Betutu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ejaan, replaced: praktek → praktik |
k →Penyebaran: ejaan, replaced: sekedar → sekadar (2) |
||
Baris 62:
Betutu hidaup baik di perairan tawar. Biasanya pada tempat – tempat yang berarus tenang, berlumpur, pada kedalaman kira – kira 40 cm.ikan ini hidup di dasar perairan, hanya sesekali saja menyembul ke permukaan. Tempat agak gelap, terlindung di balik batu – batuan atau tumbuhan air sangat disukainya sebagai tempat mengintip mangsa. Jika hari menjelang malam, betutu sering terlihat menyembulkan moncongnya di permukaan air, di sekitar tempat persembunyiannya.
Sifat yang snagat menonjol dari ikan ini adalah pemalas, tabiatnya memang malas bergerak.saking malasnya. Bisa berjam – jam lamanya betutu hanya diam di tempatnya, tanpa bergeser sedikitpun. Jika ada yang menyentuh tubuhnya atau ada mangsa di dekatnya, barulah betutu akan bergerak cepat kemudian berhenti dengan tiba – tiba. Gerakannya kadang – kadang sulit di ikuti.
Dengan tabiat seperti itu, untuk mencari makan pun betutu merasa enggan. Ia hanya menunggu dan manakal perutnya terasa lapar, barulah betutu akan menyambar ikan – ikan kecil yang melintas di depannya. Setelah kenyang, ia kembali berdiam lagi. Ikan yang bertampang mirip gabus ini ternyata tidak hanya
Betutu tampak lebih agresif di malam hari. Ikan ini akan terlihat mengintip mangsa jika malan telah menjelang. Demikian pula dalam hal berkembangbiak. Ikan ini seperti juga ikan - ikan lainnya lebih memilih waktu malam hari sebagai saat mengadakan perkawinan.
e. Kebiasaan Makan
Baris 206:
Setelah lepas masa pendederan I hingga mencapai umur dewasa (175 g), kelangsungan hidupnya mencapai 45% dan bila terus dipeliharan hingga ukuran konsumsi tingkat kelangsungan hidupnya sekitar 95%. Dari hasil percobaan yang dilakukan maka di taksir bahwa jumlah ikan yang lolos damnpai ukuran konsumsi (400 – 500 g) adalah sekitar 5% dari total telur yang dikeluarkan induk.
g. Tata Niaga.
Budi daya ikan dapat digolongkan sebagai usaha bermodal cukup besar yang perlu di dukung oleh keahlian dan teknolodi yang mantap. Kegiatan ini tentunya juga tidak
Mengacu pada konsep bisnis tersebut, sudah selayaknya kegiatan budi daya ikan menerapkan pola market oriented. Seluruh sistem yang akan dibangun harus mengacu pada kebutuhan pasar. Dari runutan tersebut dengan sendirinya akan muncul berbagai jenis ikan yang bernilai ekonomi tinggi, termasuk di dalamnya ikan betutu. Berdasarkan pertimbangan prospek pemasaran, resiko untung – rugi, dan penguasaan tekhnologi produksi maka sangatlah wajar bila hanya komoditas bernilai ekonomi tinggi yang diusahakan.
|