Aikido: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) k +pic |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
||
Baris 41:
| url = http://www.aikidojournal.com/encyclopedia?entryID=533
}}</ref>. Ueshiba memperkaya dan mengembangkan Aikido dengan berbagai ''koryu'' (seni beladiri/seni pedang lama)<ref name="Aikido"/> selain "basis"-nya Daito ryu, menjadi suatu seni beladiri yang unik.<ref name="AWH">{{cite book
|
|
|
|coauthor= Rinjiro, Shirata
|
|
|
|
|
|
}}</ref> Morihei Ueshiba sebagai seorang murid merupakan murid yang berbakat dan mengabdi pada gurunya yaitu Sokaku Takeda. Sokaku Takeda memberi lisensi kelengkapan ilmunya kepada Morihei Ueshiba dalam bentuk "Mokuroku".
Baris 56:
Ueshiba menginginkan Aikido tidak hanya sebagai sebuah seni beladiri, tetapi juga ekspresi falsafah pribadinya yang bersifat damai dan universal.<ref>{{cite book
|
|
|
|
|
|
|
|
}}</ref> Seumur hidupnya, Ueshiba dan murid-muridnya telah menyebarkan Aikido dengan cara mendidik dan menciptakan praktisi beladiri ini di seluruh dunia. Ueshiba meninggal pada tanggal [[26 April]] [[1969]] karena penyakit kanker,<ref>[http://www.aikidojournal.com/article?articleID=524 Interview with Shoji Nishio (1984), Part 1] ''"Wajahnya benar-benar indah seperti topeng wajah [[Noh]] orang tua. Jika seseorang meninggal karena kanker, biasanya mengalami penderitaan dan rasa sakit terpancar pada wajah. Tapi, itu tidak terjadi pada O-Sensei. Wajahnya benar-benar indah."''</ref> namun Aikido tetap berkembang pesat setelah kematiannya.
Baris 74:
Seni beladiri ini juga menekankan pada prinsip kelembutan dan bagaimana untuk mengasihi serta membimbing lawan.<ref name="ADS">{{cite book
|
|
|
|
|
|
|
|
|
}}</ref> Prinsip ini diterapkan pada gerakan-gerakannya yang tidak menangkis serangan lawan atau melawan kekuatan dengan kekuatan tetapi "mengarahkan" serangan lawan untuk kemudian menaklukkan lawan tanpa ada niat untuk mencederai lawan.
|