Bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi Samudra Hindia 2004: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: diantara → di antara, kadaluwarsa → kedaluwarsa
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: dimana → di mana (4), Jendral → Jenderal (2)
Baris 28:
[[Berkas:2004 Indian Ocean Earthquake relief1.jpg|right|thumb|290px|Para pelaut [[USS Abraham Lincoln (CVN-72)|USS ''Abraham Lincoln'']] menyiapkan pasokan ulang untuk dijatuhkan lewat udara oleh pesawat-pesawat helikopter AS.]]
 
Tanggal [[27 Desember]], dilaporkan bahwa Wakil Sekretaris JendralJenderal PBB bidang Urusan Kemanusiaan [[Jan Egeland]] mengatakan kontribusi sumbangan negara-negara kaya sebagai "pelit" [http://washingtontimes.com/national/20041228-122330-7268r.htm], namun kemudian interpretasi yang muncul adalah bahwa perkataannya itu adalah spesifik tentang respon terhadap bencana tsunami. [http://www.nytimes.com/2004/12/29/international/worldspecial4/29aid.html]. Dalam sebuah konferensi pers dikemudian hari, Egeland mengatakan bahwa ucapannya itu samasekali bukan mengenai satu negara tertentu atau mengenai respon terhadap keadaan darurat ini (tsunami), dan bahwa kita masih dalam tahap awal dan respon yang diberikan sejauh ini masih sangat positif ([http://www.reuters.com/newsArticle.jhtml?type=topNews&storyID=7193859]).
Pemerintah AS, melalui Presiden [[George W. Bush]] dan Menteri Luar Negeri [[Colin Powell]], menyatakan kekesalannya atas pernyataan tersebut dan pada tanggal [[28 Desember]] menambahkan USD 20 juta lagi dari janji mereka sebelumnya USD 15 juta, sehingga total bantuan yang dijanjikan menjadi USD 35 juta. Ini tidak termasuk bantuan langsung yang akan diberikan oleh kapal-kapal angkatan laut yang diberangkatkan ke daerah bencana ([http://story.news.yahoo.com/news?tmpl=story&e=2&u=/ap/20041228/ap_on_go_ca_st_pe/us_quake]). Pada tanggal [[31 Desember]], AS menambah bantuan yang dijanjikan sepuluh kali lipat menjadi USD 350 juta ([http://www.cnn.com/2004/US/12/31/us.aid/]), dan Presiden Bush mengatakan bahwa jumlah tersebut mungkin masih akan bertambah. Presiden Bush juga menandatangani keputusan yang memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang selama minggu pertama tahun baru.
 
Terungkap kekhawatiran serius bahwa usaha bantuan internasional dapat gagal bila negara-negara tidak menepati janjinya. Tanggal [[3 Januari]], Sekretaris JendralJenderal PBB [[Kofi Annan]] meminta negara-negara donor untuk memastikan bahwa janji mereka benar-benar ditepati, dan menyebutkan bahwa di masa lalu banyak janji yang diberikan namun tidak semua uangnya diterima [http://www.un.org/apps/sg/sgstats.asp?nid=1247].
 
