Chandrika Kumaratunga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 23:
'''Chandrika Bandaranaike Kumaratunga ''' (lahir [[29 Juni]] [[1945]]) tampil kelima sebagai [[Presiden Sri Lanka|Presiden]] (dan keempat untuk jabatan [[Presiden Eksekutif]]) [[Sri Lanka]] ([[12 November]] [[1994]] - [[19 November]] [[2005]]). Ia memimpin [[Partai Kebebasan Sri Lanka|''Sri Lanka Freedom Party'']] (SLFP) dan [[Aliansi Kebebasan Rakyat Bersatu]] (UPFA) hingga berakhirnya tahun 2005.
 
Ayahnya, [[Solomon Bandaranaike]] adalah seorang menteri pemerintahan yang kemudian menjadi [[Perdana Menteri Sri Lanka]]. Ayahnya terbunuh pada [[1959]], ketika Chandrika berumur 14 tahun. Setelah kematian ayahnya, ibunya, [[Sirimavo Bandaranaike]] menjadi Perdana Menteri wanita pertama di dunia pada tahun [[1960]].
 
Lulusan [[Universitas Paris]] ini fasih dalam [[bahasa Sinhala]], [[bahasa Inggris|Inggris]] dan [[bahasa Perancis|Perancis]]. Dia menikah dengan aktor dan politikus [[Vijaya Kumartunga]] pada tahun [[1978]]. Vijaya dibunuh pada tahun [[1988]].
Baris 29:
Chandrika terpilih sebagai PM pemerintahan Aliansi Rakyat pada [[19 Agustus]] [[1994]], dan sebagai Presiden pada pemilu yang diadakan pada November dalam tahun yang sama. Ibunya dilantik sebagai penggantinya dalam jabatan PM. Pada masa awal pemerintahannya, ia mencoba upaya damai terhadap kelompok separatis [[Macan Tamil]] namun gagal, dan sejak saat itu menggunakan strategi yang lebih berbau militer terhadap mereka.
 
Ia kehilangan kemampuan penglihatan di mata kanannya saat seorang pengebom bunuh diri mencoba membunuhnya saat berkampanye untuk pemilu pada tahun [[1999]]. Hubungannya dengan lawan politiknya [[Ranil Wickremasinghe]], yang menjadi PM baru pada tahun [[2001]], berlangsung tidak harmonis. Perlakuan Wickremasinghe yang lebih terbuka terhadap kelompok Macan Tamil tidak disukai Chandrika.
 
Ia kembali menang dalam pemilu tahun [[2004]] bersama dengan Front Rakyat Pembebasan (JVP) yang membentuk koalisi UPFA dengan partainya. Namun pada Juni [[2005]], kedua pihak tersebut berselisih pendapat soal mekanisme bersama dengan Macan Tamil untuk membagi dana bantuan asing yang akan digunakan untuk membangun kembali daerah yang dilanda [[tsunami]] akibat [[gempa bumi Samudra Hindia 2004]]. Pemerintahnya menjadi minoritas dalam parlemen.