Ade Komarudin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri Susanto (bicara | kontrib)
k kelebihan karakter
Andri Susanto (bicara | kontrib)
k Didaerah = di daerah
Baris 35:
Ade Komarudin yang lebih popular dipanggil "Akom" ini melewatkan sebagian masa kecil dan remajanya di Purwakarta. Mengawali karier politik dengan bergabung menjadi anggota partai Golongan Karya, karier politik Ade Komarudin terus menanjak. Ia pernah menjadi wakil sekretaris jenderal di dua organisasi kepemudaan yang berbeda, yakni [[Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia]] (AMPI) dan [[Komite Nasional Pemuda Indonesia]] (KNPI) secara bersamaan sejak tahun 1993 hingga tahun 1998.
 
Karier politik pria yang pernah dijuluki sebagai “Koboy Senayan” ini semakin cemerlang setelah terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia atau SOKSI. Meskipun saat itu Ade Komarudin mencalonkan dirinya dalam pemilihan tanpa didampingi adanya tim sukses, namun dirinya telah mendapat banyak dukungan kuat dari sejumlah pengurus SOKSI di daerah. Selain mendapat dukungan dari beberapa tokoh didaerahdi daerah, Ade Komarudin juga memperoleh dukungan dari sejumlah tokoh Partai Golkar, seperti [[Akbar Tanjung]]. .
Ade Komarudin selanjutnya memimpin [[Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia]] atau [[SOKSI]] dibantu seorang wakil ketua umum, yakni [[Ria Ru-mata Aritonang]], serta 22 orang ketua. Sekjen dijabat [[Lawrence Siburian]] dengan 23 wakil sekjen, serta bendahara umum dijabat [[Melchias M Mekkeng]] yang dibantu 23 wakil bendahara umum. Kepengurusan itu juga dilengkapi 22 departemen. Dengan demikian, total pengurus sebanyak 150 orang. Pelantikan Ade beserta jajarannya sendiri dilakukan pada tanggal 25 Juni 2010 dan dilakukan pendiri SOKSI Prof. [[Suhardiman]] yang didampingi Ketua Umum DPP Partai Golkar pada saat itu, [[Aburizal Bakrie]].