Asam gelugur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bang Pilot (bicara | kontrib) |
Bang Pilot (bicara | kontrib) Penambahan beberapa gambar |
||
Baris 29:
Asam gelugur dapat tumbuh dengan pada ketingian 5-1700 m di atas permukaan laut. Ada pun ketinggian tumbuh idealnya adalah pada level 400-1200 mdpl. Tidak dibutuhkan syarat jenis tanah yang ketat. Pohon dapat tumbuh di tanah berpasir, tanah liat, tanah berbatu, tanah basah tepi sungai, tanah kapur, sampai pada tanah kritis di tepian pegunungan. Namun kesuburan tanah tentu saja tetap berpengaruh pada produksi buah. Asam gelugur berbuah tidak mengenal musim, setiap saat ada saja buahnya. Terkadang dalam satu pohon ada bunga, putik, buah muda sampai buah yang sudah menguning dan jatuh. Namun begitu, panen raya biasanya setahun dua kali, di ujung musim hujan dan di ujung musim kemarau.
Asam gelugur adalah tumbuhan berkayu, berakar tunggang,bertajuk tinggi dan besar. Tingginya bisa mencapai 30 meter, dengan lebar tajuk 8 meter. Bunga asam gelugur betina biasanya hanya satu kuntum dalam satu tangkai, sedangkan bunga jantan ada banyak dalam satu tangkai. Buahnya berbentuk bulat berbilah-bilah. Jumlah bilah sama dengan jumlah biji yang ada di dalam buah, meski kebanyakan biji itu hanyalah biji semu. Diameter buah antara 7-15 cm, dengan berat rerata 300 gram perbutir.
[[Berkas:Bunga asam gelugur betina kr.jpg|thumb|Bunga asam gelugur betina.]]
==Budidaya==
Baris 35 ⟶ 38:
===Pembibitan===
Keuntungan membenihkan asam gelugur dari biji adalah hal itu mudah dilakukan, persentase perkecambahan tinggi, persentase keberhasilan sampai menjadi bibit siap tanam di atas 50%. Asam gelugur yang dikembangkan dari biji baru berbuah pada umur 7 tahun. Tanaman kokoh dan kuat karena berakar tunggang, serta dapat terus hidup dan berproduksi dengan baik sampai umur ratusan tahun. Kelemahan pembenihan dari biji adalah pohon baru berbuah setelah berumur 7 tahun serta persentase pohon jantan biasanya antara 20 persen sampai 40 persen.
[[Berkas:Bunga asam gelugur jantan kr.jpg|thumb|Bunga asam gelugur jantan]]
Ada beberapa teori dari orang-orang tua kita dahulu, yang menerangkan ciri-ciri kelamin pohon asam gelugur. Ada yang mengatakan bila bijinya berbentuk bulat dan gemuk, maka akan tumbuh menjadi pohon asam gelugur betina, sedangkan bila biji berbentuk panjang lonjong akan menjadi asam gelugur jantan. Ada pula yang mengatakan bahwa jika bentuk ujung daunnya meruncing, maka itu adalah asam gelugur berkelamin jantan, sedangkan daun yang ujungnya membulat adalah ciri pohon asam gelugur betina. Sebahagian yang lain mengatakan bahwa bila cabang dan ranting pohon tumbuh terkulai mengarah ke bawah menandakan bahwa itu adalah pohon asam gelugur betina, sedangkan yang cabang serta rantingnya tumbuh mendatar atau mengarah ke atas adalah ciri pohon asam gelugur jantan. Pada kenyataannya, semua teori kuno itu tidaklah kesemuanya benar.
Asam gelugur dapat juga dibiakkan secara vegetatif dengan cara sambung pucuk dan persusuan. Keuntungannya pembiakan ini adalah: cepat berbuah, tumbuh tak terlalu tinggi, dan sama sifatnya dengan induknya, pasti betina. Namun kesulitan pembiakan asam gelugur secara vegetatif ini adalah terbatasnya cabang ideal yang baik untuk dikembangkan. Hanya cabang puncak yang tegak ke atas (roof top)yang bisa disambungkan atau disusukan. Jika menggunakan cabang lain yang mengarah ke samping, maka tajuk pohon akan tetap ke samping. Tak mau tumbuh ke atas, meski sudah ditopang atau disangga dengan baik. Pemotongan cabang sambung yang sudah tumbuh (cutting top) tidak juga berhasil menumbuhkan tunas yang tumbuh mengarah ke atas.
|