Holisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ejaan, replaced: praktek → praktik |
k →top: ejaan, replaced: sekedar → sekadar |
||
Baris 3:
'''Holisme''' adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa sistem [[alam semesta]], baik yang bersifat [[fisika|fisik]], [[kimia]]wi, [[biologi|hayati]], [[ilmu sosial|sosial]], [[ilmu ekonomi|ekonomi]], [[pikiran|mental-psikis]], dan [[linguistik|kebahasaan]], serta segala kelengkapannya harus dipandang sebagai sesuatu yang utuh dan bukan merupakan kesatuan dari bagian-bagian yang terpisah. Sistem alam tidak dapat dipahami apabila kita mempelajarinya dengan cara memisahkan bagian-bagiannya: sistem harus dipelajari secara utuh sebagai suatu kesatuan.<ref>Barry Oshry, 2008, ''Seeing Systems: Unlocking the Mysteries of Organizational Life,'' Berrett-Koehler Publishers</ref><ref>Sunny Y. Auyang, 1999, ''Foundations of Complex-system Theories: in Economics, Evolutionary Biology, and Statistical Physics,'' Cambridge University Press</ref>
Kata 'holisme' pertama kali diperkenalkan pada tahun 1926 oleh [[Jan Smuts]], seorang negarawan dari [[Afrika Selatan]], dalam bukunya yang berjudul ''Holism and Evolution''. Asal kata 'holisme' diambil dari [[bahasa Yunani]], ''holos'', yang berarti semua atau keseluruhan. Smuts mendefinisikan holisme sebagai sebuah kecenderungan alam untuk membentuk sesuatu yang utuh sehingga sesuatu tersebut lebih besar daripada
Contoh holisme dapat ditemukan di sepanjang sejarah manusia dan dalam konteks sosial budaya yang paling beragam ditegaskan melalui banyak studi [[etnologi]]. Seorang [[misionaris]] dari [[Perancis]], [[Maurice Leenhardt]], mencetuskan istilah ''cosmomorfisme'' untuk mengindikasikan adanya hubungan timbal-balik yang sempurna antara seseorang dengan lingkungannya. Hal tersebut ditemukan pada masyarakat [[Melanesia]] di [[Kaledonia Baru]]. Untuk masyarakat di daerah tersebut, seorang individu yang terisolasi tidak memiliki status yang jelas sampai dia menemukan posisinya di lingkungan tersebut. Dengan mengenal seorang individu, tidak dapat dijadikan patokan bahwa kita telah mengenal sebuah komunitas.
|