Suku Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 10217819 oleh 2A03:2880:1010:3FFA:FACE:B00C:0:8000 (bicara)
Membalikkan revisi 10217801 oleh 2A03:2880:1010:3FF4:FACE:B00C:0:8000 (bicara)
Baris 2:
|group=Suku Jawa
|image=[[Berkas:Notable Javanese 2.jpg|220px]] <br /><small>Tokoh Jawa terkenal; dari atas ke bawah:<br /> baris atas: [[Raden Wijaya]], [[Tribhuwana Wijayatunggadewi|Tribhuwana Tunggadewi]], [[Gajah Mada]], [[Diponegoro]], [[Raden Saleh]].<br /> baris tengah: [[Pakubuwono X]], [[Kartini]], [[Sukarno]], [[Suharto]], [[Sudirman]].<br /> baris bawah: [[Anggun|Anggun C. Sasmi]], [[Sri Mulyani Indrawati]], [[Abdurrahman Wahid]], [[Megawati Sukarnoputri]], [[Dian Sastrowardoyo]].</small>
|poptime = ± '''105120.000.000''' (2010)
|region1 = '''[[Indonesia]]'''
|pop1 = '''100115.000500.000'''
|ref1 = <ref>{{cite book
| last =
Baris 17:
| url = http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.html}}</ref>
|region2 = {{nbsp|7}}[[Jawa Tengah]]
|pop2 = 3138.879560.386859
|region3 = {{nbsp|7}}[[Jawa Timur]]
|pop3 = 3134.383019.990156
|region4 = {{nbsp|7}}[[Jawa Barat]]
|pop4 = 7.510.652
Baris 35:
|pop10 = 2.087.470
|region11 = {{nbsp|7}}[[Riau]]
|pop11 = 1.698608.268
|region12 = {{nbsp|7}}[[Kalimantan Timur]]
|pop12 = 1.269069.826
|region13 = {{nbsp|7}}[[Jambi]]
|pop13 = 1893.039.298156
|region14 = {{nbsp|7}}[[Kalimantan Selatan]]
|pop14 = 668524.357
|region15 = {{nbsp|7}}[[Kalimantan Tengah]]
|pop15 = 538478.434
|region16 = {{nbsp|7}}[[Kalimantan Barat]]
|pop16 = 497427.333
|region17 = {{nbsp|7}}[[Kepulauan Riau]]
|pop17 = 459417.438
|region18 = {{nbsp|7}}[[Aceh]]
|pop18 = 448400.023
|region19 = {{nbsp|7}}[[Bengkulu]]
|pop19 = 403387.281
|region20 = {{nbsp|7}}[[Bali]]
|pop20 = 372.514
|region21 = {{nbsp|7}}[[Papua]]
|pop21 = 268233.145
|region22 = {{nbsp|7}}[[Sulawesi Selatan]]
|pop22 = 251229.074
|region23 = {{nbsp|7}}[[Sulawesi Tengah]]
|pop23 = 221.001
Baris 63:
|pop24 = 217.096
|region25 = {{nbsp|7}}[[Sulawesi Tenggara]]
|pop25 = 209159.170
|region26 = {{nbsp|7}}[[Papua Barat]]
|pop26 = 187111.274
|region27 = {{nbsp|7}}[[Bangka Belitung]]
|pop27 = 151101.655
|region28 = {{nbsp|7}}[[Maluku]]
|pop28 = 14279.340
|region29 = {{nbsp|7}}[[Nusa Tenggara Barat]]
|pop29 = 10878.916
|region30 = {{nbsp|7}}[[Sulawesi Utara]]
|pop30 = 10270.934
|region31 = {{nbsp|7}}[[Sulawesi Barat]]
|pop31 = 9856.960
|region32 = {{nbsp|7}}[[Nusa Tenggara Timur]]
|pop32 = 8754.511
|region33 = {{nbsp|7}}[[Maluku Utara]]
|pop33 = 7442.724
|region34 = {{nbsp|7}}[[Gorontalo]]
|pop34 = 5935.289
|region35 = '''[[Malaysia]]'''
|pop35 = '''2.558585.964876'''
|region36 = '''[[Suriname]]'''
|pop36 = '''114.000'''
Baris 96:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van een Javaanse vrouw mogelijk uit Jogjakarta TMnr 60027279.jpg|thumb|Lukisan seorang gadis Jawa yang dilukis sekitar tahun 1900.]]
 
