Kereta api Gajayana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 202.67.46.23 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Calvin Wisanto
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 191:
* Pada tanggal [[4 Januari]] [[2011]], empat rangkaian gerbong eksekutif kereta api Gajayana yang sedang parkir di [[Stasiun Malang]] tiba-tiba mundur dan menabrak empat rumah. Satu orang balita tewas dalam kejadian tersebut.<ref>[http://bola.kompas.com/read/2011/01/04/17474217/Berita.Foto.Gajayana.Tabrak.Rumah Kompas: Berita Foto: Gajayana Tabrak Rumah]</ref>
* Pada [[27 Agustus]] [[2011]], kereta api Gajayana yang dimasinisi oleh Yodian Wiliarso dan diasisteni oleh Bambang Suradi dibajak oleh tiga orang yang masuk kabin masinis lokomotif. Sebanyak tiga pembajak masuk lokomotif dan mengarahkan kereta api tersebut ke [[Stasiun Pasar Senen]]. Mulanya, kereta ini tertahan sinyal masuk di [[stasiun Jatibarang]], kemudian saat di [[stasiun Telagasari]] beberapa orang menghadang kereta api dan satu orang masuk lokomotif. Kereta sempat berhenti di [[Stasiun Haurgeulis]] untuk menurunkan penumpang gelap di lokomotif. Lalu sang masinis memberitakan kepada pusat kendali (PK) Cirebon agar diberikan sinyal aspek hijau dan melaju tanpa henti di sepanjang jalur rel hingga Gambir. Selama pembajakan berlangsung, masinis sempat kehilangan kontak. Masinis kemudian memberitahu PK baru pada pukul 09.08 bahwa masinis tersebut disandera dan meminta agar PK mengarahkan kereta itu langsung ke Gambir. KA Gajayana lantas mencoba berhenti di Jatinegara namun gagal dan diarahkan ke [[stasiun Pasar Senen]]. Pada pukul 09.35 Gajayana masuk jalur 4 dan berhenti dengan rem darurat oleh petugas teknisi, dan dihadang aparat [[Brimob]] yang sudah siaga di bibir peron.<ref>[http://megapolitan.kompas.com/read/2011/08/27/14321799/Inilah.Kronologi.Kasus.Pembajakan.KA.Gajayana Kompas: Inilah Kronologi Kasus Pembajakan KA Gajayana]</ref>
* Pada tanggal [[18 Maret]] [[2015]], sekitar pukul 14.00, kereta api Gajayana berhenti luar biasa karena dihadang oleh dua orang petani yang mengetahui bahwa ada kerusakan rel. Posisinya berada di km 53 di daerah Gadang Gang X.<ref>[http://surabaya.tribunnews.com/2015/03/18/2-petani-hentikan-ka-gajayana-ratusan-penumpang-selamat TribunNews Surabaya: 2 Petani Hentikan KA Gajayana, Ratusan Penumpang Selamat]</ref>
* Seorang ayah bersama anaknya, nekat menabrakkan diri ke kereta api Gajayana di dekat [[Stasiun Purwosari]] pada tanggal [[20 Maret]] [[2015]] malam itu, dikarenakan bercerai dengan istrinya.<ref>[http://www.solopos.com/2015/03/21/bunuh-diri-solo-bopong-putrinya-ayah-tabrakkan-diri-ke-kereta-api-di-stasiun-purwosari-587089 Solopos: Bunuh Diri Solo: Bopong Putrinya, Ayah Tabrakkan Diri ke Kereta Api di Stasiun Purwosari]</ref><ref>[http://www.suaranews.com/2015/03/ayah-koplak-galau-ajak-anak-bunuh-diri.html Suaranews: Ayah Koplak! Galau Ajak Anak Bunuh Diri]</ref>
* Pada tanggal [[12 April]] [[2015]], dua orang perempuan yang mengendarai sepeda motor tewas ditabrak kereta api Gajayana di perlintasan tanpa palang pintu di Desa [[Jambean, Kras, Kediri]].<ref>[http://www.tribunnews.com/regional/2015/04/12/dua-perempuan-berboncengan-motor-tersambar-ka-gajayana Tribun: Dua Perempuan Berboncengan Motor Tersambar Gajayana]</ref>