnya digunakan untuk menggambarkan serangkaian sifat [[fenotipe]] yang muncul selama proses domestikasi yang membedakan tumbuhan domestik dari nenek moyangnya yang merupakan tumbuhan liar.<ref>{{Cite journal|last=Hammer|first=Karl|date=1984|title=Das Domestikationssyndrom|url=http://link.springer.com/10.1007/BF02098682|journal=Die Kulturpflanze|language=de|volume=32|issue=1|pages=11–34|doi=10.1007/BF02098682|issn=0075-7209}}</ref><ref name=":24">{{Cite journal|last=Olsen|first=Kenneth M.|last2=Wendel|first2=Jonathan F.|date=2013|title=A Bountiful Harvest: Genomic Insights into Crop Domestication Phenotypes|url=https://www.annualreviews.org/doi/10.1146/annurev-arplant-050312-120048|journal=Annual Review of Plant Biology|language=|volume=64|issue=1|pages=47–70|doi=10.1146/annurev-arplant-050312-120048|issn=1543-5008}}</ref> Belakangan, istilah ini juga diterapkan pada hewan. Sindrom domestikasi pada hewan di antaranya peningkatan sifat patuh dan jinak, perubahan warna dan pola [[Mantel hewan|mantel]], pengecilan ukuran gigi, perubahan morfologi [[tengkorak]], perubahan bentuk telinga dan ekor (misalnya telinga menjadi terkulai), [[siklus estrus]] yang lebih sering dan nonmusiman, perubahan tingkat [[hormon adrenokortikotropik]], perubahan konsentrasi beberapa [[neurotransmiter]], perpanjangan perilaku remaja, dan pengecilan ukuran otak secara total atau pengecilan daerah otak tertentu.<ref>{{Cite journal|last=Wilkins|first=Adam S|last2=Wrangham|first2=Richard W|last3=Fitch|first3=W Tecumseh|date=2014|title=The “Domestication Syndrome” in Mammals: A Unified Explanation Based on Neural Crest Cell Behavior and Genetics|url=https://academic.oup.com/genetics/article/197/3/795/5935921|journal=Genetics|language=|volume=197|issue=3|pages=795–808|doi=10.1534/genetics.114.165423|issn=1943-2631}}</ref> Meskipun demikian, serangkaian sifat yang digunakan untuk mendefinisikan sindrom domestikasi pada hewan terkadang tidak konsisten.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Lord|first=Kathryn A.|last2=Larson|first2=Greger|last3=Coppinger|first3=Raymond P.|last4=Karlsson|first4=Elinor K.|date=2020|title=The History of Farm Foxes Undermines the Animal Domestication Syndrome|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0169534719303027|journal=Trends in Ecology & Evolution|language=|volume=35|issue=2|pages=125–136|doi=10.1016/j.tree.2019.10.011}}</ref>
=== Perbedaan dengan penjinakan ===
Baris 112:
Persilangan secara berkelanjutan antara populasi anjing dan serigala yang berbeda, baik di Dunia Lama maupun Dunia Baru, selama setidaknya 10.000 tahun terakhir telah mengaburkan tanda-tanda genetik dan membingungkan upaya para peneliti untuk menunjukkan asal-usul anjing dengan tepat.<ref name=":18" /> Tak ada satu pun populasi serigala modern yang berkaitan dengan serigala [[Pleistosen]] yang pertama kali didomestikasi,<ref>{{Cite journal|last=Freedman|first=Adam H.|last2=Gronau|first2=Ilan|last3=Schweizer|first3=Rena M.|last4=Ortega-Del Vecchyo|first4=Diego|last5=Han|first5=Eunjung|last6=Silva|first6=Pedro M.|last7=Galaverni|first7=Marco|last8=Fan|first8=Zhenxin|last9=Marx|first9=Peter|date=2014|editor-last=Andersson|editor-first=Leif|title=Genome Sequencing Highlights the Dynamic Early History of Dogs|url=https://dx.plos.org/10.1371/journal.pgen.1004016|journal=PLoS Genetics|volume=10|issue=1|pages=e1004016|doi=10.1371/journal.pgen.1004016|issn=1553-7404}}</ref> dan kepunahan serigala yang merupakan nenek moyang langsung dari anjing telah memperkeruh upaya untuk menentukan waktu dan tempat domestikasi anjing.<ref name=":3" />
