Referendum Negara Vietnam 1955: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 78:
Referendum ini secara luas dikecam karena kecurangan.<ref name=mi207/> Sejarawan dan penulis Jessica Chapman berkata "Bahkan para pembela Diệm seperti Anthony Trawick Bouscaren dan pejabat CIA berkebangsaan Amerika Edward Lansdale setuju dengan kritik paling keras perdana menteri itu dengan kesimpulan bahwa pemerintahan Vietnam Selatan antara tidak mampu atau enggan untuk mengadakan pemungutan suara yang benar-benar bebas dan representatif".{{efn|Asli: "Even Diệm apologists like Anthony Trawick Bouscaren and American CIA officer Edward Lansdale concur with the prime minister's harshest critics on the conclusion that the South Vietnamese government was either incapable of or unwilling to hold a truly free, representative plebiscite".}}<ref name=c672/> Sebuah laporan CIA yang ditulis pada 1966 memutuskan pemilihan itu sebagai pemilihan yang paling dimanipulasi dalam 11 tahun pertama sejarah Vietnam Selatan.<ref name=c698/> Pemerintah Amerika Serikat menyimpulkan bahwa monopoli yang dilakukan Diệm pada media dan kampanye pemilihan adalah faktor yang lebih besar dalam kemenangannya dibanding intimidasi dan fakta bahwa pemilihan itu effectively public. Reinhardt mengirim telegram kepada Washington, berkata bahwa "referendum itu terbukti sukses besar untuk pemerintahan Diem".{{efn|Asli: "referendum proved [a] resounding success for [the] Diem government".}}<ref name=c698/> Dia menunjukkan bahwa hasil pemilihan belum tentu menggambarkan realitas dengan menambahkan bahwa hasil tidak menunjukkan bahwa Diệm memiliki dukungan mayoritas, tetapi dia dapat menguasai negara itu, secara efektif tidak tertandingi. Pemerintah Amerika Serikat sendiri sedikit gembira oleh kemampuan nyata Diệm melawan komunis dan oposisi lain.<ref name=c698/>
 
Akademis [[Bernard B. Fall]] menyatakan bahwa "tidak ada sedikitpun keraguan bahwa pemungutan suara ini hanya sedikit lebih curang dibanding sebagian besar tes pemilihan di bawah suatu kediktatoran".{{efn|Asli: "there is not the slightest doubt that this plebiscite was only a shade more fraudulent than most electoral tests under a dictatorship".}}<ref name="f"/> Wartawan [[Stanley Karnow]] mengutip pemilihan yang kurang dapat dipercaya ini sebagai bukti "mentalitas Mandarin" Diệm.<ref name=karnow/> Chapman menuliskan bahwa "...&nbsp;tidak ada kampanye sepihak, sentimen anti-Bảo Đại, atau or pengekangan politik Konghuchu yang dapat menjelaskan beda kemenangan Diệm sebesar 98 persen di Vietnam Selatan yang heterogen secara politis. Korupsi dan intimidasi pasti memainkan peran signifikan."{{efn|Asli: "...&nbsp;no amount of unilateral campaigning, anti-Bảo Đại sentiment, or Confucian political restraint could explain Diệm's 98 percent margin of victory in a politically heterogeneous South Vietnam. Corruption and intimidation must have played a significant role."}}<ref name=c699>Chapman, p. 699.</ref> Buttinger berkata bahwa sementara monarki adalah "barang peninggalan busuk lain masa lalu Vietnam"{{efn|Asli: "another rotten relic of Vietnam's past"}} dan Bảo Đại "perwakilan terakhirnya yang tidak layak"{{efn|Asli: "its last, unworthy representative"}}, kecurangan dan intimidasi tidak diperlukan sebagaimana Diệm akan menang mudah di peristiwa apapun.<ref name=c672/> Sejarawan David Anderson berkata bahwa kemenangan itu "bukan gambaran yang benar dari kekuatan atau popularitas Diệm. Kelemahan kaisar, kekacauan oposisi politipolitik, dan faktor lain yang serupa menjelaskan kemenangannya".{{efn|Asli: "was not a true representation of Diệm's power or popularity. The emperor's weakness, the disarray of the political opposition, and other such factors explain his triumph".}}<ref name=c673/>
 
{| class=wikitable style=text-align:right