Teruo Nakamura: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ciput (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ciput (bicara | kontrib)
Baris 54:
Setelah ditangkap, Nakamura diberikan baju seragam oleh TNI AU. Tanpa diikat atau diborgol, Nakamura dibawa oleh tim ke pangkalan TNI AU melalui jalur laut menggunakan speed boat. Sampai di pelabuhan, warga ternyata sudah ramai. Pulau Morotai pun dihebohkan oleh penemuan Nakamura. Di Lanud Morotai, Nakamura dicek kesehatannya, dan hasilnya luar biasa, meskipun 30 tahun bersembunyi di dalam hutan, kesehatannya sangat baik.
 
Melalui terjemahan Serma Hanz, Nakamura mengaku bahwa ia bertahan di hutan untuk menghindari penangkapan Sekutu, yang menyerang Morotai pada awal 1945. Ia masih beranggapan pulau tersebut dikuasai oleh [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]], karena sering melihat pesawat-pesawat TNI-AU terbang di atas Morotai, yang disangkanya pesawat-pesawat milik [[Amerika Serikat]]. Ia kemudian diterbangkan ke Jakarta ditemani KASAU[[Kepala Staf TNI Angkatan Udara|KSAU]] waktu itu, [[Marsekal]] [[Saleh Basarah]], lalu ditempatkan di Rumah Sakit PelniPELNI, [[Jakarta]], untuk beristirahat. Berita penemuannya diumumkan di Jepang pada tanggal 27 Desember 1974.<ref>[http://www.tempointeractive.com/hg/mbmtempo/arsip/1975/01/04/NAS/mbm.19750104.nas1.id.html "Hari Terakhir di Morotai"] ''Tempo.'' 10 Januari 1975.</ref> Nakamura memutuskan untuk [[Repatriasi|direpatriasi]] langsung ke Taiwan, tanpa singgah di Jepang, dan meninggal di sana karena [[kanker paru-paru]] lima tahun kemudian, pada tahun [[1979]].
 
== Repatriasi ==