== Seleksi positif ==
[[Charles Darwin]] mengenali beberapa sifat yang membedakan spesies domestik dari nenek moyang mereka yang liar. Dia juga merupakan orang pertama yang mengenali perbedaan antara [[seleksi buatan]], yaitu ketika manusia secara sadar memilih sifat-sifat yang diinginkan, dengan seleksi tak sadar, yaitu ketika saat suatu organisme [[Evolusi|berevolusi]] dan mengalami perubahan sifat sebagai hasil dari [[seleksi alam]] atau sebagai akibat dari seleksi sifat-sifat lain.<ref name=":22" /><ref name=":23" />
Hewan domestik memiliki variasi warna mantel dan morfologi tengkorak, ukuran otak yang mengecil, telinga yang terkulai, serta perubahan pada sistem endokrin dan siklus reproduksinya. Eksperimen [[Rubah perak domestik|domestikasi rubah perak]] menunjukkan bahwa seleksi sifat jinak pada rubah dalam beberapa generasi dapat menghasilkan perubahan perilaku, morfologis, dan fisiologis.<ref name=":5" /><ref name=":13" /> Selain menunjukkan bahwa sifat fenotipe domestik dapat muncul melalui seleksi perilaku, dan sebaliknya, perilaku domestik dapat muncul melalui seleksi sifat fenotipe, percobaan ini menyediakan penjelasan tentang bagaimana proses domestikasi hewan dapat dimulai tanpa rencana dan tindakan manusia yang disengaja.<ref name=":13" /> Pada dasawarsa 1980-an, seorang peneliti menggunakan serangkaian penanda perilaku, kognitif, dan fenotipe yang terlihat, seperti warna mantel, untuk menghasilkan rusa [[Dama (genus)|''Dama'']] domestik dalam beberapa generasi.<ref>{{cite journal|last1=Hemmer|first1=H.|date=2005|title=Neumuhle-Riswicker Hirsche: Erste planma¨ßige Zucht einer neuen Nutztierform|journal=Naturwissenschaftliche Rundschau|volume=58|pages=255–261}}</ref> Hasil serupa untuk seleksi sifat jinak dan rasa takut juga ditemukan pada [[cerpelai]] dan [[burung puyuh jepang]].<ref>{{Cite journal|last=Malmkvist|first=Jens|last2=Hansen|first2=Steffen W.|date=2002|title=Generalization of fear in farm mink, Mustela vison, genetically selected for behaviour towards humans|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0003347202930587|journal=Animal Behaviour|volume=64|issue=3|pages=487–501|doi=10.1006/anbe.2002.3058}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Jones|first=R. Bryan|last2=Satterlee|first2=Daniel G.|last3=Marks|first3=Henry L.|date=1997|title=Fear-related behaviour in Japanese quail divergently selected for body weight|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S016815919601146X|journal=Applied Animal Behaviour Science|volume=52|issue=1-2|pages=87–98|doi=10.1016/S0168-1591(96)01146-X}}</ref>
Perbedaan genetik antara populasi domestik dan liar dapat dibingkai dalam dua pertimbangan. Pertimbangan pertama membedakan sifat-sifat domestikasi yang dianggap penting pada tahap awal domestikasi dengan sifat-sifat perbaikan yang muncul sejak berpisahnya populasi liar dan domestik.<ref name=":3" /><ref name=":24" /><ref name=":25">{{Cite journal|last=Doust|first=Andrew N.|last2=Lukens|first2=Lewis|last3=Olsen|first3=Kenneth M.