Konten dihapus Konten ditambahkan
Suara Amuyai (bicara | kontrib)
Nabire-Gorontalo: bagian baru
Suara Amuyai (bicara | kontrib)
 
Baris 40:
 
== Nabire-Gorontalo ==
KAMUS BAHASA GORONTALO.
 
Petunjuk Membaca :
===== suku Gorontalo<sup>
nth = dibaca seolah – olah menyebut kata nd. Cara mengucapkannya, ujung lidah disentuhkan ke belakang gigi bagian atas. Contohnya dalam kata Hulonthalo (dibaca hulondalo – nd dibaca agak tipis)
[[Berkas:DOKOMEN MEE YOKAA GORONTALO|34px|jmpl|Suku]]--[[Pengguna:Suara Amuyai|Suara Amuyai]] ([[Pembicaraan Pengguna:Suara Amuyai#top|bicara]]) 12 September 2015 02.43 (UTC)--[[Pengguna:Suara Amuyai|Suara Amuyai]] ([[Pembicaraan Pengguna:Suara Amuyai#top|bicara]]) 12 September 2015 02.43 (UTC)--[[Pengguna:Suara Amuyai|Suara Amuyai]] ([[Pembicaraan Pengguna:Suara Amuyai#top|bicara]]) 12 September 2015 02.43 (UTC)--[[Pengguna:Suara Amuyai|Suara Amuyai]] ([[Pembicaraan Pengguna:Suara Amuyai#top|bicara]]) 12 September 2015 02.43 (UTC)--[[Pengguna:Suara Amuyai|Suara Amuyai]] ([[Pembicaraan Pengguna:Suara Amuyai#top|bicara]]) 12 September 2015 02.43 (UTC)
aa, ii, uu, ee, oo = dibaca agak panjang. Seperti halnya dalam membaca Al-Qur’an, dibaca sepanjang 1 setengah harokat.
Suku Gorontalo, merupakan suku asli di Sulawesi bagian utara, tepatnya di provinsi Gorontalo. Populasi suku Gorontalo diperkirakan telah mencapai lebih dari 1 juta orang.
SUKU KATA TERJEMAHAN KETERANGAN
Dahulunya wilayah Gorontalo ini adalah bagian dari provinsi Sulawesi Utara dengan status kabupaten, tapi kini wilayah Gorontalo telah menjadi provinsi sendiri dengan nama provinsi Gorontalo.
Air Taluhu
Ditetapkannya kabupaten Gorontalo sebagai provinsi Gorontalo secara resmi pada tanggal 16 Februari 2001 oleh Menteri Dalam Negeri yang meresmikan Provinsi Gorontalo sekaligus melantik Tursandi Alwi sebagai Penjabat Gubernur. Setahun kemudian, Ir. Fadel Muhammad terpilih menjadi Gubernur Pertama Provinsi Gorontalo.
Apa Wolo
 
Asap Polo’o
Istilah Gorontalo sendiri, kemungkinan berasal dari beberapa istilah, yaitu:
Bagaimana Wololo
• Hulontalangio, nama suku yang tinggal di daerah
Berak/buang air besar Mongili Lo Bowunthu Contoh kalimat : Waatiya donggo he mongili lo bowunthu ( saya sedang buang air besar/berak).
• Hua Lolontalango, yang berarti gua yang digunakan untuk berjalan bolak-balik
Besar Damango
• Hulutalangi, yang berarti mulia
Bodoh Hulodu
• Huluo Lo Tola, yang berarti tempat di mana ikan snakehead berkembang biak
Daerah Lipu Contoh kalimat : Dulo ito momongu lipu (mari kita membangun daerah)
• Pongolatalo atau Pohulatalo, yang berarti: tempat menunggu
Danau Bulalo Contoh kalimat : Bulalo lo Limboto ( Danau Limboto)
• Gunung Telu, yang berarti gunung tiga
Dari Lontho Contoh kalimat : Lontho utoonu? ( Dari mana?)
• Hunto, yang berarti tempat yang selalu dialiri air
Gelas Halati
 
Hari Dulahu
Orang Gorontalo sendiri kadang menyebut diri mereka sebagai Hulondalo. Istilah Hulondalo sendiri sudah terkenal di wilayah Gorontalo dan Sulawesi Utara, yang biasanya untuk menyebut daerah Gorontalo atau orang Gorontalo.
Hitam (warna) Moyitomo
Jendela Tutulowa/Janela
suku Gorontalo
Jum’at Juma’ati
Asal usul suku Gorontalo, tidak diketahui secara pasti. Apabila dilihat dari struktur fisik orang Gorontalo, memiliki ras mongoloid, hanya saja mungkin sejak beberapa abad yang lalu telah terjadi percampuran ras dengan bangsa-bangsa lain. Sehingga suku Gorontalo saat ini memiliki postur fisik yang beragam. Warna kulit mulai dari kuning hingga ke coklat gelap. Rambut juga bervariasi, dari rambut lurus, ikal dan keriting. Menurut perkiraan suku Gorontalo dahulunya berasal dari daratan Indochina, kemungkinan dari daerah Burma atau Filipina. Dilihat dari bahasa, bahasa Gorontalo memiliki keterkaitan bahasa dengan bahasa-bahasa lain di pulau Sulawesi, seperti dengan bahasa Minahasa-Bugis-Makasar-Toraja, juga dengan bahasa-bahasa di Filipina.
Kabar Habari
 
