Kereta rel listrik JR East seri 103: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fierly V.T (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Fierly V.T (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
|electrification=1.500 V DC
|topspeed=100 km/jam
|doors = 4 pintu di setiap sisi|carbody = Mild Steel|acceleration = 2,0 - 2,2 km/h/s|deceleration = 3,5 km/h/s (normal)<br/>5,0 km/h/s (darurat)|bogies = DT33 & TR201|collectionmethod = Pantograf|powersupply = Listrik Aliran Atas (LAA)|coupling = Shibata Coupling|multipleworking = Sesama KRL JR East 103|traction = Rheostat<br/>'''Tipe motorMotor traksi''': MT-55|transmission = Motor Generator (MG)|brakes = Dynamic brake, Electro-pneumatic brake, Hand brake|safety = ATS-B, ATS-P, ATS-SK, ATS-SW, ATC-3, ATC-4, ATC-6, ATC-9|yearconstruction = 1964-1984|hvac = AU75G}}
{{nihongo|'''Kereta rel listrik JR seri 103'''|国鉄103系電車|Kokutetsu 103-kei densha}} adalah [[kereta rel listrik]] buatan [[Jepang]] pada tahun 1964 yang kini beroperasi di lintas Commuter [[Jabodetabek]]. KRL ini pernah menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jepang, dan masih merupakan rekor selama ini. KRL ini berteknologi [[Rheostat]]. Bahkan jika diperhatikan, KRL ini sangat menyerupai [[kereta rel listrik Rheostatik|KRL Rheostatik]].<ref name="mka">Majalah KA Edisi Juni 2014</ref>
 
== Sejarah JR 103 ==
KRL ini adalah [[kereta rel listrik]] buatan [[Jepang]] tahun 1964 yang beroperasi di lintas [[Jabodetabek]]. KRL ini pernah menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jepang, dan masih merupakan rekor selama ini. KRL ini berteknologi [[rheostat]], yaitu teknologi yang saat itu masih umum, karena belum ada teknologi ''Chopper'' maupun ''Variable Voltage Variable Frequency'', dengan ''thryristor Gate Turn-Off'' (VVVF-GTO) maupun ''Insulated Gate Bipolar Transistor'' (VVVF-IGBT). Walaupun demikian, teknologi ''resistor control'' telah ada pada saat itu. Pada awalnya KRL ini tidak ber-AC, sama seperti KRL-KRL lainlainnya di Jepang pada saat itu, namun sejak tahun 1988, AC pun mulai dipasang untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.
 
Tahun 2000-an awal, pada saat itu tiba KRL AC pertama kali dari Jepang, dan KRL Ekspres AC ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, setelah sebelumnya KRL non-AC banyak yang mulai menurun kondisinya dan lekat dengan kondisi yang buruk, seperti banyaknya penumpang di atap ([[atapers]]). Setelah kedatangan KRL Toei 6000, PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang sedang membutuhkan lebih banyak KRL AC pun mengimpor KRL ini dari JR East, tepatnya pada tahun 2004, sebanyak 16 kereta dengan 4 kereta per setnya.
Baris 34:
KRL ini mengalami berbagai perubahan warna. Pertama, adalah warna bawaan dari JR East, lalu orange-kuning, biru tua-biru muda, skema warna "JR Central" (putih dengan garis orange dan hijau), lalu skema warna KCJ dengan logo PT KAI.
 
Saat ini, karena kesulitan suku cadang, rangkaian E20 dan E27 tidak bisa dioperasikan, sehingga kereta yang tersisa hanya 2 set, dan kini hanya 1 set gabungan yang beroperasi, yaitu rangkaian E21 dan E22. (1 kaca rendah dan 1 kaca tinggi) Saat ini rangkaian ini beroperasi di semua lintas Jabodetabek maupun sebagai KRL feeder, dan lintasan yang dilaluinya dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan yang ada. KRL ini berada dalam perawatan Dipo KRL Depok. Akan tetapi, KRL ini sering "beristirahat" di Dipo Bukit Duri.
 
== Daftar rangkaian KRL JR 103 ==