Kota Probolinggo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k Robot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 63:
== Sejarah ==
[[
Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk) raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “Banger”, nama sungai yang mengalir di tengah daerah Banger ini. Banger merupakan pedukuhan kecil di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono. Nama Banger dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh Pujangga Kerajaan Majapahit yang terkenal, yaitu Empu Prapanca.
Sejalan dengan perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan pada zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger juga mengalami perubahan-perubahan/perkembangan seirama dengan perkembangan zaman. Semula merupakan pedukuhan kecil di muara kali Banger, kemudian berkembang manjadi Pakuwon yang dipimpin oleh seorang Akuwu, di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Pada saat Bre Wirabumi ([[Minakjinggo]]), Raja Blambangan berkuasa, Banger yang merupakan perbatasan antara Majapahit dan Blambangan, dikuasai pula oleh Bre Wirabumi. Bahkan Banger menjadi kancah perang saudara antara [[Bre Wirabumi]] (Blambangan) dengan Prabu [[Wikramawardhana]] ([[Majapahit]]) yang dikenal dengan “Perang Paregreg”.
Matar
Pada masa Pemerintahan VOC, setelah kompeni dapat meredakan mataram, dalam perjanjian yang dipaksakan kepada Sunan Pakubuwono II di Mataram, seluruh daerah di sebelah Timur [[Pasuruan]]
Sebagai pengganti Kyai Djojolelono, kompeni mengangkat Raden Tumenggung Djojonegoro, putra Raden Tumenggung Tjondronegoro, Bupati Surabaya ke 10 sebagai Bupati Banger kedua. Rumah kabupatennya dipindahkan ke Benteng Lama. Kompeni tetap kompeni, bukan kompeni kalau tidak adu domba. Karena politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono yang tetap memusuhi kompeni ditangkap oleh Tumenggung Djojonegoro. Setelah wafat, Kyai Djojolelono dimakamkan di pasarean “Sentono”, yang oleh masyarakat dianggap sebagai makam keramat.
Di bawah pimpinan Tumenggung Djojonegoro, daerah Banger tampak makin makmur, penduduk tambah banyak. Dia juga mendirikan Masjid Jami’ (± Tahun 1770). Karena sangat disenangi masyarakat, dia mendapat sebutan “Kanjeng Djimat”. Pada tahun 1770 nama Banger oleh Tumenggung Djojonegoro
== Geografi ==
Letak Kota Probolinggo berada pada 7° 43′ 41" sampai dengan 7° 49′ 04" Lintang Selatan dan 113° 10′ sampai dengan 113° 15′
Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi :
Baris 87:
4. Sebelah Barat : Kecamatan [[Sumberasih, Probolinggo]] [[Kabupaten Probolinggo]]
Luas wilayah Kota Probolinggo tercatat sebesar 56.667 Km. Secara administrasi pemerintahan Kota Probolinggo terbagi dalam 5 (lima) Kecamatan dan 29 Kelurahan yang terdiri dari Kecamatan Mayangan terdapat
=== Iklim ===
Baris 111:
Dari piramida penduduk Kota Probolinggo tahun 2006 terlihat bahwa jumlah penduduk usia produktif 18 tahun keatas yang berjumlah 124.413 jiwa (66,61%) dibandingkan dengan jumlah penduduk usia non produktif . Dari gambaran ini terlihat bahwa Kota Probolinggo memiliki potensi SDM yang memadai karena jumlah usia produktif yang ada cukup besar. Penduduk usia produktif sebagai angkatan kerja merupakan salah satu modal dalam pelaksanaan pembangunan.
Jumlah penduduk Kota Probolinggo berdasarkan Pencocokan dan Penelitian(Coklit) oleh Badan Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana pada tahun 2008
=== Pedologi ===
Baris 129:
3. Drainase
Drainase yang dimaksud adalah kemampuan permukaan tanah untuk merembeskan air secara alami. Keadaan drainase tanah dikelompokkan atas 3 kelas, yaitu drainase baik/tidak pernah tergenang, tergenang periodik, dan drainase tergenang terus-menerus. Sebagian besar wilayah Kota Probolinggo berdrainse cukup baik/tidak pernah tergenang. Drainase tergenang periodik terdapat di dekat pantai dan beberapa kawasan di daerah tengah. Areal persawahan dan tambak dimasukkan pada tanah berdrainase baik.
Berdasarkan tabel 2.4, hanya 52,5 Ha (0.93%) tanah berdrainase tergenang periodik dan terus-menerus. Tanah tergenang periodik tersebut diakibatkan oleh keadaan pasang surut air laut. Keadaan tanah yang sebagian besar berdrainase baik, tentunya menguntungkan dalam pengembangan fisik kota.<ref name="Tanah">[http://probolinggokota.go.id/content/view/121/118/ Tanah Kota Probolinggo], Tanah dan Lahan Kota Probolinggo.</ref>
Baris 173:
=== Pembagian administratif ===
Kota Probolinggo terdiri atas 5 [[Kecamatan]], yaitu
* Kademangan
* [[Mayangan, Probolinggo|Mayangan]]
* [[Kanigaran, Probolinggo|Kanigaran]]
* [[Wonoasih, Probolinggo|Wonoasih]]
* [[Kedopok, Probolinggo|Kedopok]]
Baris 197:
Probolinggo dikenal sebagai kota singgah dalam perjalanan pariwisata menuju [[Gunung Bromo]]. Secara umum Probolinggo dijangkau oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara melalui Surabaya dengan menggunakan kendaraan umum seperti bus maupun kereta api. Adapun obyek wisata dalam kota sebagai berikut:
* Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL).