Kaki U’ato
Suku Gorontalo berbicara dalam bahasa Gorontalo. Selain bahasa Gorontalo, terdapat juga beberapa bahasa lain, yang sering dianggap sebagai dialek bahasa Gorontalo yaitu bahasa Suwawa dan bahasa Atinggola. Bahasa Gorontalo sendiri sekarang banyak mengalami asimilasi dengan bahasa Manado (Melayu Manado) yang juga banyak diucapkan oleh masyarakat Gorontalo.
Kamar Huwali Contoh kalimat : Matoduwolo motulu to huwali (silahkan tidur di kamar)
Kami Amiyatiya Kata ini sering digunakan saat berbicara dengan orang yang lebih tua dari kita karena terdengar lebih sopan. Pada beberapa kalimat dalam pergaulan sehari – hari, kata ini sering disingkat menjadi kata Ami yang artinya juga sama namun tidak dapat digunakan saat berbicara dengan orang tua karena tidak sopan.Contoh : Amiyatiya mona’o ode penthadu ( kami akan pergi ke pantai). Dalam pergaulan sekarang, kadang kalimat ini disingkat menjadi Ami mona’o ode penthadu ( kami akan pergi ke pantai). Kalimat ini hanya dapat digunakan antara sesama usia atau dengan orang yang lebih muda dari kita.
rumah adat - Dulohupa
Kamis Hamisi
Rumah tradisional adat suku Gorontalo dikenal sebagai Dulohupa. Rumah adat Dulohupa biasanya digunakan untuk mengadakan musyawarah oleh kerabat kerajaan di masa lalu.
Kamu Yi’o / Tiingoli Saat berbicara dengan dengan orang yang lebih tua dari kita, sebaiknya menggunakan kata tiingoli.Contoh penggunaan kata : Yi’o lontho utoonu? (kamu dari mana?). Namun saat berbicara dengan orang yang lebih tua, sebaiknya menggunakan kalimat tiingoli lontho utoonu? (Anda dari mana?)
Rumah Dulohupa terbuat dari papan pilihan serta beratap seperti jerami, dan dibuat dengan bentuk rumah panggung. Rumah adat Dulohupa masih bisa ditemukan di beberapa daerah kecamatan di provinsi Gorontalo.
Kecil Kiki’o
Kencing/buang air kecil Mongili Lo Loyili Contoh kalimat : Waatiya donggo he mongili lo loyili ( saya sedang buang air kecil/kencing).
rumah adat - Bandayo Poboide
Kepala Lunggongo
Selain rumah adat Dulohupa, masih ada satu lagi jenis rumah adat suku Gorontalo ini, yaitu rumah adat Bandayo Poboide. Sayangnya rumah adat Bandayo Poboide ini telah punah di seluruh daerah Gorontalo. Satu-satunya yang masih tersisa adalah rumah adat Bandayo Poboide, berada di depan kantor Bupati Gorontalo di Jalan Jenderal Sudirman, Limboto.
Kita Ito Contoh penggunaan kata : Dulo ito momongu lipu (Mari kita membangun daerah)
 
Kursi Huhulo’a/Kadera
Masyarakat suku Gorontalo mayoritas adalah pemeluk agama Islam yang taat. Agama Islam sangat kuat diyakini oleh masyarakat suku Gorontalo ini. Beberapa tradisi adat suku Gorontalo terlihat banyak mengandung unsur Islami. Hanya sebagian kecil saja yang memeluk agama lain di luar agama Islam.
Lampu Tohe
 
Makan Monga Contoh kalimat : Waatiya monga ila (saya makan nasi)
Pada masyarakat suku Gorontalo, adat dipandang sebagai suatu kehormatan (adab), norma, bahkan pedoman dalam pelaksanaan pemerintahan. Hal ini dinisbatkan dalam suatu ungkapan " Adat Bersendi Sara" dan "Sara Bersendi Kitabullah".
Mari Dulo
Arti dari ungkapan ini adalah bahwa adat dilaksanakan berdasarkan sara (aturan), sedangkan aturan ini harus berdasarkan AI-Quran. Dengan demikian dapat dipahami bahwa sendi-sendi kehidupan masyarakat Gorontalo adalah sangat religius dan penuh tatanan nilai-nilai yang luhur.
Merah (warna) Meelamo
 
