Tata bahasa Arab: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib) |
Naval Scene (bicara | kontrib) |
||
Baris 8:
Risalah tentang tata bahasa Arab pertama bermula pada zaman kepemimpinan [[Umar bin Khattab]].<ref name=a'zami>Al-A'ẓamī (2005) hlm.154</ref> [[Ibnu Abu Mulaikah]] melaporkan bahwa pada masa itu, ada seorang [[badui]] belajar membaca Qur'an dengan seorang bimbingan guru, tetapi guru itu berbuat salah.<ref name=a'zami>Al-A'ẓamī (2005) hlm.154</ref> Berita ini sampai kepada Umar, yang menunjuk orang yang mapan bahasa Arabnya untuk mengajari si badui, dan menyuruh Abu al-Aswad ad-Du'ali untuk mengarang satu risalah kecil tentang nahwu.<ref name=hlm154>Al-A'ẓamī (2005) hlm.154{{spaced ndash}}155.</ref> Buku itu diceritakan terdiri atas 4 folio, didapati di perpustakaan Abu Ba'ra, dikutip oleh Yahya bin Ya'mar, dan ditandatangani 'Allan an-Nahwi, dan Nadhr bin Syumail, ahli nahwu lain.<ref name=hlm154/><ref>Riwayat Ibnu al-Anbari dalam "Al-Idhah" hlm.15a{{spaced ndash}}16a, Ad-Dani dalam "Muhkam" hlm.4{{spaced ndash}}5, dan ciri-ciri buku dikutip dari [[Ibnu Nadim]] dalam "Al-Fihrist" hlm.46.</ref>
Riwayat lain sebagaimana penuturan As-Suyuthi dalam "Tarikh Khulafa'" mengutip Abu Al-Qasim Az-Zujaji dalam kitab "Amali" menyebut bahwa buku risalah itu mula-mula dibuat pada zaman [[Ali bin Abi Thalib]] di mana ia mendapati sebagian penduduknya mengalami kesalahan dalam mengucapkan bahasa Arab. Sehingga Abu al-Aswad ad-Du'ali dipanggil Ali untuk mengarang risalah tatabahasa tersebut. Dalam waktu 3 hari, risalah itu dibuat. Terdiri atas ''isim'' (kata benda), ''fi'il'' (kata kerja), dan ''hurf'' (huruf, bukan termasuk keduanya, dan bisa berbentuk kata bantu, dan kata gabung). Di situ, diterangkan pula tentang kaidah bahasa Arab.<ref>Suyuthi (2005) hlm.193{{spaced ndash}}194.</ref><ref>Sewaktu menulis keterangan ini, As-Suyuthi menerangkan [[isnad]] (rantai periwayatan) yang dipakai Az-Zujaji, sebagaimana berikut: "Ja'far bin Muhammad bin Rustuh bercerita kepadaku, Abu Hatim as-Sijistani bercerita kepadaku, Ya'qub bin Ishaq al-Hadhari bercerita kepadaku, Sa'id bin Salmi al-Bagili, Ayahku bercerita dari kakekku, dari
Seiring dengan semakin pesatnya penyebaran Islam, aturan tata bahasa Arab dikembangkan lebih lanjut pada akhir abad ke-8 oleh para ahli bahasa dari Aliran [[Basra]]h dan Aliran [[Kufah]].<ref name="goodchild">Goodchild, Philip. ''Difference in Philosophy of Religion'', 2003. Page 153.</ref><ref name="old">[[Archibald Sayce]], ''Introduction to the Science of Language''. Pg. 28, 1880.</ref> [[Abu Amru al-Bashri|Abu 'Amru bin al-'Ala]] umumnya dianggap sebagai pendiri Aliran Basrah;<ref>[http://global.britannica.com/EBchecked/topic/38758/al-Asmai#ref190690 al-Aṣmaʿī] at the [[Encyclopædia Britannica Online]]. ©2013 [[Encyclopædia Britannica, Inc.]]. Accessed 10 June 2013.</ref> sedangkan dua tokoh terkenalnya adalah [[Al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi|Al-Farahidi]] yang mengarang kamus bahasa Arab pertama dan kitab kajian persajakan Arab ([[prosodi]]), serta muridnya [[Sibawaih]] yang mengarang kitab pertama tentang teori tata bahasa Arab.<ref name=kojiro/>
== Cabang ilmu ==
|