Folklor Maluku: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 24:
Setelah mengetahui arti mata air tersebut, Kepala Desa menyuruh warga dusun Lisawa berkumpul.<ref name="Cerita Rakyat" /> Tetua adat menanyakan kelengkapan setiap anggota keluarga yang hadir.<ref name="Cerita Rakyat" /> Masing-masing sibuk menghitung anggota keluarganya.<ref name="Cerita Rakyat" /> Akhirnya diketahui ternyata ada dua keluarga yang belum lengkap.<ref name="Cerita Rakyat" /> Mereka adalah Majojaru (nona/cewek) dan Magohiduruu (nyong/cowok). Setelah itu, salah seorang warga yang ada di kumpulan tersebut bercerita tentang mereka berdua.<ref name="Cerita Rakyat" />
Konon, dahulu ada sepasang kekasih yang berjanji untuk sehidup semati.<ref name="Cerita Rakyat">{{cite web|url= http://www.cerita-rakyat.com/2012/07/asal-mula-telaga-biru/| title= ''Asal Mula Telaga Biru''| publisher= cerita-rakyat.com| accessdate= 4 Mei 2014.18.55}}</ref> Mereka bernama [[Mojojaru]] dan [[Magohiduruu]].<ref name="Cerita Rakyat" /> Pada suatu hari Magohiduruu pergi merantau ke negeri seberang.<ref name="Cerita Rakyat" /> Majojaru menanti dengan setia dan cemas, hampir satu tahun Magohiduruu tidak kembali.<ref name="Cerita Rakyat" /> Suatu hari Majojaru melihat [[kapal]] yang dinaiki Magohiduruu datang.<ref name="Cerita Rakyat" /> Majojaru bertanya tentang kekasihnya itu kepada [[awak]] kapal.<ref name="Cerita Rakyat" /> Awak kapal mengatakan bahwa ia mendengar kabar Magohiduruu telah meninggal dunia di negeri seberang.<ref name="Cerita Rakyat" /> Mendengar kabar tersebut, hati Majojaru sangat hancur dan pedih.<ref name="Marina Asril Reza" /> Dengan sedih, Majojaru berjalan mencari tempat berteduh untuk menenangkan diri.<ref name="Marina Asril Reza" /> Kemudian ia berteduh di bawah pohon Beringin sambil menangis meratapi kepergian kekasih hatinya.<ref name="Marina Asril Reza" />
[[Air mata]] Mojojaru mengalir sangat deras hingga menggenang dan menenggelamkan bebatuan yang ada di sekitar pohon Beringin.<ref name="Marina Asril Reza" /> Pada akhirnya, Mojojaru tenggelam oleh air matanya.<ref name="Marina Asril Reza" /> Saat itu juga, langsung terbentuk sebuah telaga.<ref name="Marina Asril Reza" /> Airnya sebening mata wanita-wanita Lisawa.<ref name="Marina Asril Reza" />
|