'''Suku Jawa''' ([[bahasa Jawa|Bahasa Jawa]] ''Ngoko'': {{java|ꦮꦺꦴꦁꦗꦮ}} '''Wong Jawa''', ''Krama'': {{java|ꦠꦶꦪꦁꦗꦮꦶ}} '''Tiyang Jawi''') merupakan suku bangsa terbesar di [[Indonesia]] yang berasal dari [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], dan [[Daerah Istimewa Yogyakarta]]. Setidaknya 41.745% penduduk Indonesia merupakan etnis [[Jawa]] Angka Ini turun di bandingkan tahun 1930 yang mencapai 47,08% . <ref>{{cite book | last = | first = | publisher=Institute of Southeast Asian Studies | title =Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape | date = | year =2003 | url = | accessdate = }}</ref> Selain di ketiga provinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di [[Lampung]], [[DKI|Jakarta]], [[Sumatera Utara]], [[Riau]], [[Sumatera Selatan]], [[Banten]] dan [[Kalimantan Timur]]. Di [[Jawa Barat]] mereka banyak ditemukan di [[Kabupaten Indramayu]], [[Kabupaten Cirebon]], dan [[Kota Cirebon]]. Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti [[Suku Osing]], [[Suku Samin|Orang Samin]], [[Suku Tengger]], dan lain-lain. Selain itu, suku Jawa ada pula yang berada di negara [[Suriname]], [[Amerika Selatan]] karena pada masa [[kolonial Belanda]] suku ini dibawa ke sana sebagai pekerja dan kini suku Jawa di sana dikenal sebagai [[Jawa Suriname]].
 
== Asal Usul ==
Baris 116:
 
== Kepercayaan ==
Orang Jawa sebagian besar menganut agama Islam, sekitar 95%. Selain itu ada juga yang menganut agama [[Kristen Protestan]], Dansekitar 2% atau 2.476.865 jiwa dan [[Katolik]], Dan2% sebagianatau kecil2.398.865 orang jawajiwa, menganut agama[[Buddha]] dan [[Hindu]]. Ada pula filsafat suku Jawa yang disebut sebagai filsafat [[Kejawen]].<ref name= SJawa>{{cite web | url=http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/10/suku-jawa/ | title= Suku Jawa | format= html |accessdate= 12 Januari 2012}}</ref> Filsafat ini berbeda dengan [[Taoisme]] dan [[Konfusianisme]] yang tidak memeluk agama tertentu, kejawen merupakan filsafat yang memperbolehkan bahkan menganjurkan untuk memeluk agama. Ada pula kaum [[Abangan]] yang nominal menganut islam namun dalam praktiknya masih banyak terpengaruh [[animisme]] dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal akan sifat [[sinkretisme]] kepercayaannya. Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan menurut nilai-nilai Jawa dikarenakan memiliki filsafat [[kejawen]] yang dianggap sebagai pengontrol dan melindungi jatidirinya sebagai Orang Jawa.
 
== Profesi ==
Mayoritas masyarakat Jawa berprofesi sebagai petani. Sedangkan di perkotaan mereka berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, karyawan, pedagang, usahawan, dan lain-lain. Masyarakat Jawa juga banyak yang bekerja di luar negeri, masyarakat Jawa mendominasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri terutama di negara [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Filipina]], [[Jepang]], [[Arab Saudi]], [[Kuwait]], [[Qatar]], [[Uni Emirat Arab]], [[Taiwan]], [[Amerika Serikat]], dan [[Eropa]]. Orang Jawa juga banyak yang menjadi [[pengusaha Jawa]] terutama di Jateng, DIY dan Jatim. Di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta]] jumlah orang Jawa mencapai 40% pada tahun 20102015 dari penduduk Jakarta. Orang Jawa perantauan di Jakarta bekerja di berbagai bidang. Hal ini terlihat dari jumlah mudik [[lebaran]] yang terbesar dari Jakarta adalah menuju [[Jawa Tengah]]. Secara rinci prediksi jumlah pemudik tahun 2014 ke Jawa Tengah mencapai 7.893.681 orang. Dari jumlah itu didasarkan beberapa kategori, yakni 2.023.451 orang pemudik sepeda motor, 2.136.138 orang naik mobil, 3.426.702 orang naik bus, 192.219 orang naik kereta api, 26.836 orang naik kapal laut, dan 88.335 orang naik pesawat.<ref>http://nasional.news.viva.co.id/news/read/515679-kenaikan-jumlah-pemudik-asal-jateng-tahun-ini-paling-tinggi/</ref> Bahkan menurut data [[Kementerian Perhubungan Indonesia]] menunjukkan tujuan pemudik dari Jakarta adalah 61% Jateng dan 39% Jatim. Ditinjau dari profesinya, 28% pemudik adalah karyawan swasta, 27% wiraswasta, 17% PNS/TNI/POLRI, 10% pelajar/mahasiswa, 9% ibu rumah tangga dan 9% profesi lainnya. Diperinci menurut pendapatan pemudik, 44% berpendapatan Rp. 3-5 Juta, 42% berpendapatan Rp. 1-3 Juta, 10% berpendapatan Rp. 5-10 Juta, 3% berpendapatan dibawah Rp. 1 Juta dan 1% berpendapatan di atas Rp. 10 Juta.<ref>http://hubdat.dephub.go.id/berita/1348-279-juta-penduduk-akan-melakukan-mudik-lebaran-2014/</ref>
 
== Stratifikasi sosial ==