|last4=Mauro-Herrera|first4=Margarita|last5=Meyer|first5=Ann|last6=Rogers|first6=Kimberly|date=2014|title=Beyond the single gene: How epistasis and gene-by-environment effects influence crop domestication|url=https://pnas.org/doi/full/10.1073/pnas.1308940110|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences|volume=111|issue=17|pages=6178–6183|doi=10.1073/pnas.1308940110|issn=0027-8424}}</ref> Sifat-sifat domestik umumnya menetap pada semua hewan domestik dan dipilih pada permulaan proses domestikasi, sedangkan sifat-sifat perbaikan hanya muncul pada sebagian hewan domestik, meskipun sifat-sifat tersebut dapat menetap pada ras hewan tertentu atau pada populasi regional.<ref name=":25" /><ref>{{Cite journal|last=Meyer|first=Rachel S.|last2=Purugganan|first2=Michael D.|date=2013|title=Evolution of crop species: genetics of domestication and diversification|url=http://www.nature.com/articles/nrg3605|journal=Nature Reviews Genetics|language=|volume=14|issue=12|pages=840–852|doi=10.1038/nrg3605|issn=1471-0056}}</ref> Pertimbangan kedua adalah apakah sifat-sifat yang terkait dengan sindrom domestikasi dihasilkan dari relaksasi seleksi alam pada saat hewan keluar dari lingkungan liar atau dari seleksi positif yang dihasilkan dari preferensi manusia, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Beberapa studi genomik tentang dasar genetik sifat-sifat tertentu diasosiasikan dengan sindrom domestikasi telah menjelaskan kedua masalah ini.<ref name=":3" /> Ahli genetika telah mengidentifikasi lebih dari 300 lokus genetik dan 150 gen yang diasosiasikan dengan variabilitas warna mantel.<ref>{{Cite journal|last=Cieslak|first=Michael|last2=Reissmann|first2=Monika|last3=Hofreiter|first3=Michael|last4=Ludwig|first4=Arne|date=2011|title=Colours of domestication|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1469-185X.2011.00177.x|journal=Biological Reviews|volume=86|issue=4|pages=885–899|doi=10.1111/j.1469-185X.2011.00177.x}}</ref> Pengetahuan tentang mutasi gen yang diasosiasikan dengan warna menunjukkan korelasi antara waktu munculnya variabel warna mantel pada kuda dengan waktu domestikasi mereka.<ref>{{Cite journal|last=Ludwig|first=Arne|last2=Pruvost|first2=Melanie|last3=Reissmann|first3=Monika|last4=Benecke|first4=Norbert|last5=Brockmann|first5=Gudrun A.|last6=Castaños|first6=Pedro|last7=Cieslak|first7=Michael|last8=Lippold|first8=Sebastian|last9=Llorente|first9=Laura|date=2009|title=Coat Color Variation at the Beginning of Horse Domestication|url=https://www.science.org/doi/10.1126/science.1172750|journal=Science|volume=324|issue=5926|pages=485–485|doi=10.1126/science.1172750|issn=0036-8075|pmc=PMC5102060|pmid=19390039}}</ref> Penelitian lain menunjukkan bahwa bagaimana seleksi yang diinduksi oleh manusia bertanggung jawab atas variasi alel pada babi.<ref>{{Cite journal|last=Fang|first=Meiying|last2=Larson|first2=Greger|last3=Soares Ribeiro|first3=Helena|last4=Li|first4=Ning|last5=Andersson|first5=Leif|date=2009|editor-last=Barsh|editor-first=Gregory S.|title=Contrasting Mode of Evolution at a Coat Color Locus in Wild and Domestic Pigs|url=https://dx.plos.org/10.1371/journal.pgen.1000341|journal=PLoS Genetics|volume=5|issue=1|pages=e1000341|doi=10.1371/journal.pgen.1000341|issn=1553-7404}}</ref> Wawasan-wawasan ini menunjukkan bahwa meskipun seleksi alam telah meminimalkan variasi mantel sebelum domestikasi, manusia secara aktif memilih warna mantel yang baru segera setelah warna tersebut muncul pada populasi yang dikelola.<ref>{{Cite book|last=Hemmer|first=Helmut|date=1990|url=https://www.worldcat.org/oclc/19814423|title=Domestication: the decline of environmental appreciation|location=Cambridge|publisher=Cambridge University Press|isbn=0-521-34178-7|edition=2|oclc=19814423|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
|