Bandar Udara Wiriadinata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sany Mini (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 15:
{{landaspacu|sudut=5/23|panjang_f=9.183|panjang_m=2.799|permukaan=aspal}}
}}
'''Bandara Wiriadinata''' adalah [[bandar udara]] yang terletak di Jln. Letkol Basyir Surya [[Cibeureum, Tasikmalaya|Cibeureum]] [[Kota Tasikmalaya|Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]], Bandara ini memiliki landasan pacu sepanjang 2,799 meter lebar 45 meter {{convert|2799|x|45|m|0}} dengan permukaan aspal dan ketinggian 350 meter di atas permukaan tanah.
Selain untuk penerbangan sipil, bandara ini pun sekaligus digunakan untuk pendidikan penerbangan yaitu Dirgantara Pilot School Tasikmalaya (DPST)<ref>{{cite web |url=http://www.dirgantara-pilotschool.com/index.php |title=Dirgantara Pilot School Tasikmalaya}}</ref>
 
Baris 22:
Lanud Cibeureum Tasikmalaya, merupakan peninggalan penjajahan Belanda dan dipergunakan sebagai tempat landing serta take off pesawat-pesawat militer [[Belanda]], begitu juga pada masa pendudukan [[Jepang]]. Setelah Jepang menyerah pada sekutu dan
[[Indonesia]] memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal [[17 Agustus 1945]], rakyat
Indonesia menghimpun kekuatan untuk merebut kekuasaan Belanda dan Jepang, diantaranya Lapangan Udara. Pada bulan September 1945 anggota- anggota teknik pesawat di Pangkalan Udara Andir [[Bandung]] mendapat berita, bahwa Lanud Cibeureum [[Tasikmalaya]] telah berhasil dikuasai oleh para pemuda dan rakyat Tasikmalaya.
Ini menjadi suatu kegembiraan dan kebanggaan tersendiri bagi para insan dirgantara serta menimbulkan motivasi untuk segera memanfaatkan fasilitas yang ada. Berbekal kecintaan terhadap bendera negara yaitu merah-putih, tanggal 27 Oktober 1945 Basir Surya dan Tjarmadi, dengan peralatan seadanya memperbaiki pesawat Curen peninggalan Jepang dan diberi identitas dengan tanda Merah Putih dengan memberi warna putih pada bulatan merah bendera Jepang dan berhasil diterbangkan oleh Adisutjipto mengelilingi lapangan terbang Maguwo [[Yogyakarta]]. Kemudian, dengan dibantu delapan orang teknisi dan Pangkalan Udara Andir kembali memperbaiki pesawat Nishikoren dengan tanda segi empat merah putih dan diterbangkan oleh Adisoetjipto tanggal 7 Nopember 1945 dengan mengelilingi Tasikmalaya selama 30 menit. Pembukaan Pangkalan Udara Cibeureum
Tasikmalaya dilaksanakan pada tanggal 13 April 1946 dengan diadakan pameran dan pekan penerbangan untuk memasyarakatkan minat dirgantara serta penerbangan formasi
dengan route [[Yogyakarta]]- [[Tasikmalaya]] - Wirasaba -Sala - [[Madiun]] - [[Malang]] pada tanggal 15 April 1946, dengan penerbangnya [[Husein Sastranegara]], Tugiyo, Santoso dan Wim Prajitno.
Penerbangan formasi selanjutnya tanggal 10 Juni 1946 dengan 5 pesawat Cureng dan Pangkalan Udara Maguwo menuju Pangkalan Udara Cibeureum, dengan penerbangnya:
{| class="wikitable"
|-