Hamzah Sulaeman: Perbedaan antara revisi

'''Hamzah Sulaeman''' adalah seorang [[pengusaha]], [[seniman]], dan [[perancang busana]] yang tinggal di [[Kota Yogyakarta]]. Ia merupakan generasi kedua keluarga [[Grup Mirota]] yang memiliki pusat oleh-oleh, [[Hamzah Batik]], tempat makan, dan sanggar tari. Sebagai seorang seniman khususnya di dunia akting dan tari, ia juga dikenal dengan nama '''Raminten'''.

 

Hamzah merupakan anak bungsu dari pendiri ''Grup Mirota'', yaitu Hendro Sutikno (''Tan Kiem Tik'') dan Tini Yuniati (''Nyoo Tien Nio''). Keempat saudaranya adalah Yangky Iswanti, Siswanto, Ninik Wijayanti, dan Ariyanti.<ref>Anonim. 3 September 2009. SWA Digital Magazine, [http://swa.co.id/listed-articles/mirota-ambisi-tanpa-sinergi Mirota, Ambisi Tanpa Sinergi]. Diunduh: 23 September 2014.</ref> Ia berkuliah di [[Universitas Gadjah Mada]] jurusan Biologi tetapi tidak sampai tuntas. Selanjutnya, Hamzah berkuliah di [[Universitas Sanata Dharma]] mengambil jurusan bahasa Inggris.<ref name=waroeng>Anonim. Informasi diperoleh dari tulisan pada "''The Waroeng of Raminten''" yang berjudul "Dari mirota ke Rumah Raminten".</ref>

 

Setelah lulus dari Sanata Dharma, Hamzah bekerja sebagai pelayan di kapal pesiar pada tahun 1970. Selanjutnya, ia bekerja di [[Amerika Serikat]] selama tiga tahun sebelum akhirnya kembali ke [[Indonesia]] karena ayahnya sakit. Bersama saudara-saudaranya, Hamzah mengembangkan bisnis peninggalan orang tua mereka yang berupa Toko Mirota. Hamzah juga membuka butik yang ia beri nama ''Mirota Batik'' (kini Hamzah Batik) di [[Jalan Malioboro]].<ref name=waroeng/>

 

Hamzah mulai memasuki dunia akting secara profesional setelah pensiun dari bisnisnya. Ia berperan dalam [[ketoprak]] komedi berjudul ''"Pengkolan"'' sebagai seorang wanita [[suku Jawa|Jawa]] tua bernama '''Raminten'''. Nama ini selanjutnya ia gunakan untuk memberi nama rumah makan yang ia dirikan, yaitu [[The House of Raminten]] dan ''The Waroeng of Raminten''.

 

<gallery>

</gallery>

 

 

 

== Referensi ==