Reaktor air mendidih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mouche (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mouche (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
Pada '''Reaktor air didih''' ([[Bahasa Inggris]]: ''boiling water reactor'' disingkat '''BWR'''), air ringan ([[H2O]]) memainkan peranan yang penting baik sebagai moderator maupun sebagai [[pendingin]]. Sebagian dari [[air ringan]] tersebut mendidih di dalam bejana tekan, menghasilkan campuran air dan uap yang keluar dari teras [[reaktor]]. Uap yang dihasilkan langsung masuk ke dalam [[turbin]], oleh karena itulah air di dalam uap harus dipisahkan (air di dalam uap dapat merusak sudu-sudu turbin). Uap yang keluar dari turbin dikondensasikan di dalam [[kondenser]] dan diumpankan kembali ke dalam reaktor setelah dipanaskan. Air yang tidak diuapkan di dalam bejana reaktor terakumulasi di bagian bawah bejana dan bercampur dengan air umpan yang dipompa balik.
 
Desain pabrik ABWR standar memiliki output listrik bersih sekitar 1,35 GW (3,926 GW tenaga panas). Sedangkan BWR sekitar 1,1 GW (3,293 GW tenaga panas).
 
==Deskripsi==
Baris 39 ⟶ 41:
 
Pada kecelakaan kebocoran pendingin, temperatur bahan bakar dan kelongsongnya akan naik. Kenaikan temperatur ini akan memicu reaksi antara air dan logam yang menghasilkan gas hidrogen. Hidrogen yang bertemperatur tinggi ini dapat mengancam keutuhan struktur bejana reaktor. Untuk mencegah kejadian ini, bejana reaktor dilengkapi dengan ruang kosong khusus untuk menampung gas bentukan. Di samping itu, terdapat fasilitas untuk mereaksikan hidrogen yang timbul, agar dapat bergabung kembali dengan oksigen menjadi air.
 
==Lihat pula==
* [[Reaktor nuklir]]
* [[Reaktor air didih lanjut]]
* [[Reaktor air bertekanan]]
 
==Referensi==