Kereta api uap Jaladara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fierly V.T (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k rapikan, replaced: diluar → di luar
Baris 29:
Karena biaya operasional yang sangat tinggi maka diputuskan bahwa kereta akan dijalankan hanya jika jumlah minimal calon penumpang adalah 60 orang untuk setiap pemberangkatan. Jika calon penumpang di bawah jumlah tersebut, maka perjalanan pada hari itu akan dibatalkan. Pengecualian diberikan jika ada penyewa yang bersedia menanggung biaya operasional kereta untuk sekali jalan. Kereta akan dijalankan sesuai dengan waktu yang diminta oleh penyewa, setelah dilakukan koordinasi dan konfirmasi teknis dengan PT KAI (Persero) dan Dinas Perhubungan Kota Surakarta.
 
Kereta api uap ini adalah kereta tua buatan [[Jerman]] pada tahun [[1896]] dan dikirim ke [[Indonesia]] pada tahun itu juga oleh Pemerintah [[Hindia Belanda]] sebagai alat transportasi jarak pendek.<ref name="a">[http://jalan2.com/city/Teks pranala],teks tambahan</ref> Nama kereta ini diambil dari nama kereta pusaka yang dihadiahkan para dewa kepada [[Krishna|Prabu Kresna]] guna membasmi kejahatan ini akan membawa penumpang melintasi jalur legendaris yang membelah [[Surakarta]], yakni dari Stasiun Purworasi menuju Stasiun Sangkrah yang berjarak sekitar 5 &nbsp;km.<ref name="e">[http://www.pikiran-rakyat.com/Teks pranala],teks tambahan</ref> Lokomotifnya bernomor C1218 dan tergolong lokomotif kecil yang digunakan untuk rute mendatar.<ref name="a"/> Kecepatan yang dihasilan dari kereta api ini dapat mencapai 50 &nbsp;km/jam dengan dilengkapi 2 gerbong yang dibuat dari [[kayu jati]] pilihan pada tahun 1920 dengan kapasitas penumpang 70 orang.<ref name="a"/> Kereta ini diresmikan pada tanggal [[27 september 2009]] oleh Menteri Perhubungan [[Jusman Syafi’i Djamal]] bersama Gubernur Jawa Tengah dan Walikota Solo [[Joko Widodo]] bertempat di [[Loji Gandrung]], Rumah Dinas Walikota Solo.<ref name="b">[http://www.surakarta.go.id/Teks pranala],teks tambahan</ref>
 
==Rute perjalanan==
Rute perjalanan yang ditawarkan oleh kereta kuno ini memilki 4 tujuan.<ref name="c">[https://foursquare.com/Teks pranala],teks tambahan</ref> Yaitu Kereta ini melewati beberapa landmark Kota [[Solo]] seperti [[Loji Gandrung]] (Rumah Dinas Walikota Solo), [[Ngarsopuro]], [[Keraton Solo]] dan [[Gladak]].<ref name="d">[http://www.tiket24jam.com/Teks pranala],teks tambahan</ref>
 
===Loji Gandrung===
Loji Gandrung dulunya merupakan rumah mewah milik seorang pengusaha pertanian asal [[Belanda]], [[Yohanes Agustinus Dezentye]], yang dibangun sekitar [[1823]] pada jaman [[Paku Buwono IV]].<ref name="f">[http://dtrk.surakarta.go.id/Teks pranala],teks tambahan</ref> Pada saat perayaan khusus dan akhir pekan, Yohanes kerap mengadakan pesta-pesta ala [[Eropa]] di rumah ini. Selain orang Belanda, sejumlah kerabat [[Keraton]] diundang dalam pesta itu.<ref name="g">[http://www.tribunnews.com/Teks pranala],teks tambahan</ref> Dengan diiringi alunan musik, para tamu dengan pasangannya biasa ber[[dansa]] di ruang tengah, hingga akhirnya masyarakat setempat menyebut rumah mewah tersebut sebagai '''Loji Gandrung'''.<ref name="f"/>
===Ngarsopuro===
Ngarsopuro adalah suatu kawasan di depan Pura Mangkunegaraan.<ref name="b"/> Keadaannya jauh berbeda dengan yang dulu,karena sekarang sudah tidak ada lagi pasar barang elekrtnik yang berjualan di daren.<ref name="e"/>
===Gladak===
Gladak merupakan salah satu gerbang masuk Keraton Surakarta.<ref name="a"/> Gladak juga merupakan kawasan yang strategis untuk perbisnisan.<ref name="b"/> Karena letaknya yang strategis dan berada dipusat kota, maka tak heran disekitar Gladak telah dibangun sentra-sentra perbisnisan di kota Solo.<ref name="c"/>
 
==Harga sewa==
Untuk menaiki kereta ini pengguna bisa langsung membayar di tempat atau harus menyewa terlebih dahulu.<ref name="e">[http://m.dephub.go.id/Teks pranala],teks tambahan</ref> Harga yang ditetapkan untuk seorang warga solo sebesar Rp30.000,00 untuk warga [[Karesidenan Solo]] sebesar Rp100.000,00 dan harga untuk warga diluardi luar Karesidenan sebesar Rp200.000,00.<ref name="e"/> Adapun untuk harga yang dikeluarkan rombongan, yaitu sebesar Rp3.750.000,00.<ref name="d"/>.Kereta ini juga memiliki beberapa paket.<ref name="e"/> Ada sejumlah paket yang disiapkan, seperti paket [[batik]], paket [[kuliner]], paket [[pernikahan]] sampai paket [[VIP]]. Nilai paketnya antara Rp 9 juta-25 juta.<ref name="e"/>
==Referensi==