Abraham Maslow: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 25:
Pada tahun 1937-1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College.<ref name="Maslow4"/> Di New York, ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max Wertheimer seorang Gestalt psikolog, yang ia kagumi secara profesional maupun personal.<ref name="Maslow3"/> Kedua orang inilah yang kemudian menjadi perhatian Maslow dalam mendalami perilaku manusia, kesehatan mental, dan potensi manusia.<ref name="Maslow3"/> Ia menulis dalam subjek-subjek ini dengan mendalam. Tulisannya banyak meminjam dari gagasan-gagasan psikologi, namun dengan pengembangan yang signifikan.<ref name="Maslow3"/> Penambahan tersebut khususnya mencakup hirarki kebutuhan, berbagai macam [[kebutuhan]], aktualisasi diri seseorang, dan puncak dari pengalaman.<ref name="Maslow3"/> Maslow menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada sekitar tahun 1950 hingga 1960-an.<ref name="Maslow3"/> Pada masa ini, ia dikenal sebagai "kekuatan ke tiga" di samping teori Freud dan behaviorisme.<ref name="Maslow3"/>
 
Maslow menjadi profesor di Universitas Brandeis dari 1951 hingga 1969, dan menjabat ketua departemen psikologi di sana selama 10 tahun.<ref name="Boeree"/> Di sinilah ia bertemu dengan Kurt Goldstein (yang memperkenalkan ide aktualisasi diri kepadanya) dan mulai menulis karya-karyanya sendiri.<ref name="Boeree"/> Di sini ia juga mulai mengembangkan konsep psikologi humanistik.<ref name="Boeree"/>
 
Ia menghabiskan masa pensiunnya di [[California]], sampai akhirnya ia meninggal karena serangan jantung pada 8 Juni 1970.<ref name="Boeree"/> Kemudian, Pada tahun 1967, Asosiasi Humanis Amerika menganugerahkan gelar Humanist of the Year.<ref name="Boeree"/>
 
== Teori Humanistik dan Aktualisasi Diri ==
Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran [[psikologi]] [[humanistik]].<ref name="Sarwono"/> Maslow percaya bahwa [[manusia]] tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa mungkin. [[Teori]]nya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori tentang ''Hierarchy of Needs'' atau '''Hirarki Kebutuhan'''.<ref name="Sarwono">{{id}}Sarlito W. Sarwono. 2002. ''Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi''. Jakarta: Bulan Bintang. Hlm. 174-178.</ref> Kehidupan keluarganya dan pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas gagasan gagasan psikologisnya.<ref name="Maslow1"/> Setelah perang dunia ke II, Maslow mulai mempertanyakan bagaimana psikolog psikolog sebelumnya tentang pikiran manusia.<ref name="Maslow1"/> Walau tidak menyangkal sepenuhnya, namun ia memiliki gagasan sendiri untuk mengerti jalan pikir manusia.<ref name="Maslow1"/>
 
Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri.<ref name="Maslow1"/> Untuk membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang lebih, Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding mempelajari seseorang dengan masalah [[kesehatan]] mental.<ref name="Maslow1"/> Hal ini menggambarkan bahwa [[manusia]] baru dapat mengalami "puncak pengalamannya" saat manusia tersebut selaras dengan dirinya maupun sekitarnya.<ref name="Maslow1"/> Dalam pandangan Maslow, [[manusia]] yang mengaktualisasikan dirinya, dapat memiliki banyak puncak dari pengalaman dibanding manusia yang kurang mengaktualisasi dirinya. <ref name="Maslow1">{{en}}Abraham H. Maslow. 1986. ''Farther Reaches of Human Nature''. New York: Orbis Book. Hlm. 260-280, 299.</ref>
 
== Hirarki Kebutuhan ==
[[Berkas:Maslow's Hierarchy of Needs.svg|thu|right|230px|Interpretasi dari Hirarki Kebutuhan Maslow yang direpresentasikan dalam bentuk piramida dengan kebutuhan yang lebih mendasar ada di bagian paling bawah]]
{{main|Teori hierarki kebutuhan Maslow}}
Maslow menggunakan [[piramida]] sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai [[teori]] hirarki kebutuhan.<ref name="Maslow2"/> Menurut Maslow, manusia [[motivasi|termotivasi]] untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.<ref name="Maslow2"/> Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/[[fisiologis]]) sampai yang paling tinggi ([[aktualisasi diri]]). <ref name="Maslow2"/> Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
# Kebutuhan [[fisiologis]] atau dasar
# Kebutuhan akan rasa aman
# Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi
# Kebutuhan untuk dihargai
# Kebutuhan untuk aktualisasi diri
 
Maslow menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan [[fisiologis]] sampai kebutuhan harga diri dengan sebutan homeostatis. Kemudian berhenti dengan sendirinya.<ref name="Boeree"/>
 
Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada kebutuhan-kebutuhan tadi, seperti rasa aman, cinta dan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan prinsip tersebut.<ref name="Boeree"/> Maslow menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi sebagai kebutuhan untuk bertahan.<ref name="Boeree"/> Cinta dan kasih sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak lahir persis sama dengan insting.<ref name="Boeree"/>
 
=== Kebutuhan Fisiologis ===
Baris 109:
{{refend}}
 
== Bacaan lanjutan ==
 
* Cooke B, Mills A and Kelley E in Group and Organization Management, (2005) Vol.''Situating Maslow in Cold War America'', 30, No. 2, 129-152
* Roy Jose DeCarvalho, ''The Founders of Humanistic Psychology''
* Edward Hoffman, ''The Right to Be Human'' McGraw-Hill 1999 ISBN 0-07-134267-2
* Wahba, M.A. & Bridwell, L. G. (1976). Maslow Reconsidered: A Review of Research on the Need Hierarchy Theory. ''Organizational Behavior and Human Performance 15'', 212-240
* Wilson, Colin (1972) New Pathways in Psychology: Maslow and the post-Freudian revolution. London: Victor Gollancz (ISBN 0-575-01355-9)