The Rollies: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: sekedar → sekadar
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, replaced: komersil → komersial (2), personil → personel (3), kokoh → kukuh, removed stub tag
Baris 28:
}}
 
'''The Rollies''' adalah sebuah [[grup musik]] [[jazz rock]], [[pop]], soul [[funk]] asal [[Indonesia]] yang dibentuk di [[Bandung]] pada tahun [[1967]] dan sempat populer di era [[1960|60-an]] sampai dengan akhir 90[[1980|-an]]. Para personilnyapersonelnya antara lain terdiri dari [[Bangun Sugito]] ([[vokal]]), [[Delly Joko Arifin]] ([[kibor|keyboards]]/[[vokal]]), dan [[Teungku Zulian Iskandar]] ([[saxophone]]).[[Benny Likumahuwa]] ([[trombon]]) dan [[Bonny Nurdaya]] ([[gitar]]) [[Oetje F Tekol]][[Oetje F Teko|<nowiki/>]] ([[bass]]), [[Jimmy Manoppo]] ([[drum]]), [[Didit Maruto]] ([[Trumpet]]) dan juga pendiri dan mantan personilnyapersonelnya almarhum [[Deddy Stanzah]] dan Iwan Krisnawan.
 
== Perjalanan karier ==
Baris 43:
Pada tahun [[1971]] seusai kontrak bermain di [[Singapura]] dan [[Bangkok]], The Rollies kembali ke Tanah Air. Pada masa itu [[musik]] [[Indonesia]] tengah diguncang tren musik [[pop]] seperti [[Koes Plus]], [[Panbers]], [[The Mercy's]], Favorite's Group, hingga D'Lloyd. Kemudian pada tahun ini juga The Rollies merilis album ''Let's Start Again'' dan Bad News di bawah label Remaco dan Sign Of Love di bawah Purnama Record. Terus terang The Rollies merasa kalah pamor dengan [[grup musik]] sekelas [[Koes Plus]]. Ketika produser rekaman meminta mereka untuk membuat lagu seperti The Mercy's, mereka merasa tidak sanggup. Mungkin karena mereka biasa memainkan repertoar musik jenis [[Pop]], Soul dan [[Funk]] yang jelas sangat berbeda dengan musik [[pop]].<ref name="bio dua" />
 
Beberapa pihak label rekaman pada waktu itu menilai The Rollies dianggap sebagai [[grup musik]] yang kurang komersilkomersial. Meskipun dianggap kurang komersilkomersial, namun ada beberapa lagu the Rollies yang membekas di khalayak pendengar masa itu. Seperti contoh lagu "Salam Terakhir", dan "Setangkai Bunga". The Rollies justru lebih banyak memperoleh sambutan di pentas-pentas pertunjukan. Beberapa pertunjukannya yang pantas dicatat adalah penampilan The Rollies bersama kelompok Soul asal [[Amerika]] ''Howler'' dalam acara ''Soul Show'' pada tanggal [[9 Oktober]] [[1971]]. The Rollies secara musikal dan penampilannya di panggung dianggap kalangan musik mampu mengimbangi grup soul-funk tersebut.<ref name="bio dua" />
 
The Rollies juga tercatat sering manggung bareng bersama grup asal [[Singapura]] yang kebetulan mengusung unsur brass section yaitu kelompok ''"Fly Baits"'' dan ''"Black Fire Prophecy"''. Beberapa promotor pertunjukan musik pun mulai memberikan kepercayaan pada The Rollies untuk menjadi grup pembuka kelompok mancanegara seperti [[Bee Gees]] di Stadion Utama [[Senayan]] pada tanggal [[2 April]] [[1972]] maupun ''"Shocking Blue"'' di Taman Ria [[Monumen Nasional]] [[Jakarta]] pada [[23 Juli]] tahun [[1972]]. Tak hanya itu, The Rollies pun mencoba melakukan eksperimen bermusik seperti yang diperlihatkan pada konser akbar ''"SUMMER '28"'' (akronim dari Suasana Meriah Menjelang Kemerdekaan ke-28) yang berlangsung di Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta, pada [[16 Agustus]] tahun [[1973]], yaitu dengan menyandingkan perangkat [[gamelan]] [[Sunda]] dengan perangkat musik elektrik. Kemudian mereka mencoba membawakan lagu karya Sambas "Manuk Dadali" sebagai objek eksperimen The Rollies.<ref name="bio dua" />
Baris 66:
 
====The Rollies – Remaco 1972====
Ditengah mengguritanya band-band pop di penjuru tanah air yang digagas Koes Plus, kehadiran The Rollies bisa menjadi oase atau mungkin sebagai pelengkap penderita saja. Band Bandung ini masih tetap berkutat dengan konsep musik hibrida. Musikalitas Benny Likumahuwa sebagai sosok yang banyak bertanggung jawab dalam departemen musik teruji disini. Rollies kokohkukuh dalam komposisi maupun arransemen musiknya. Gito tetap bersepupu dengan James Brown lewat ''Bad News''. Deddy Sutansjah tetap dibayangi Mick Jagger dalam ''Come Back To Me'' yang mengingatkan kita pada ''Lady Jane''-nya Rolling Stones. Lalu sebuah lagu aneh ''Pahlawan Revolusi'' yang memempelaikan spirit jazz dengan keroncong.
 
====Sign Of Love – Purnama Record 1973====
Baris 74:
====The Rollies Live In TIM – Hidajat Audio 1976====
 
Bisa dianggap album live pertama dalam konstelasi musik rock Indonesia. Direkam oleh dedengkot jazz Jack Lesmana pada saat The Rollies menggelar konser dua malam berturut-turut 2 dan 3 Oktober 1976 di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Album ini seolah mengobati kerinduan penggemar The Rollies setelah 3 tahun tak merilis album satu pun. Dengan 2 personilpersonel baru [[Oetje F Tekol]] (bass) dan [[Jimmie Manoppo]] (drums), The Rollies makin terlihat kian matang dalam departemen musik. Bonnie Nurdaya menggantikan almarhum Iwan Krisnawan menyenandungkan ''Salam Terakhir'' yang terasa mengiris kalbu. Selebihnya The Rollies membawakan repertoire asing seperti ''Free'' (Chicago), ''You’ re Still A Young Man'' (Tower of Power), ''King Arthur'' (Rick Wakeman), ''It’s A Man’s Man’s Man’s World'' (James Brown) serta lagu yang seolah menjadi signature The Rollies ''Gone Are The Songs Of Yesterday''.
 
====Tiada Kusangka – Hidajat Audio 1976====
Baris 142:
[[Kategori:Grup musik 1970-an]]
[[Kategori:Musisi Bandung]]
 
 
{{indo-musik-stub}}