SMP Negeri 2 Madiun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: Walikota → Wali Kota, mengijinkan → mengizinkan, added uncategorised tag
Baris 47:
Pada tahun 1947 terjadi penyerangan Belanda yang dsebut AGRESI BELANDA I pada waktu itu Kota Madiun dibanjiri pengungsi dari Surabaya dan sekitarnya karena Kota Surabaya menjadi sasaran utama dari penyerangan Belanda. Di antarapengungsi juga banyak pelajar yang akhirnya ditampung di SMP 2 Madiun. Dengan semangat para pelajar ingin membela Negara dan Bangsa, maka tergerak membentuk organisasi yang dinamakan IKATAN PELAJAR INDONESIA (IPI) kemudian diadakan konggres pelajar di Malang tahun 1946 berubahlah dari IPI menjadi TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar).
 
Pada perkembangan selanjutnya oleh WalikotaWali Kota Madiun mengijinkanmengizinkan gedung SMP 2 menjadi markas bagi TRIP maka dari itulah muncul sebutan baru bagi SMP 2 yaitu SMP PERTAHANAN. Dikarenakan sebagian besar siswanya adalah anggota TRIP yang berjiwa patriot untuk mempertahankan kemerdekaan RI, bertempat tinggal, belajar sambil berjuang angkat senjata. Agresi Belanda ke I belum reda, disusul tragedi Nasional tanggal 18 September 1948 yaitu Perebutan Kekuasaan oleh Pemberontakan PKI Muso di Kota Madiun. Situasi Kota Madiun kacau, banyak gangguan dan hambatan, bahkan gedung SMP 2 Madiun kelihatan kosong, kegiatan belajar tetap berjalan walaupun di berbagai tempat.
 
Pada saat itu para pelajar yang termasuk tentara yang disebut TRIP yang bermarkas di gedung SMP 2 Madiun menjadi incaran juga. Peristiwa ini merupakan catatan yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia, begitu besarnya semangat para pelajar yang berjiwa patriotik, dengan gigih dan berani menentang bahkan mengangkat senjata untuk melawan musuh pengkhianat kesatuan bangsa, mengikis habis terhadap pemberontakan Komunis di Indonesia.
Baris 53:
Bahkan di antara pemuda TRIP ada yang gugur tepatnya di halaman SMP 2 Madiun sebagai pahlawan bangsa yaitu MOELJADI pada tanggal 21 September 1948 sedangkan beberapa temannya dibunuh di Desa Kresek Kabupaten Madiun dan untuk mengenangnya diabadikan monumen Perjuangan MASTRIP yang berada di Jalan Mastrip berupa Patung MOELJADI berdiri tegak mengangkat senjata dan Tugu Monumen di halaman SMP 2 Madiun.
 
Redanya pemberontakan PKI, muncul peristiwa lagi yakni Agresi Belanda II, tepatnya tanggal 19 Desember 1948. Pada saat itu para pemuda benar-benar ingin menunjukkan darma bhaktinya kepada Nusa dan Bangsa ikut angkat senjata. Walaupun mengalami kendala dan kesulitan mereka tetap berjuang sampai titik darah penghabisan sekalipun. Semangat inilah yang harus di warisi oleh generasi sekarang khususnya siswa-siswi SMP Negeri 2 Madiun.
 
= Ekstrakurikuler =
Baris 72:
* REDAKSI AZZERO NEWS
* dll.
 
{{Uncategorized|date=Maret 2016}}