Rumbia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
artikel baru, taxobox, foto
 
Wie146 (bicara | kontrib)
k add pics n little edit
Baris 2:
| color = lightgreen
| name = Rumbia
| image = SagoMetrox_sagu Palm071124-1508 Trees ESP PNGstbu.jpg
| image_width = 240px
| image_caption = RumpunKebun rumbia''kiray''. </br>Darmaga, [[Bogor]].
| regnum = [[Plant]]ae
| divisio = [[flowering plant|Magnoliophyta]]
Baris 22:
 
==Pemerian==
[[Image:Sago Palm Trees ESP PNG.jpg|thumb|left|180px|Belukar rumbia]]
Pohon palma yang merumpun, dengan akar rimpang yang panjang dan bercabang-cabang; tinggi tajuk 10 [[meter|m]] atau lebih dan diameter batang mencapai 60 [[sentimeter|cm]]. Daun-daun besar, majemuk menyirip, panjang hingga 7 m, dengan panjang anak daun lk. 1.5 m; bertangkai panjang dan berpelepah.
 
Baris 32 ⟶ 33:
 
==Kegunaan==
[[Image:Metrox_sagu 071124 1512 stbu.jpg|thumb|left|180px|Daun dari pohon yang muda dipanen untuk membuat atap]]
{{Main|Sagu}}
Dari [[empulur]] batangnya dihasilkan tepung [[sagu]], yang merupakan sumber karbohidrat penting bagi warga kepulauan di bagian timur Nusantara. Pelbagai rupa makanan pokok dan kue-kue diperbuat orang dari tepung sagu ini. Sagu dipanen tatkala kuncup bunga (mayang) telah keluar, namun belum mekar sepenuhnya. Umur panenan ini bervariasi menurut jenis [[kultivar]]nya, yang tercepat kira-kira pada usia 6 tahun.
 
Daunnya tua dari pohon yang tuamasih muda merupakan bahan atap yang baik; pada masa lalu bahkan rumbia dibudidayakan (dalam ''kebon-kebon kiray'') di sekitar [[Bogor]] dan [[Banten]] untuk menghasilkan atap rumbia ini. Dari helai-helai daun ini pun dapat dihasilkan semacam tikar yang disebut ''kajang''. Daun-daunnya yang masih kuncup ([[janur]]) dari beberapa jenisnya dahulu digunakan pula sebagai daun rokok, sebagaimana pucuk [[nipah]].
 
[[Image:Rumbia_thatch_UN_071121-1327_stbu.jpg|thumb|left|180px|Atap rumbia]]
[[Umbut]]nya, dan juga buahnya yang seperti [[salak]], dimakan orang. Tempayak dari sejenis kumbang, yang biasa hidup di batang dan umbut rumbia yang mati, disukai orang -dari Jawa hingga Papua- sebagai sumber protein dan lemak yang gurih dan lezat.