Joko Edan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k minor cosmetic change |
Rachmat-bot (bicara | kontrib) k cosmetic changes, replaced: personil → personel, nasehat → nasihat, removed stub tag |
||
Baris 1:
'''Joko Hadiwidjoyo''' atau lebih dikenal dengan nama '''Ki Joko Edan''' ({{lahirmati|[[Yogyakarta]]|20|5|1948}}) adalah [[seniman]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal secara luas melalui pertunjukan-pertunjukan seni tradisional [[Jawa]] yaitu [[wayang]] kulit. Joko Edan merupakan penerima penghargaan rekor [[Museum Rekor Indonesia]] ([[MURI]]) sebagai sutradara pertunjukan wayang kulit yang melibatkan 34 kelompok seni, yang digelar di Balaikota [[Semarang]], tahun [[2005]]. Dia adalah penggagas Festival Sanggit Dalang se-[[Jawa Tengah]] di RRI [[Semarang]].<ref>[http://dalangjokoedan.com/ Situs pribadi Joko Edan], diakses 14 Maret 2015
==Latar belakang==
Ki Joko Edan bernama asli Joko Prasojo. Kemudian ada nama lain, yang didapatkan setelah menikah, yaitu Joko Hadiwidjoyo. Sehingga sampai saat dini dikenal dengan sebutan Ki Dalang Joko Edan Hadiwidjoyo. Kiprahnya pada dunia seni pewayangan sudah memberikan kontribusi bagi pelestarian nilai-nilai budaya. Salah satu prestasi yang membanggakan ialah nama dirinya tercatat di Museum Rekor Indonesia sebagai sutradara pertunjukan wayang kulit yang melibatkan 34 (tiga puluh empat) kelompok seni, di Gedung Wali Kota Semarang pada Juli 2005. Joko adalah suami dari Nurhana (penyanyi), dan dari hasil pernikahan ini lahir dua orang putri, Rahayu Hana Wijayanti dan Dewi Lestari Hana Wijayanti. Joko sudah mengakrabi duni seni sejak usia muda melalui ayahnya yang pencinta wayang kulit.
<ref>[http://sosbud.kompasiana.com/2012/01/02/dilarang-impor-dalang-atau-sinden-manca-tahun-2050-424181.html Sosbud Kompasiana: Dilarang impor dalang atau sinden manca, tahun 2050], diakses 14 Maret 2015
Ki Joko menamatkan sekolahnya hanya sampai bangku Sekolah Dasar. Dia memilih lari dari bangku sekolah karena saat kelas dua SMP sempat tidak naik kelas sebanyak dua kali. Lepas dari sekolah, Joko ini melanjutkan perjalanan hidupnya sebagai anak jalanan. Setelah puas mendapat pengalaman macam-macam, dirinya
==Kiprah kesenian==
Baris 48:
{{reflist}}
[[Kategori:Seniman Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Semarang]]
|