Berupa kebun binatang mini yang berada di daerah Mangunharjo. Satwa yang ada dalam kebun binatang ini cukup beragam. Kini, TWSL terus dikembangkan. Biaya masuk hanya Rp 3000/orang untuk dewasa dan Rp 2000 untuk anak-anak.
* Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Pelelangan Ikan.
Masyarakat kota Probolinggo sering berwisata ke Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Pelelangan Ikan. Walaupun sebenarnya bukan sebuah obyek wisata, tetapi pemandangan dan suasana yang disajikan cukup bagus. Tarif masuk hanya dikenakan terhadap kendaraan bermotor. Untuk Sepeda Motor sebesar Rp 1000 dan Mobil Rp 2000.
* Alun-Alun.
Alun-Alun merupakan pusat kota Probolinggo. Terdapat beberapa bangunan penting mengelilingi alun-alun tersebut, seperti, Perpustakaanl, Penjara, Masjid, Kantor DPRD, dan Stasiun. Di sekitar alun-alun juga terdapat banyak penjual makanan dan minuman (semacam pusat jajanan). Terutama setiap minggu, diadakan pasar di alun-alun kota ini, menjual makanan dan berbagai tumbuh-tumbuhan. Tidak dikenakan biaya untuk masuk alun-alun.
* Taman Manula
adalah taman rekreasi terletak di jalan Soekarno Hatta yang menyediakan fasilitas HotSPot gratis dan juga
* Museum Probolinggo
yaitu museum yang dirintis sejak tahun 2009 dengan mengumpulkan sejumlah bukti-bukti. Misalnya bangunan, pusaka dan foto-foto kuno. Setelah tim museum terbentuk, akhirnya memburu dan mengumpulkan sejumlah bukti sejarah Probolinggo.Sebanyak 140 koleksi Museum Probolinggo terdiri dari temuan Arkeologi, Etnografi, Nomismatik (Uang), Filologi, Keramik Arkelogi, Pusaka, Alat Transportasi dan foto-foto masa lalu.
Baris 228:
=== Sekolah Menengah Pertama ===
# MTS SIROJUL ISLAM :
# MTS AL FALAH :
# MTS ASSULTHONIYAH :
# MTS HIDAYAT :
# MTS INTISYARUL ULUM :
# MTS MIFTAHUL ULUM :
# MTS NEGERI :
# MTS NURUL HIDAYAH :
# MTS NURUL HUDA :
# MTS NURUL YAQIN :
# MTS NUSANTARA :
# MTS RAUDLATUL HASANIYAH : Jl. KH. Abdul Hamid Probolinggo
# MTS RAUDLATUL MUTAALLIMIN : Jl. Mastrip No. 154 Probolinggo
# MTS RIYADLUS SHOLIHIN :
# MTS ROUDLOTUL THOLIBIN : Jl. KH. Fadhol No. 970 Probolinggo
# MTS SUNAN GIRI :
# MTS UNGGULAN TUNAS BANGSA : Jl. Citarum Kentangan No. 57 Probolinggo
# SMP ASSULTHONIYAH :
# SMP DIPONEGORO :
# SMP MUHAMMADIYAH 1 :
# SMP NURUL ISLAM :
# SMP PANCA MARGA :
# SMP PGRI 1 :
# SMP SETIA PROBOLINGGO :
# SMP SUNAN GIRI :
# SMP TAMAN DEWASA :
# SMP TERBUKA 10 :
# SMP TERBUKA 4 :
# SMP TERBUKA 6 :
# SMP TERBUKA 8 :
# SMPK MATER DEI :
# SMPLB SINAR HARAPAN :
# SMPN 1 :
# SMPN 2 :
# SMPN 3 :
# SMPN 4 :
# SMPN 5 :
# SMPN 6 :
# SMPN 7 :
# SMPN 8 :
# SMPN 9 :
# SMPN 10 :
=== SMA/SMK/MA sederajat ===
# SMA N 1 KOTA PROBOLINGGO
# SMA N 2 KOTA PROBOLINGGO
# SMA N 3 KOTA PROBOLINGGO
# SMA N 4 KOTA PROBOLINGGO
# SMK N 1 KOTA PROBOLINGGO
# SMK N 2 KOTA PROBOLINGGO
# SMK N 3 KOTA PROBOLINGGO
# SMK N 4 KOTA PROBOLINGGO
# MA N 1 KOTA PROBOLINGGO
# MA N 2 KOTA PROBOLINGGO
# SMAK MATER DEI KOTA PROBOLINGGO : Jl. Mayjen Panjaitan No. 62B Probolinggo
# SMK TAMANSISWA 2
# SMK AHMAD YANI KOTA PROBOLINGGO : Jl. Mastrip No. 152 Kota Probolinggo
# SMK MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO : Jl. Slamet Riyadi, Kanigaran, Kota Probolinggo
|