Umar Machdam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Penambahan gambar |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9:
Pernah belajar di [[Akademi Teater Nasional Indonesia]] ([[ATNI]]) pada tahun 1964-1968. Ia memulai karier di [[teater]] sejak tahun 1960. Ia pernah aktif di Teater Gamipentas pimpinan Alexander Naftaly, diantaranya bersama Klarawijaya ( seorang pemain teater/jurnalis ), Endang Ahmadi ( Pimpred Warta Bogor/ penulis skenario ), Eman Sulaeman (aktor/budayawan Bogor), Adenan Taufiq (pelukis) dll. Aktor muda lulusan ATNI inilah yang semasa tumbuhnya group-group teater seperti Teater Bogor, Teater Nasional, Teater Gamipentas, Teater Raksa Budaja, merupakan aktor freelancer yang paling berbakat yang turut mendukung hampir setiap produksi dari kelompok-kelompok tersebut.
Aktor yang disebut WS Rendra sebagai seorang pemain sandiwara yang warna-warna dialognya kaya dengan resonansi dan punya bakat penyutradaraan yang imajinatif itu, giat menghidupkan teater di kota Bogor pada tahun 1960-an (Arupalaka, Merdeka, 28 Maret 1971). Dialog-dialog yang berlangsung dengan Eman Sulaeman, Adenan Taufik, M. Ryana Veta (Mahfud), memunculkan keprihatinan atas kekosongan kelompok teater yang serius di Bogor atau kekhawatiran tentang keberadaan teater yang hampir mati. Untuk itulah, pada 11 juni 1966, didirikan Studi Teater Bogor (STB), dengan ketua Umar Machdam dan Sekretaris M. Ryana Veta. Sejak didirikan hingga periode awal tahun 70-an, STB sangat aktif melakukan pertunjukan. Tidak sekedar di Bogor, tetapi juga di beberapa kota seperti Jakarta (beberapa kali di Taman Ismail Marzuki ), Bandung dan Surabaya. STB juga aktif mengisi sandiwara di TVRI, dan dapat dianggap sebagai perintis sandiwara televisi. Beberapa personel yang pernah terlibat Mayawati Diredja, Derry Syrna, Putu Sri Sundari, Desy Edy Karamah, Iim Kharamah, M Ryana Veta (Mahfud), Fauzi Abdullah, Bambang Setiawan, Tasdik, Sasas, dll
Umar Machdam juga ikut mendorong berkembangnya Teater Muslim yang dikelola oleh mahasiswa dan dosen IPB, diantaranya tercatat nama Zuraini Djamal, Ahmad Taufiq, AM. Saefuddin (Mantan Menteri Holtikultura pada Kabinet Habibie) dan Taufiq Ismail (penyair ).
Baris 16:
# ''Pangeran Wiraguna'', karya Mochtar Lubis, Produksi Panitia Pendiri Jajasan Kesedjahteraan Pemuda Peladjar Indonesia Bogor, di Gedung BDK Bogor, Sabtu, 2 Mei 1970
# Pementasan dua drama ''Rombengan dari Kayangan'' dan ''Lalat'', karya Umar Machdam, di Gedung Wanita Bogor
# Kematian Odysseus, karya
# ''Sandiwara'' karya Putu Wijaya, Produksi Studi Teater Bogor, di Teater Arena TIM, 11-13 Desember 1973
# ''Salman el Farisi'', karya Ahmad Zein, terjemahan Mustafa Mahdami, Produksi Studi Teater Bogor, di Teater Arena Tim, 25-27 Mei 1974
Baris 27:
Bermain dalam beberapa Film yang diawali sebagai figuran pada film "Anak-anak Revolusi" pada tahun 1964. Ia juga menjadi [[Asisten Sutradara]] dalam beberapa film.
# [[Anak-anak Revolusi]], 1964, sutradara [[Usmar Ismail]], sebagai figuran
# [[Hancurnya Petualang]], 1966,sutradara [[Turino Djunaedy]]
# [[Kasih diambang Maut]], 1967, sutradara [[Turino Djunaedy]]
# [[Djakarta-Hongkong-Macao]], 1968, sutradara [[Turino Djunaedy]]
# Operasi X (Pedjuang Tak Dikenal), 1968, Sutradara Misbach Jusa Biran
# [[Mat Dower]], 1969, sutradara
# [[Bernafas dalam Lumpur (film 1970)|Bernafas dalam Lumpur]], 1970, Sutradara [[Turino Djunaedy]]
# [[Lorong Hitam]], 1971, sutradara [[Turino Djunaedy]]
# [[Selamat Tinggal Kekasih]], 1972, Sutradara Ismed M. Noor, Skenario: Umar Machdam
# [[Catatan Harian Seorang Gadis]], 1972, Sutradara [[Nya' Abbas Acub]], Asisten Sutradara Umar Machdam
# [[Krisis X]], 1975, sutradara [[Turino Djunaedy|Turino Djunaedy,]] Asisten Sutradara, Umar Machdam
|