Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa ) |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{kelurahan
|foto =[[Berkas:Kantor Kelurahan Glodok, Jakarta Barat.jpg|300px|Kantor kelurahan Glodok]]
|nama =Glodok
|kecamatan=Taman Sari▼
|provinsi =DKI Jakarta▼
|dati2 =Kota▼
|nama dati2 =Jakarta Barat▼
▲|kecamatan =Taman Sari
|kode pos =11120
|luas =... km²
▲|dati2=Kota
|penduduk =... jiwa (2013)
▲|nama dati2=Jakarta Barat
|kepadatan =... jiwa/km²
▲|provinsi=Jakarta
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Glodok Djakarta West-Java TMnr 10014929.jpg|300px|thumb|Glodok pada tahun 1948]]
[[Berkas:Glodok_Tempo_Doeloe.jpg|300px|thumb|Glodok]]
'''Glodok''' adalah salah satu bagian dari kota lama [[Jakarta]]. Sejak masa pemerintahan [[Hindia Belanda]], daerah ini juga dikenal sebagai [[Pecinan]] terbesar di Batavia. Mayoritas warga Glodok merupakan keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Pada masa kini [[Glodok]] dikenal sebagai salah satu sentra penjualan [[elektronik]] di [[Jakarta]], [[Indonesia]]. Secara administratif, daerah ini merupakan Kelurahan yang termasuk dalam wilayah kecamatan [[Taman Sari, Jakarta Barat]].
==Sejarah==
Kata Glodok berasal dari Bahasa Sunda "Golodog". Golodog berarti pintu masuk rumah, karena Sunda Kalapa (Jakarta) merupakan pintu masuk ke kerajaan Sunda. Karena sebelum dikuasai Belanda yang membawa para pekerja dari berbagai daerah dan menjadi Betawi atau Batavia, Sunda Kelapa dihuni oleh orang Sunda. Perubahan 'G' jadi 'K' di belakang sering ditemukan pada kata-kata Sunda yg dieja oleh orang non-Sunda, terutama suku Jawa dan Melayu yang kemudian banyak menghuni Jakarta. Sampai saat ini di Jakarta masih banyak ditemui nama daerah yang berasal dari Bahasa Sunda meski dengan ejaan yang telah sedikit berubah.
Nama Glodok juga berasal dari suara air pancuran dari sebuah gedung kecil persegi delapan di tengah-tengah
|