Parikesit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 20:
Saat Parikesit masih berada dalam kandungan, ayahnya yang bernama [[Abimanyu]], turut serta bersama [[Arjuna]] dalam pertempuran besar [[Baratayuda]] di daratan [[Kurukshetra]]. Dalam pertempuran tersebut, Abimanyu gugur dalam serangan musuh yang dilakukan secara curang, dan meninggalkan ibu Parikesit yang bernama Utara (atau [[Utari]] menurut versi [[Jawa]]).
Pada pertempuran di akhir hari kedelapan belas, [[Aswatama]] bertarung dengan [[Arjuna]]. Aswatama dan Arjuna sama-sama sakti dan sama-sama mengeluarkan senjata Brahmāstra. Karena dicegah oleh Resi [[Byasa]], Aswatama dianjurkan untuk mengarahkan senjata tersebut kepada objek lain. Maka Aswatama memilih agar senjata tersebut diarahkan ke kandungan Utari.
== Ramalan kehidupan ==
Baris 31:
== Raja Hastinapura ==
Saat dimulainya zaman [[Kali Yuga]], yaitu zaman kegelapan, dan mangkatnya [[Kresna]] [[Awatara]] dari dunia fana, [[Pandawa]] lima bersaudara lalu meninggalkan pemerintahan.
== Kutukan Sang Srenggi ==
Pada suatu hari, Raja Parikesit pergi berburu ke tengah hutan. Ia kepayahan mengejar seekor buruan, lalu berhenti untuk beristirahat. Akhirnya ia sampai di sebuah tempat pertapaan di mana tinggal Bagawan [[Samiti]].
Saat Sang Srenggi pulang, ia melihat bangkai ular hitam melilit leher ayahnya.
Pada saatnya, Naga [[Taksaka]] pergi ke [[Hastinapura]] untuk melaksanakan perintah Sang Srenggi untuk menggigit Sang Raja.
== Keturunan Raja Parikesit ==
Baris 48:
== Parikesit di Jawa ==
[[
Parikesit adalah putera [[Abimanyu]] alias Angkawijaya, kesatria Plangkawati dengan permaisuri [[Utari|Dewi Utari]], puteri Prabu [[Wirata|Matsyapati]] dengan Dewi Ni Yustinawati dari [[Kerajaan Wirata]]. Ia seorang anak yatim, karena ketika ayahnya gugur di medan perang [[Bharatayuddha]], ia masih dalam kandungan ibunya.
Parikesit naik tahta negara Hastinapura menggantikan kakeknya Prabu Karimataya, nama gelar Prabu [[Yudistira]] setelah menjadi raja negara Hastinapura. Ia berwatak bijaksana, jujur dan adil.
|