Menurut pedoman [[EYD]] <ref name=":0">[[s:Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan#I. Tanda Seru (!)|Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan]]</ref>, tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Contoh:
* ''Alangkah seramnya peristiwa itu!''
Baris 17:
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
{{reflist}}Menurut pedoman [[EYD]] <ref name=":0">[[s:Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan#I. Tanda Seru (!)|Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan]]</ref>, tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Contoh:
* ''Alangkah seramnya peristiwa itu!''
* ''Bersihkan kamar itu sekarang juga!''
* ''Masakan! Sampai hati juga ia meninggalkan anak-istrinya!''
* ''Merdeka!''
Tanda ini digunakan sebagai akhir kalimat dan tidak boleh disertai dengan [[tanda titik]].
===== Catatan kaki '''kwakwkawkakwakwkakwakwakwkakawkakwakwkakwakwkakwakkwawkawkawkakwkawkakwkakwakwakwkawkakwkakwakwkawa''' =====