Sihemun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Mengalihkan ke Sihemun Baru
Baris 1:
#ALIH [[Sihemun Baru]]
Baru merupakan sebuah nama desa, hasil pemekaran dari Desa Sibuntuon, Kecamatan
Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara, Indonesia. Desa
ini terdiri dari 4 Dusun  yaitu Huta
Lama, Kampung Saroha/Inpres, Kampung Baru Atas dan Kampung Baru Bawah.
 
Desa
ini dipimpin oleh Kepala Desa (Pangulu). Menjabat hingga saat ini ialah Bapak
Mangasi Sagala.
 
Mayoritas
penduduknya bekerja sebagai petani, dengan kopi sebagai komoditas utama
pertanian. Sebagian kecil lainnya yakni sebagai pegawai negeri sipil, pedagang
dan profesi lainnya.
 
Secara
geografis desa ini adalah daerah Simalungun, namun hampir semua penduduknya
beretnis Batak Toba. Tidak heran jika bahasa pengantar sehari-hari adalah
berbahasa Batak Toba, bukan bahasa Simalungun sebagaimana bisa ditemui pada
desa-desa lain di daerah Kabupaten Simalungun.
 
Dengan
jumlah penduduk hampir mencapai seribu jiwa, mayoritas anak muda dari desa ini
setelah lulus dari sekolah tingkat atas merantau ke luar daerah. Beberapa
alasan merantau yakni karena desakan ekonomi, keingintahuan tentang dunia luar,
dan melanjutkan pendidikan.
 
Seratus
persen penduduknya beragama Kristen (Katolik dan Protestan.
 
Di
Desa Sihemun Baru baru ada satu sekolah, yakni Sekolah Dasar Negeri 095173
Sihemun. Sekolah ini berdiri tahun 1978. Sebelum tahun 1978, anak-anak yang
berasal dari keempat dusun yang disebut di atas ilmu di Sibuntuon. Pendidikan
taman kanak-kanak sebagaimana sering dijumpai di kota digantikan dengan
pengasuhan langsung oleh orang tua. Belum ada SLTP, SLTA maupun universitas.
 
Berikut
ini beberapa pendidik yang pernah mengajar di SD Negeri 095173 Sihemun:
 
1.
Bapak Markus Damanik, dia berdomisili di Desa Sibuntuon
 
2.
Ibu L.br Sinaga
 
3.
Bapak Raden Purba
 
4.
Ibu Lertiana Manik
 
5.
Ibu DongMaria Damanik
 
6.
Bapak Juliater Naibaho (alm)
 
7.
Ibu boru Sipayung (guru agama Kristen Protestan)
 
8.
Ibu boru Malau
 
9.
Ibu Saida boru Napitu
 
10.
Ibu Ma Novita boru Sinaga
 
11.
Bapak Parlin Sitanggang
 
Kebutuhan
akan air menjadi faktor penting karena letak geografis yang cukup tinggi. Untuk
rentang waktu yang cukup lama, penduduk keempat dusun ini menggunakan air dari
sumber air hujan atau membuat saluran air dari lembah sekitarnya kendatipun
dengan reservoir yang sangat terbatas. Pada tahun 2000, sebuah proyek air
bersih disponsori oleh Gereja Katolik St. Yoseph Pematangsiantar melalui P.
Benno Ola Tage berhasil dibangun di dusun Kampung Baru. Proyek penggalian sumur
air ini ternyata berhasil menemukan endapan air bawah tanah dengan cadangan
yang cukup besar dan kualitas air yang bersih. Hingga kini penduduk di dusun
Kampung Baru masih menikmati fasilitas ini.
 
Dusun
Kampung Saroha dan Huta Lama juga sedang mengupayakan hal serupa sembari terus
mengupayakan sumber air yang lebih baik.
 
Selain
kopi sebagai komoditas utama pertanian di Desa ini, para penduduk juga bercocok
tanam dengan komoditas lain, seperti: cabe, tomat, jahe, jagung, kacang tanah,
sayur-sayuran, dan beberapa tanaman keras lainnya.
 
[[Kategori:Sibuntuon, Dolok Pardamean, Simalungun]]