Lembaga Kantor Berita Nasional Antara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Caturujian (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: dimana → di mana (2), removed stub tag
Baris 49:
}}
 
'''Perusahaan Umum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara''' (atau disingkat '''Perum LKBN Antara''') merupakan [[kantor berita]] di [[Indonesia]], yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Perum LKBN Antara merupakan [[BUMN]] yang diberikan tugas oleh Pemerintah untuk melakukan peliputan dan penyebarluasan informasi yang cepat, akurat, dan penting, ke seluruh wilayah Indonesia dan dunia internasional. [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|'''Antara TV]]'''
 
== Sejarah ==
''Naamloze Vennootschap (NV) Kantor Berita Antara'' didirikan pada tanggal [[13 Desember]] [[1937]] oleh [[A.M. Sipahoetar]], Mr. [[Soemanang]], [[Adam Malik]] dan [[Pandoe Kartawigoena]], saat semangat kemerdekaan nasional digerakkan oleh para pemuda pejuang. Sebagai Direktur pertama pada waktu itu adalah Mr. [[Soemanang]] dan[[Adam Malik]] sebagai Redaktur (wartawan muda, usia 17 tahun pada waktu itu) merangkap Wakil Direktur; [[Pandoe Kartawigoena]] sebagai Administratur serta dibantu wartawan A.M. Sipahutar. Adapun kantor KB Antara terletak di Buiten Tigerstraat 30 (sekarang J. Pinangsia 70 Jakarta Kota).
 
Pada tahun 1941, jabatan Direktur oleh Mr. Sumanang diserahkan kepada [[Sugondo Djojopuspito]] (mantan mahasiswa RH usia 36 th pada waktu itu, kawan Soemanang yang juga mantan mahasiswa RH, yang bekerja di Biro Statistik), sedangkan jabatan Redaktur tetap pada [[Adam Malik]] yang merangkap sebagai Wakil Direktur.
 
Kemudian Kantor KB Antara tahun 1942 pindah ke Noord Postweg 53 Paser Baroe (sekarang Jl. Pos Utara No. 53 Pasar Baru) bersama dengan Kantor Berita Domei, dan Soegondo pindah bekerja di Kantor Shihabu, sedangkan Adam Malik dan AM Sipahutar tetap menjadi pegawai Domei.
 
Pada tahun [[1962]], ANTARA resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional yang berada langsung di bawah [[Presiden Republik Indonesia]].
Baris 66:
 
== Status dan Pengurus ==
Status Lembaga Kantor Berita Nasional Antara kini adalah [[Badan Usaha Milik Negara]], dimanadi mana seluruh modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak terbagi atas saham, dimanadi mana diatur oleh [[Peraturan Pemerintah]] Nomor 40 Tahun 2007.
 
Pengurus sekarang berbentuk Direksi dan Dewan Pengawas. Sejak 23 Oktober 2012, terpilih Direksi terdiri atas [[Saiful Hadi]] (Direktur Utama), Akhmad Kusaeni (Direktur Pemberitaan), Naufal Mahfudz (Direktur SDM dan Umum) dan Hempi Nartomo Prajudi (Direktur Komersial) dan Endah Sri Wahyuni (Direktur Keuangan). Pemerintah juga mengangkat anggota Dewan Pengawas yang terdiri atas Zaim Uchrowi (Ketua) dengan anggota DJ. Nachrowi, Hadi M. Djuraid dan Ahmad Mabruri M.A.
Baris 74:
 
=== Masa Penjajahan Jepang ===
Sejak awal pendudukan [[Jepang]], Antara menempati bagian bawah gedung Aneta di [[Pasar Baru]], [[Jakarta Pusat]], sebuah gedung bertingkat yang ditinggalkan bersamaan dengan menyingkirnya Belanda dari Indonesia. Tingkat atas ditempati oleh kantor berita Jepang, [[Domei]]. Gedung ini terletak di Jalan Pos Utara No.53, yang kini dikenal dengan nama Jalan Antara.
 
Jepang mula-mula memperbolehkan Antara melanjutkan kegiatannya dengan menggunakan namanya sendiri. Namun, sejak 29 Mei 1942, Antara harus mengganti namanya menjadi Yashima, yang berarti ''semesta''.
 
=== Masa kemerdekaan ===
Ketika Pemerintah pusat Republik Indonesia yang baru beberapa bulan merdeka hijrah ke Ibu kota Revolusi Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946, pimpinan Antara juga memutuskan untuk mengungsikan kantor pusatnya ke Yogyakarta. Antara di Jakarta tetap di pertahankan, tetapi hanya sebagai kantor cabang.
 
Antara cabang [[Jakarta]] pernah memindahkan kantornya ke Gedung Proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur No.56 ketika terjadi Aksi Militer Belanda I tanggal [[21 Juli|21]] [[Juli]] [[1947]], karena kantornya di Jalan Pos No.57 di segel oleh Belanda, sedangkan gedung di nomor 53 sudah ditempati oleh kantor berita Aneta, yang melakukan lagi kegiatannya di Indonesia sejak Belanda kembali bersama tentara Sekutu pada akhir PD II.
 
Pada saat terjadi Aksi Militer Belanda II pada tanggal [[19 Desember|19]] [[Desember]] [[1948]], banyak staf Antara di berbagai kota ikut bergerilya atau mempertahankan kelangsungan hidup dengan cara masig-masing. Para wartawan Antara di [[Bandung]], Sjarief Soelaiman dan Dajat Hardjakusumah, mendirikan kantor berita lokal Pewarta Nasional (Pena) untuk menampung pemberitaan dari kalangan republiken. Sedangkan staf Antara [[Solo]] menerbitkan buletin Antara Dharurat Mobil di daerah gerilya sebagai konsumsi para gerilyawan dan untuk mengimbangi pemberitaan yang merugikan kedudukan Republik Indonesia.
 
Keadaan ini berlangsung sampai saat Belanda menarik kembali pasukannya dari [[Yogyakarta]] tujuh bulan kemudian, Juli 1949, dan Antara pusat dipulihkan di Jakarta pada bulan berikutnya.
Baris 100:
 
== Layanan ==
Pasar utama produk layanan ANTARA adalah media (business to businesss). Kini ANTARA sedang melakukan diversifikasi produk untuk publik, baik melalui portal berita http://www.antaranews.com maupun portal berita daerah. Layanan ANTARA meliputi produksi berita teks, foto dan multimedia sebagai bisnis inti. Beberapa bisnis bukan inti adalah layanan teknis dan pemasaran bekerjasama dengan Reuters, Bloomberg, AFP, Xinhua dan DPA, selain jasa penerbitan, pelatihan jurnalistik, komunikasi pemasaran, PR Wire, dan penyelenggaraan kegiatan di Auditorium Adhiyana.
 
Selain menyasar pelanggan media, konten untuk masyarakat bisnis juga dikembangkan melalui unit bisnis IMQ. Layanan utama IMQ ini berupa layanan data seketika mengenai harga [[valuta asing]], [[emas]] dan komoditi lainnya di bursa-bursa nasional dan internasional, serta informasi dari pusat-pusat bisnis di seluruh [[dunia]].
Baris 141:
 
{{BUMN}}
{{Templat:Situs Web Indonesia}}
{{indo-stub}}
 
[[Kategori:Kantor berita]]