Wilhelmina dari Belanda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Ciko (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
|[[Image:Wilhelmina of the Netherlands, 1909.jpg|thumb|right|''Ratu Belanda'', foto tahun 1909]]
{|align="right"
|-
|[[Image:Wilhelmina of the Netherlands, 1909.jpg|thumb|right|''Ratu Belanda'', foto tahun 1909]]
 
'''Ratu Wilhelmina ''' (Wilhelmina Helena Pauline Marie van [[Orange-Nassau]]; ([[31 Agustus ]][[1880]] – [[28 November]] [[1962]]), Putri [[Orange-Nassau]], adalah [[Ratu Belanda]] sejak [[1890]] - [[1948]] dan [[Ibu Suri]] (dengan sebutan Putri) sejak [[1948]] - [[1962]].
 
 
'''Ratu Wilhelmina ''' (Wilhelmina Helena Pauline Marie van [[Orange-Nassau]]; (31 Agustus [[1880]] – 28 November [[1962]]), Putri [[Orange-Nassau]], adalah Ratu Belanda sejak [[1890]] - [[1948]] dan [[Ibu Suri]] (dengan sebutan Putri) sejak [[1948]] - [[1962]].
Ia memimpin [[Belanda]] selama lebih dari 50 tahun, lebih lama daripada penguasa monarki kerajaan Belanda lainnya. Masa kekuasannya menjadi saksi beberapa titik perubahan di Belanda dan sejarah dunia: [[Perang Dunia I]] dan [[Perang Dunia II]], Krisis Ekonomi tahun [[1933]], dan juga kejatuhan Belanda sebagai [[penguasa kolonial]].
 
Ia paling dikenang untuk perannya dalam Perang Dunia II dimana ia membuktikan dirinya sebagai inspirasi besar bagi gerakan perlawanan rakyat Belanda dan sebagai pemimpin utama pemerintahan Belanda di pengasingan. [http://www.koninklijkhuis.nl/english/content.jsp?objectid=13366]
[http://www.koninklijkhuis.nl/english/content.jsp?objectid=13366]
 
==Masa Kecil==
Baris 16 ⟶ 11:
Karena Raja William sudah memiliki 3 putra dari istri pertama, [[Ratu Sophie]], saat Wilhelmina dilahirkan, hanya ada peluang kecil baginya untuk mewarisi tahta. Namun, William kehilangan semua putranya ( putra terakhir meninggal saat Wilhelmina berusia 6 tahun ).
 
Raja [[William III]] wafat pada tanggal [[23 November]] [[1890]] dan meskipun Wilhelmina seketika menjadi Ratu Belanda, ibunya, Emma, ditunjuk sebagai wali sampai usia Wilhelmina mencapai 18 tahun.
 
Pada tahun [[1901]], ia menikah dengan Hendrik, Pangeran dari Mecklenburg-Schwerin. Walaupun perkawinan itu dikatakan tidak berlandaskan cinta, Wilhelmina sebenarnya sangat menyayangi Hendrik, dan tampaknya perasaan Hendrik pun sama. Kenyataannya Hendrik tidak berbahagia dengan perannya sebagai pasangan ratu dan menyatakan, hal ini sangat membosankan, apalagi ia hanya dianggap "dekorasi" dan selalu berjalan di belakang istrinya. Ia juga tidak punya kekuasaan di Belanda.
 
Ratu Wilhelmina beberapa kali mengalami keguguran. Namun kelahiran anak satu-satunya, [[Juliana]] pada tanggal 30 April [[1909]], menjadi obat penawar setelah perkawinan 8 tahun tanpa anak. [http://www.rnw.nl/obituary/en/html/juliana.html]
[http://www.rnw.nl/obituary/en/html/juliana.html]
 
==Masa Kekuasaan==
 
 
Bersikap taktis dan hati-hati dalam masa kekuasaan - di luar dugaan dan harapan rakyat dan para anggota DPR - Wilhelmina menjadi pribadi yang sangat kuat. Kualitas ini tercermin dalam masa awal kekuasaannya di usia 20 tahun, Ratu Wilhelmina memerintahkan angkatan perang menuju [[Afrika Selatan]] untuk membantu [[Paul Kruger]], presiden dari wilayah [[Transvaal]]. Untuk itu, Wilhelmina memperoleh pengakuan internasional.
 
Baris 33 ⟶ 25:
 
==Perang Dunia I==
 
Meskipun Belanda bersikap netral dalam Perang Dunia I, investasi [[Jerman]] yang besar di Belanda, ditambah dengan hubungan perdagangan yang erat, memaksa Inggris memblokade pelabuhan-pelabuhan Belanda untuk melemahkan Jerman.
 
Baris 39 ⟶ 30:
 
Kerusuhan sipil, disulut oleh Revolusi [[Bolshevik]] [[Rusia]] tahun [[1917]], mencekam Belanda setelah perang. Seorang pemimpin sosialis, yang bernama [[Troelstra]] mencoba merebut kekuasaan Ratu dan pemerintah. Ketimbang revolusi, Troelstra ingin mengontrol [[Tweede Kamer]], badan legislatif Belanda, dan berharap meraihnya lewat [[pemilu]] yang diyakini akan didukung oleh kaum pekerja. Namun popularitas sang ratu muda membantu kepercayaan diri pemerintahan. Wilhelmina menggalang dukungan massa dengan menunggang kuda bersama putrinya di kereta terbuka. Rupanya [[revolusi]] ini tidak berhasil.
 
 
 
==Perang Dunia II==
 
Pada tanggal 10 Mei [[1940]], [[Nazi]] Jerman menyerbu Belanda. Wilhelmina dan keluarganya mengungsi ke Inggris 3 hari kemudian. Sebenarnya Wilhelmina mau tinggal di Belanda. Ia merencanakan untuk pergi ke Zeeland bersama pasukannya untuk mengatur koordinasi serangan dari kota [[Breskens]] sambil menanti bantuan - yang diperkirakan sama seperti dialami oleh [[Raja Albert I]] dari [[Belgia]] selama Perang Dunia I. Ia naik kapal Inggris di [[Den Haag]] yang akan membawa dia kesana. Namun saat ratu berada di kapal, kapten kapal meyatakan dia dilarang mengontak pantai wilayah Belanda karena Zeeland sedang diserang oleh AU Jerman ([[Luftwaffe]]) dan terlalu berbahaya untuk kembali. Wilhelmina memutuskan pergi ke Inggris dimana ia memimpin pemerintahan dalam pengasingan.
 
Baris 54 ⟶ 42:
 
Ratu Wilhelmina wafat pada tanggal 28 November [[1962]] dan dimakamkan di Nieuwe Kerk di kota [[Delft]], pada tanggal 8 Desember 1962.
 
 
==Pranala Luar==