Alkitab: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
George Key (bicara | kontrib) →Struktur dan pembagian Alkitab: Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
JohnThorne (bicara | kontrib) Menolak perubahan teks terakhir (oleh George Key) dan mengembalikan revisi 10229799 oleh 222.124.118.186: Perubahan tanpa rujukan (mohon disertai sumber) |
||
Baris 53:
Kitab-kitab di Alkitab disusun secara semi-kronologis, bukan dari waktu turunnya Wahyu. Digolongkan "Semi-kronologis" karena beberapa kitab tidak diketahui jelas waktu penulisannya dan siapa sesungguhnya penulisnya, sedangkan beberapa kitab lainnya merupakan kumpulan tulisan yang dikelompokkan menurut gaya penulisannya. Kitab [[Amsal]] yang ditulis oleh raja [[Salomo]], misalnya, tidak ditempatkan setelah [[kitab 1 Raja-raja]] yang membahas riwayat hidup Salomo, namun dikelompokkan bersama-sama dengan kitab-kitab puisi lainnya ([[Kitab Ayub]], [[Kitab Mazmur|Mazmur]], [[Kitab Pengkhotbah|Pengkhotbah]], [[Kidung Agung]]). [[Kitab Yeremia|Kitab nabi Yeremia]] yang hidup pada zaman raja [[Yosia]], contoh lainnya, tidak ditempatkan setelah [[kitab 2 Raja-raja]] yang membahas riwayat raja Yosia, namun bersama-sama dengan kitab-kitab nabi nabi besar lainnya ([[Kitab Yesaya]], Yeremia, [[Kitab Ratapan|Ratapan]], [[Kitab Yehezkiel|Yehezkiel]], dan [[kitab Daniel|Daniel]]). Kitab-kitab lainnya, terutama kitab-kitab sejarah, disusun secara kronologis dan urutannya memengaruhi cara pembacaan agar tidak membingungkan. Kitab [[Keluaran]], misalnya, lebih mudah dibaca setelah membaca kitab [[Kejadian]] karena pembaca akan lebih mengerti latar belakangnya. Demikian juga kitab [[Kisah Para Rasul]] lebih cocok dibaca setelah membaca keempat kitab [[Injil]], karena kitab-kitab Injil itu merupakan latar belakang penulisan Kisah [[Keduabelas rasul|Para Rasul]]. Namun beberapa kitab, seperti [[Kitab Amsal]] dan [[Kitab Pengkhotbah]], dapat dibaca secara lepas, walaupun pembaca akan lebih memahaminya jika mengetahui riwayat penulisnya, [[Salomo]], yang dibahas di kitab-kitab sebelumnya ([[Kitab 1 Raja-raja|1 &]][[Kitab 2 Raja-raja| 2 Raja-raja]][[Kitab 1 Tawarikh| dan 1 &]][[Kitab 2 Tawarikh| 2 Tawarikh]]).
Pembagian Alkitab ke dalam buku, pasal, dan ayat, dan pengurutannya merupakan hasil dari [[Kanon Alkitab|kanonisasi]] oleh [[Bapa Gereja]] mula-mula. Struktur tersebut sudah tidak berubah selama berabad-abad sejak [[abad ke-4]] M, namun beberapa terjemahan Alkitab kadang-kadang memiliki konvensi yang sedikit berbeda, misalnya dalam [[kitab Mazmur]] Alkitab bahasa Indonesia, nama penggubah Mazmur dan judul lagu dijadikan ayat yang pertama dalam suatu pasal, sedangkan dalam bahasa Inggris tidak. Oleh karena itu Alkitab bahasa Indonesia memiliki beberapa puluh ayat lebih banyak dari bahasa Inggris.
Selain itu setiap terjemahan Alkitab memiliki bagian sub-pasal yang disebut dengan [[perikop]], yaitu yang membahas suatu topik tertentu. Pembagian-pembagian ini bukan merupakan bagian isi Alkitab yang sebenarnya, melainkan hanya sebagai alat bantu untuk memudahkan pembacaan atau pencarian kembali suatu pembacaan bagian tertentu.
|