Ketuvim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
update per en.wp; hapus opini mgn Nehemia, tdk relevan |
+ |
||
Baris 54:
{{utama|Perkembangan kanon Alkitab Ibrani}}
Ketuvim merupakan bagian terakhir dari tiga bagian Tanakh yang diterima sebagai [[Kanon Alkitab]], dikatakan bahwa orang-orang Israel menambahkan apa yang kemudian menjadi Ketuvim ke dalam sastra suci mereka segera setelah kanonisasi kitab nabi-nabi mereka. Tidak ada konsensus keilmuan mengenai kapan kanon Kitab Suci atau Alkitab Ibrani ditetapkan; beberapa akademisi berpendapat bahwa kanon tersebut ditetapkan oleh dinasti [[Hashmonayim]],<ref name="Philip R page 50">{{en}} Philip R. Davies in ''The Canon Debate'', page 50: "With many other scholars, I conclude that the fixing of a canonical list was almost certainly the achievement of the Hasmonean dynasty."</ref> sementara lainnya berpendapat bahwa tidak ada penetapan hingga abad ke-2 [[Masehi|M]] atau bahkan setelahnya.<ref name=Neusner/>
Sementara [[Taurat|Torah]] mungkin telah dianggap kanon oleh umat Israel pada abad ke-5 [[SM]], dan [[Nevi'im|Nabi-nabi terdahulu dan yang terkemudian]] dikanonisasi pada abad ke-2 SM, [[Michael Coogan]] mengatakan bahwa Ketuvim bukanlah suatu kanon tetap hingga abad ke-2 [[Masehi|M]].<ref name=Coogan>{{en}} [[Michael Coogan|Coogan, Michael]]. A Brief Introduction to the Old Testament: The Hebrew Bible in Its Context. Oxford University Press, 2009, h. 5</ref> Menurut T. Henshaw, pada tahun 132 SM, beberapa referensi menunjukkan bahwa Ketuvim sudah mulai terbentuk, walau masih belum memiliki judul resmi.<ref>{{en}} Henshaw, T. The Writings: The third division of the Old Testament canon. George Allen & Unwin Ltd., 1963, pp. 16–17</ref> [[Jacob Neusner]] mengatakan sesuatu yang berbeda, ia mengemukakan bahwa gagasan tentang suatu kanon Kitab Suci tidaklah penting dalam [[Yudaisme Rabinik]] abad ke-2 atau bahkan kemudian.<ref name=Neusner>{{en}} McDonald & Sanders, ''The Canon Debate'', 2002, page 5, cited are Neusner's ''Judaism and Christianity in the Age of Constantine'', pages 128–145, and ''Midrash in Context: Exegesis in Formative Judaism'', pages 1–22.</ref>
|