Syamsi Ali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 23:
 
== Riwayat ringkas ==
Setelah menyelesaikan [[SD]] di Desa Lembanna, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba Sulawesi Selatan, oleh orang tuanya ia dimasukkan ke [[Pondok Pesantren]] Muhammadiyah Darul-Arqam [[Makassar]]. Setelah tamat dari pesantren 1987, Syamsi Ali mengabdikan diri sebagai staf pengajar di [[almamater]]nya hingga akhir 1988. Ia mendapat tawaran [[beasiswa]] dari [[Rabithah Alam Islami]] untuk melanjutkan studi ke Universitas Islam Internasional, [[Islamabad]], [[Pakistan]].<ref name="republika.co.id">[http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/09/05/08/49168-syamsi-ali-dai-indonesia-paling-berpengaruh-di-new-york "Syamsi Ali Dai Indonesia Paling Berpengaruh di New York"] ''[[Republika]]'', [[08 Mei]] 2009. Diakses 21 November 2015.</ref>
 
Jenjang [[S1]] dalam bidang [[Tafsir]] diselesaikan tahun 1992 dan dilanjutkan pada [[universitas]] yang sama dan menyelesaikan jenjang [[S2]] dalam bidang [[Ilmu perbandingan agama|Perbandingan Agama]] pada tahun 1994. Selama studi S2 di Pakistan, Syamsi Ali juga bekerja sebagai staf pengajar pada sekolah ''Saudi Red Crescent Society'' di Islamabad. Dari sekolah itulah kemudian mendapat tawaran untuk mengajar pada ''The Islamic Education Foundation'', [[Jeddah]], [[Arab Saudi]] pada awal tahun 1995.<ref name="republika.co.id"/>
 
Pada [[musim]] [[haji]] tahun 1996, Syamsi Ali mendapat amanah untuk berceramah di [[Konsulat jenderal Indonesia|Konsulat Jenderal RI]] Jeddah di Arab Saudi. Dari sanalah bertemu dengan beberapa [[jamaah]] haji luar negeri, termasuk [[Kedutaan besar Republik Indonesia|Dubes RI]] untuk [[Perserikatan Bangsa-bangsa|PBB]], yang sekaligus menawarkan kepadanya untuk datang ke New York, Amerika Serikat. Tawaran ini kemudian diterima Syamsi Ali dan ia pindah ke New York pada awal tahun 1997.<ref name="republika.co.id"/>
<!--
Di New York inilah kiprahnya semakin luas. Selain menjadi imam di Masjid Pusat Islam New York, sejak 1997 Syamsi Ali memimpin Masjid Al Hikmah, masjid satu-satunya yang dimiliki masyarakat Indonesia di AS. Selain menjadi pengasuh masyarakat Muslim di New York dan di AS pada umumnya, Syamsi Ali juga terlibat langsung dalam berbagai kegiatan komunitas muslim internasional dan terpilih sebagai Ketua Muslim Day Parade sejak 1998. Syamsi Ali juga adalah salah satu pendidik Dewan Imam di Kota New York dan dipercayai mewakili umat Islam New York mendampingi Presiden AS George Bush ketika berkunjung ke Ground Zero pasca serangan 11 September 2001. Syamsi Ali juga mewakili masyarakat muslim dalam perhelatan akbar "Pray for America" di Yankee Stadium setelah tragedi 11 September bersama mantan Presiden Clinton, Senator Hillary Clinton, serta pejabat tinggi New York lainnya. Di kalangan pers, Syamsi adalah narasumber utama media-media massa New York, terutama dalam menanggapi suatu peristiwa penting.