Yudi Utomo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Joniomdo (bicara | kontrib)
Hanamanteo (bicara | kontrib)
k Membatalkan 1 suntingan oleh Joniomdo (pembicaraan). (TW)
Baris 26:
Ia diangkat menjadi direktur utama PT BatanTek pada [[26 Juli]] [[2011]], dengan tantangan menyelamatkan BatanTekdari kebangkrutan karena dilarangnya pengayaan [[uranium]] tingkat tinggi untuk produksi [[radioisotop]] oleh International Atomic Energy Agency (IAEA) sejak [[2010]]. Padahal radioisotop diperlukan untuk kebutuhan kedokteran dalam menghasilkan diagnosis presisi tinggi dan menjadi bisnis utama BatanTek.(KEBOHONGAN BESAR DAN PEMBODOHAN MENGAKUI PENELITIAN PIHAK DAN ORANG LAIN)
 
Karena seorang tenaga ahli dari AS gagal memberikan solusi bagi BatanTek, maka klien rumah sakit mengalihkan kepada produsen lain. Yudi Utomo mengajak Dr Kusnanto, sahabatnya saat menimba ilmu di UGM, untuk bergabung sebagai direktur produksi BatanTek. Akhirnya mereka berhasil menemukan teknik baru pengayaan uranium tingkat rendah untuk memproduksi radioisotop.<ref name="JPNN"/> Oleh Menteri BUMN [[Dahlan Iskan]], teknik yang belum dikenal di dunia ilmu nuklir ini kemudian dinamai “Formula YK” yang berasal dari gabungan nama Yudiutomo-Kusnanto. (Formula ini merupakan penelitian dan penemuan sejak tahun 1986 kerjasama penelitian BATAN dengan Mediphysic yang menghasilkan beberapa tenaga ahli saja, MEREKA BERDUA TIDAK TERMASUK, untuk verifikasi kenyataan tentang mereka bisa menghubungi BATAN)
 
Mulai November 2011, BatanTek kembali bisa memproduksi radioisotop dan menerima kembali pesanan dari klien sebelumnya. Di antaranya 11 rumah sakit di Indonesia, serta tambahan pesanan dari luar negeri seperti [[Malaysia]], [[Vietnam]], [[Filipina]], [[Jepang]], dan [[Bangladesh]], serta pembeli potensial [[China]]. Para Konsumen ini telah ada sejak pertengahan berdirinya BATANTEK, untuk Beijing china terlalu banyak kebohongan yang di obral dan di luapkan kepada media dan sesungguhnya para konsumen tersebut saat ini telah mulai menjauh satu persatu serta konsumen lokal telah kehilangan kepercayaan pada perusahaan karena kinerja mereka.)
 
Keberhasilan BatanTek memunculkan prospek baru karena hingga saat ini hanya ada delapan negara yang memproduksi radioisotop untuk keperluan medis, di antaranya [[Indonesia]], [[Kanada]], [[Australia]], [[Belgia]], [[Belanda]], dan [[Hongaria]]. Kebutuhan radioisotop di dunia mencapai 12.000 curie per minggu. Kebutuhan itu tumbuh 10 persen per tahun. Artinya dibutuhkan reaktor berkapasitas lima kali lipat atau 60.000 curie untuk bisa memenuhi kebutuhan. Selanjutnya, BatanTek berencana mendirikan pabrik pengayaan uranium di Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan di sana. (Kenyataannya Jajaran Direksi BATANTEK lebih suka cuci tangan dan membual tanpa mampu bekerja, Batantek kini mengalami kerugian besar karena ulah mereka yang fokus dengan proyek dan pekerjaan pribadi serta pencitraan yang berhasil mengelabui media dan menteri). <ref>[http://economy.okezone.com/read/2012/10/10/320/702051/dirut-batantek-dipuji-dahlan-di-depan-sby ''Dirut BatanTek Dipuji Dahlan di Depan SBY'', diakses dari situs Okezone]</ref>
 
==Catatan kaki==