Mereka Timongoliyo Contoh penggunaan kata : Timongoliyo mayledungga (Mereka sudah sampai).
Orang Gorontalo memiliki falsafah hidup, yaitu "batanga pomaya, nyawa podungalo, harata potom bulu", artinya "jasad untuk untuk membela tanah air, setia sampai akhir, harta untuk kemaslahatan masyarakat" dan "lo iya lo ta uwa, ta uwa loloiya, boodila polucia hi lawo", artinya "pemimpin itu penuh kewibawaan, tapi tidak sewenang-wenang".
Minggu Ahadi
 
Minum Mongilu Contoh kalimat : Waatiya mongilu taluhu (saya minum air)
Beberapa tradisi adat pada masyarakat suku Gorontalo adalah:
Nasi Ila
• Adat perkawinan, dalam adat perkawinan, ada beberapa aturan dan tata cara yang harus dilakukan oleh sang mempelai. Mereka masih memegang tradisi turun temurun sebagai adat dan kebudayaan suku Gorontalo.
Pintar Motota
Acara diadakan di rumah kedua mempelai secara bergantian. Acara pernikahan bisa berlangsung lebih dari 2 hari. Kerabat bergotong royong dalam mempersiapkan acara pernikahan ini beberapa hari sebelum hari pernikahan. Kedua mempelai menggunakan pakaian adat "Bili’u". Tempat pelaminan yang digunakan pada saat resepsi menggunakan adat Gorontalo.
Pintu Pokebu/Pinthu
• Tondhalo (upacara tujuh bulanan), adalah suatu acara adat untuk mewujudkan rasa syukur atas kehamilan yang berusia tujuh bulan.
Piring Pingge
Kedua orang tua harus memakai pakaian adat Gorontalo.
Putih Moputi’o
Seorang anak perempuan digendong oleh sang ayah mengelilingi rumah, lalu akhirnya masuk ke dalam kamar menemui ibu yang sedang mengandung.
Rabu Araba’a
Setelah calon ayah dan anak perempuan yang digendongnya bertemu dengan ibu yang mengandung sang bayi, maka tali yang terbuat dari daun kelapa yang melingkari perut ibu tersebut dipotong atau diputuskan.
Rambut Huwo’o Kata ini juga mengandung arti mabuk. Tergantung dari kalimat yang diucapkan. Contoh : Huwo’o li bapu ma moputi’o (Rambutnya kakek sudah berwarna putih). Untuk yang mengandung arti kata mabuk, contohnya : minuman beralkohol mo’o huwo’o (minuman beralkohol bikin mabuk).
Dalam acara Tondhalo ini, disediakan 7 jenis makanan yang dihidangkan pada 7 nampan yang berbeda, lalu makanan ini dibagikan kepada seluruh undangan.
Rokok Hawu
 
Sabtu Sahutu
Salah satu kesenian budaya suku Gorontalo yang terkenal adalah Tari Polopalo. Tarian ini populer di kalangan masyarakat suku Gorontalo, bahkan sampai ke wilayah Sulawesi Utara.
Saya Waatia Arti kata yang lain adalah wa’u, namun kata ini tidak bisa di ungkapkan saat berbicara dengan orang tua atau orang yang lebih tua dari kita, karena tidak terdengar sopan.Contoh penggunaan kata : Waatia ma mohinthu mohuwalingo (Saya ingin pamit pulang).Saat berbicara dengan orang yang lebih tua dari kita, jangan menggunakan kata Wa’u ma mohinthu mohuwalingo, meskipun artinya sama, namun kalimat ini tidak sesuai karena terdengar seperti tidak menghargai orang yang lebih tua dari kita.
 
Selasa Salaasa
Masyarakat suku Gorontalo adalah masyarakat yang memiliki rasa sosial yang tinggi, sehingga hampir tidak pernah terjadi konflik di antara mereka sendiri. Sistem kekerabatan yang sangat erat tetap dipelihara oleh masyarakat Gorontalo. Tradisi gotong royong tetap terpelihara dalam kehidupan masyarakat ini, serta setiap ada masalah akan diselesaikan dengan cara musyawarah.
Sendok Titiidu
Senin Isinini
Sisir Heyidu
Tangan Ulu’u
Tebal Mohulodu Arti kata ini sama dengan kata bodoh, namun pengertiannya tergantung dari kalimat yang diucapkan.Contoh : Huwo’umu mohulodu da’a ( Rambutmu tebal sekali). Namun akan bermakna kata bodoh jika berada dalam kalimat : Wala’umu boyito mohulodu da’a (anakmu itu bodoh sekali)
Tipis Molipa
Tubuh Wawa’o