Sauber Motorsport: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
Tahun 1981, Sauber melakukan terobosan di dunia motorsport dengan memproduksi versi khusus dari BMW M1 dan menjuarai Nurburging 1000 Km di tahun yang sama. Hasil itu membuat Sauber semakin serius memfokuskan diri di dunia balap. Pada 1983, ia beralih ke mesin [[Mercedes-Benz]] dengan tenaga turbocharge. Teknologi yang dikembangkan Sauber itu kemudian mendapat perhatian dari Mercedes-Benz dan akhirnya menawarkan kerjasama yang menghasilkan mobil juara World Sportscar Championship Grup 6 yaitu C9 (1989) dan C11 (1990). Namun aliansi dengan pabrikan Jerman itu terputus pada 1990 karena Mercedes ingin mengembangkan mesin balap sendiri dan tidak setuju dengan rencana Sauber turun ke Formula 1.
 
== FormulaSebagai 1Sauber (1993-2005) ==
=== Mitra Mercedes-Benz ===
Menginjak 1993, Sauber akhirnya memulai debut F1 di [[Grand Prix F1 Afrika Selatan 1993|GP Afrika Selatan]] dengan mobil C12 bermesin V10 hasil desain Harvey Postlethwaite. Produksi mesin itu bekerjasama dengan Ilmor Engineering. Pada balapan pertamanya tersebut, Sauber diperkuat pembalap [[Karl Wendlinger]] dan [[J.J. Lehto]]. Lehto berhasil finis di posisi lima dan mendapatkan dua poin. Prestasi ini cukup mengagumkan, pasalnya Sauber hanyalah tim dengan dukungan dananya pas-pasan. Pada akhir musim 1993, Sauber menempati posisi tujuh Kejuaraan Konstruktor dan mengumpulkan 12 poin. Memasuki musim 1994, Sauber mempromosikan [[Heinz-Harald Frentzen]] dari test driver sebagai pembalap kedua menggantikan JJ Lehto. Sedangkan Karl tetap dipertahankan. Frentzen tampil menakjubkan sejak awal sampai akhir musim. Di tahun yang sama, Sauber praktis tak bekerjasama lagi dengan Ilmor karena telah diambil alih oleh Mercedes-Benz. Di tahun 1994, tim Sauber ditimpa musibah. Karl terluka parah dan koma karena menabrak dinding saat sesi latihan [[Grand Prix F1 Monako 1994|GP Monako]]. Namun performa Frentzen yang prima menempatkan Sauber di urutan delapan Kejuaraan Konstruktor dengan 12 poin. Pada akhir musim, hubungan Sauber dan Mercedes-Benz tak bisa diselamatkan karena sejumlah konflik yang melanda dua perusahaan tersebut.
Baris 46:
Setelah tampil bagus di musim 2004, tim Sauber mengejutkan Ferrari dengan kepindahannya ke ban [[Michelin]] pada musim 2005 setelah sebelumnya memakai [[Bridgestone]]. Publik F1 pun semakin percaya bahwa kemitraan Sauber dan Ferrari sudah terpecah, dimana Ferrari saat itu telah menjalin aliansi dengan [[Red Bull Racing|Red Bull]] dan [[Spyker]]. Pertengahan 2005 diumumkan kepada public bahwa Peter Sauber telah setuju untuk menjual sebagian saham timnya kepada BMW yang telah lepas dari tim [[WilliamsF1|Williams]].
 
=== BMW- Sauber =(2006-2009) ==
Sebuah tim baru dengan wajah lama meluncur di arena [[Formula 1]] musim {{F1|2006}}. Tim tersebut bernama BMW Sauber yang merupakan hasil akusisi dari tim Sauber yang oleh pabrikan [[BMW]] mereka beli pada pertengahan 2005 dari tangan [[Peter Sauber]], dan kemudian tetap mempertahankan Peter sebagai konsultan tim. Bos tim ini adalah [[Mario Theissen|DR. Mario Theissen]]. Tim ini berlaga di F1 selama empat musim dari 2006 sampai 2009.
 
Baris 53:
Musim 2007 tim masih mempertahankan Heidfeld dan Kubica. Heidfeld langsung memberikan hasil bagus dengan tiga kali finis P4 di tiga balapan awal musim. Kubica lantas menjawab tantangan tim dengan finish P4 di Spanyol sebelum kemudian ia mengalami kecelakaan parah di [[Grand Prix F1 Kanada 2007|Kanada]] dan kemudian posisinya digantikan [[Sebastian Vettel]] untuk [[Grand Prix F1 Amerika Serikat 2007|GP AS]]. Di pertengahan musim, Heidfeld kembali meraih podium saat ia finis ketiga di [[Grand Prix F1 Hongaria 2007|Hongaria]]. Kemudian sehubungan dengan didiskualifikasinya [[McLaren]] dari klasemen konstruktor musim {{F1|2007}} akibat kasus ''spygate'', Sauber naik ke P2 konstruktor dengan raihan 101 poin.
 
=== 2010: Kembali kemenjadi F1Sauber (2010-kini) ===
Bulan Agustus 2009 pabrikan mobil BMW mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari ajang F1 di akhir musim 2009. Setelah itu spekulasi tentang penjualan tim mulai merebak, dan kemudian pada 29 November 2009 diumumkan kepada public bahwa Peter Sauber akan kembali membeli saham yang ia jual kepada BMW di pertengahan 2005. Setelah resmi kembali membeli sahamnya, Peter lantas mencari dukungan agar ia bias turun lagi di F1 musim 2010. Respon grid F1 cukup baik, dimana tim-tim besar seperti Ferrari, McLaren, dan Renault mendukung penuh Sauber agar kembali lagi ke F1, sementara Williams dan [[Force India]] menolak kembalinya Sauber.