ISO 1: Perbedaan antara revisi

'''ISO 1''' merupakan sebuah [[standar internasional]] yang menentukan suhu referensi baku bagi spesifikasi dan verifikasi produk geometri. Suhu ditetapkan pada 20&nbsp;°C, yang setara dengan 293,15°K dan 68&nbsp;°F.<ref name="Geometrical Product Specifications (GPS) -- Standard reference temperature for geometrical product specification and verification">{{cite web |url=http://www.iso.org/iso/iso_catalogue/catalogue_tc/catalogue_detail.htm?csnumber=28086 |title=ISO 1:2002 - Geometrical Product Specifications (GPS) -- Standard reference temperature for geometrical product specification and verification |trans-title= |author= |date= |work=iso.org |publisher= |accessdate={{date|February 17, 2016}} |language=bahasa Inggris |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref>

Pengukuran panjang yang presisi harus dibuat (dan dikonversikan) pada suhu yang telah ditentukan dengan alasan pemuaian suhu. ISO 1 membantu membandingkan pengukuran itu dengan menentukan suhu referensi. Suhu referensi pada 20&nbsp;°C diadopsikan oleh [[Comité International des Poids et Mesures]] pada [[15 April]] [[1931]], dan menjadi standar internasional pada tahun 1951.<ref name="V112.N01.A01.pdf">{{cite web |url=http://nvlpubs.nist.gov/nistpubs/jres/112/1/V112.N01.A01.pdf |title=20 &nbsp;°C—A Short History of the Standard Reference Temperature for Industrial Dimensional Measurements |trans-title= |author= |date= |work=nist.gov |publisher= |accessdate={{date|February 17, 2016}} |language=bahasa Inggris |quote= |archivedate= |archiveurl= |dead-url=no}}</ref> Standar itu langsung mengganti suhu referensi secara mendunia untuk pengukuran yang telah digunakan sebelumnya, termasuk 0&nbsp;°C, 62&nbsp;°F, dan 25&nbsp;°C. Salah satu alasan saat menentukan 20&nbsp;°C adalah suhu yang nyaman dan umum sehingga menghasilkan angka intejer dalam skala [[Celcius]] dan [[Fahrenheit]].