Reformasi Katolik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: dari pada → daripada (2)
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k Nama: ejaan, replaced: sekedar → sekadar (2)
Baris 13:
Dua istilah di atas memperlihatkan aspek-aspek yang berlainan dari gerakan ini. Istilah Kontra-Reformasi, lebih banyak digunakan oleh kaum non-Katolik, menitikberatkan pandangan bahwa pembaharuan-pembaharuan tersebut dilakukan terutama akibat bangkitnya kaum Protestan dan perlakuan mereka terhadap lembaga-lembaga Katolik. Dalam pandangan ini, maksud utama dari pembaharuan-pembaharuan tersebut adalah untuk mengurangi jumlah umat yang berpindah ke Protestantisme. Istilah yang lain, yakni "Reformasi Katolik" memaknai pembaharuan-pembaharuan tersebut sebagai suatu tindakan Gereja, bukan sebagai suatu reaksi terhadap para tokoh Reformasi Protestan.
 
Peneliti seperti John C. Olin, dari [[Fordham University]], dan [[Henri-Daniel Rops]],<ref>http://www.ewtn.com/library/HOMELIBR/ROPSCARE.TXT</ref> mulai menggunakan istilah "Reformasi Katolik" pada paruh kedua dari abad ke-20 untuk memberi penekanan pada upaya-upaya pembaharuan, teologis dan disipliner, dalam Gereja Katolik Roma yang dimulai sebelum tanggal tradisional dimulainya [[Reformasi Protestan]] oleh [[Martin Luther]] atau pun sebelum [[Konsili Trente]] (peristiwa-peristiwa seperti [[Konsili Lateran V]], khotbah-khotbah tentang pembaharuan yang disampaikan oleh [[John Colet]] di Inggris, diterbitkannya [[Consilium de Emendanda Ecclesia]] oleh [[Gasparo Contarini]], didirikannya [[Oratorium Cinta Kasih Illahi]], dan seterusnya), dan untuk menunjukkan bahwa banyak di antara pembaharuan-pembaharuan Trente serta karya para tokoh Reformasi Katolik seperti [[Santo|St.]] [[Filipus Neri]], St. [[Ignatius Loyola]], dan St. [[Teresa dari Avila]], meskipun dipengaruhi oleh tanggapan terhadap kaum Protestan, jauh lebih luas dan lebih komprehensif daripada sekedarsekadar suatu tanggapan belaka terhadap merebaknya Protestantisme. Mereka berpendapat bahwa banyak dari upaya-upaya tersebut berkenaan dengan pengurangan pelanggaran dan korupsi dalam Gereja Katolik Roma demi kepentingan Gereja Katolik Roma itu sendiri, dan bahwa perubahan-perubahan tersebut lebih luas cakupannya daripada sekedarsekadar memberi cap "bidaah" kepada kaum Protestan.
 
== Konsili Trente ==