Gala: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k tidy up, replaced: Ijin → Izin |
||
Baris 1:
Harian ''Gala'' adalah surat kabar yang terbit di Bandung dan beredar di Jawa Barat. Koran diterbit PT Galamedia pertama kali pada 1966 setebal delapan halaman.
Pada masa itu ''Gala'' dikelola Pemimpin Umum Sjamsuyar Adnan, Redaksi Pelaksana Azhary Sulaiman, dan Redaktur Khusus H. Mahbub Djunaidi (bukan [[Mahbub Djunaidi]] pemimpin ''[[Duta Masyarakat]]''). Mereka punya dua kantor, siang di Jalan Asia-Afrika Nomor 84 dan malam di Jalan Sumatera Nomor 10, Bandung.
Koran ini terbit dengan dua izin: Surat
Tarif iklan harian ini sebagai berikut. Buat iklan umum/display harganya Rp 300 per milimeter. Iklan satu kolom Rp 150 per milimeter. Iklan mini Rp 200 per baris. Adapun iklan dukacita Rp 150 per milimeter.
Pada era 1975-an, ketika bioskop menjadi satu-satunya tempat hiburan umum, banyak bioskop di Bandung yang pasang iklan di Gala, seperti Nusantara, Elita Teathre, danPanti Budaya Aneka Teathre. Pemilik bioskop-bioskop itu pelanggan sekaligus pengiklan dominan di Gala.
Berapa rupiah yang berhasil dikail Gala dari para pemasang iklan itu? Pada edisi Kamis, 29 April 1976, bioskop Nusantara, misalnya, pernah memasang iklan display sebesar 4 kolom dengan panjang 184 milimetr untuk promosi film ''The French Conection'' yang dibintangi Gene Hackman. Jadi harian itu memperoleh pendapatan sebesar Rp 220.800. Adapun Elita Theatre memasang iklan sebesar 5 kolom x 184
[[Surya Paloh]] melalui PT Surya Persindo memberi asupan saham kepada ''Gala'' pada 1989. Akibatnya oplah koran ini naik menjadi 40.000 eksemplar. Tapi, tepat pada 4 Oktober 1999, ''[[Pikiran Rakyat]]'' membeli ''Gala'' dan mengganti namanya menjadi ''[[Galamedia]]''. Perubahan ini disusul perubahan perusahaan dari PT Galamedia menjadi Galamedia Perkasa. Namun, para pendiri ''Gala'', seperti Sjamsuyar Adnan, tetap memegang kemudi redaksi ''Galamedia''.
==Sejarah Gala==
Gala merupakan koran kedua setelah Pikiran Rakyat yang sudah lebih 40 tahun tetap berkibar dan setia melayani pembacanya. Koran ini dirintis/didirikan oleh H. Syamsujar Adnan (Alm). Ada dua hal penting yang selalu dipesankan oleh pendirinya saat itu, "Koran yang baik adalah koran yang laku dijual dan banyak dibaca masyarakat" dan "Dalam kondisi apapun, Gala harus tetap hadir di masyarakat". Kedua pesan tersebut, menjadikan Harian Gala yang sekarang menjadi HU Galamedia, merupakan koran yang selalu hadir di masyarakat dan identik dengan korannya warga Bandung khususnya dan umumnya warga Jawa Barat. Koran yang tetap berkibar selama lebih 40 tahun di Indonesia, jumlahnya bisa dihitung oleh jari, karena memang tidak mudah untuk mempertahankan bisnis media, terutama tahun-tahun terakhir yang persaingan bisnisnya sudah menjurus pada upaya saling mematikan.
Redaksi koran ini pernah ngantor di Gedung Miramar Jln. Asia Afrika, kemudian pindah ke Jln. Rajawali dan kemudian memiliki kantor sendiri di Jln. Soekarno-Hatta, kurang lebih 1
Setelah kerjasama dengan PT. Surya Persindo Group (Perusahaannya Pak Surya Paloh) berakhir, beberapa orang redaksi Gala dulu ada yang berpindah ke Lampung kemudian mendirikan Lampung Post sepert Syamsul Bahri (Lian Nasution) dan Sobur Wadio. Selain itu, yang lainnya ada yang mengikuti ke induk perusahaan PT. Surya Persindo Group, seperti Edi Hidayat, Mathias Brahmana dll, termasuk mantan Redaktur Exekutif Don Bosco Selamun. Beberapa mantan wartawan Gala saat ngantor di Jalan Braga ada juga yang pindah ke media luar negeri antara lain Ging Ginanjar.
|