Pada [[5 Januari]] [[2005]], ketika negara-negara berlomba-lomba memberikan sumbangan yang besar, Jan Egeland berkata, "Saya lebih suka melihat belas kasih yang bersaingan daripada tidak ada sama sekali," sambil menambahkan bahwa terlalu banyak negara yang membuat janji yang tidak pernah menjadi kenyataan. [http://www.cbc.ca/cp/world/050106/w010602.html]. Setelah bencana gempa bumi [[Bam]], [[Iran]], yang menyebabkan kematian 26.000 orang, para pejabat Iran mengklaim bahwa mereka hanya menerima USD 17.5 juta dari jumlah USD 1 miliar yang mulanya dijanjikan [http://www.cbc.ca/cp/world/050106/w010602.html]. Pada pertengahan Maet, [[Bank Pembangunan Asia]] melaporkan bahwa lebih dari USD 4 miliar bantuan yang dijanjikan oleh pemerintah ternyata belum dikirim. Sri Lanka mengkritik negara-negara dan organisasi-organisasi yang berebutan menjanjikan sumbangan,
Baris 285:
* '''Pemerintah Federal''' — Setelah mengirim dan mendistribusikan bantuan internasional senilai AUD 10 juta dolar Australia (7,7 juta dolar AS), pemerintah Australia telah mengumumkan pada 29 Desember 2004 dan 31 Desember 2004 bahwa dua bantuan tambahan yang senilai 25 juta dolar Australia (18,1 juta dolar AS) akan dikirimkan [http://www.channelnewsasia.com/stories/afp_asiapacific/view/125089/1/.html]: 10 juta dolar Australia untuk menolong berbagai organisasi, 10 juta dolar Australia ke [[Indonesia]], dan 5 juta dolar Australia (3,6 juta dolar AS) ke [[Sri Lanka]]. Menteri Luar Negeri [[Alexander Downer]] memberitahukan bahwa Australia akan menawarkan bantuan lebih jauh bila dibutuhkan. Tanggal 5 Januari 2005 di Jakarta, Perdana Menteri [[John Howard]] mengumumkan paket bantuan senilai 1 miliar dolar Australia ([http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/asia-pacific/4147727.stm]) bagi Indonesia (766, 89 juta dolar AS) [http://web.archive.org/web/20050113054139/http://news.ninemsn.com.au/article.aspx?id=27893]. Paket bantuan bilateral [http://web.archive.org/web/20050113054232/http://news.ninemsn.com.au/article.aspx?id=27924] itu terdiri dari grant assintance dan pendanaan konsesi yang sama besarnya. Pada 11 Janurai 2005, bantuan senilai 500.000 dolar Australia diumumkan untuk [[Seychelles]], membuat total bantuan moneter pemerintah federal menjadi 1.060.500.000 dolar Australia.
* '''Pemerintah-pemerintah negara bagian''' — Pemerintah [[Australian Capital Territory]], [[New South Wales]], [[Northern Territory]], [[Queensland]], [[South Australia]], [[Victoria (Australia)|Victoria]] dan [[Western Australia]] memberikan bantuan moneter yang dijanjikan yang totalnya senilai 17,45 juta dolar Australia (13,6 juta dolar AS).
* '''Militer/Tenaga Ahli''' — Sebagai bagian dari bantuan Australia, [[Australian Defence Force]] ('''ADF''') juga bekerja memberikan bantuan, bersama-sama pasukan AS. 900 personel tak bersenjata bekerja di Indonesia, termasuk di antaranya 15 pengendali lalu-lintas udara yang mengatur pemberian bantuan yang sangat besar di Aceh. Delapan [[C-130 Hercules]] milik [[Royal Australian Air Force]] diikutsertakan. Empat Hercules mendistribusikan perbekalan di Indonesia, sedang empat pesawat yang lain membangun jembatan udara untuk memindahkan material dan personel dari Australia. Saat bencana terjadi, tiga C-130 Hercules langsung dikerahkan dengan membawa suplai medis, unit pemurnian air, selimut, dan air di dalam botol. Sebuah kapal transport amfibi [[HMAS Kanimbla (L-51)|HMAS ''Kanimbla'']] milik [[Royal Australian Navy]] berangkat dari [[Sydney]] pada malam Tahun Baru, tiba di [[Indonesia]] pada 13 Januari 2005, dengan membawa dua helikopter [[H-3 Sea King]]. Selain itu, empat helikopter [[UH-1 Iroquois]] milik [[Australian Army]] diperbantukan di [[Aceh]], dimanadi mana ADF telah mendirikan sebuah rumah sakit darurat dan water plant. [[Australian Federal Police]] ('''AFP''') mengirimkan beberapa tim ke tempat terjadinya bencana, khususnya Thailand, termasuk di antaranya tim identifikasi tubuh. Tim yang beranggotakan para ahli medis dan bantuan gawat darurat dikirimkan terus menerus ke berbagai lokasi yang dilanda Tsunami. Para pekerja sukarela siap dan bersedia diterbangkan ke wilayah bencana untuk lebih jauh membantu dengan melakukan operasi pemberian bantuan dan pembangunan kembali. Sebagai tanggapan atas permintaan dari Pemerintah Maladewa, Australia telah mengirim beberapa ahli ekologi untuk memperbaiki terumbu karang - nyawa dari pariwisata Maladewa – dan sejumlah guru untuk memulihkan lagi kegiatan belajar-mengajar. Diperkirakan biaya bantuan tambahan ini lebih dari 60 juta dolar Australia (USD 46,5 juta dolar AS), dan dimanajemendi manajemen oleh [[Emergency Management Australia]] ('''EMA''').
* '''Publik/Perusahaan''' — Tiga jaringan televisi komersial utama di Australia, [[Seven Network]], [[Nine Network]] dan [[Network Ten]] melakukan pemusatan sumber daya untuk mengorganisir sebuah konser spesial [[telethon]] yang diudarakan pada 8 Januari 2005. Disiarkan secara simultan oleh ketiga jaringan TV itu dan jaringan radio [[Triple M]], konser telethon tersebut menunjukkan solidaritas serta kerjasama yang luar biasa dalam pasar televisi dan radio komersial yang sangat kompetitif (lihat [[Australia Unites: Reach Out To Asia]]). Di akhir siaran konser, dana terkumpul sebesar 15.198.349,53 dolar Australia, tapi jalur telepon tetap terbuka dan jumlah dana yang terkumpul mencapai 20 juta dolar Australia. Publik Australia telah menyumbangkan dana sebesar 190 juta dolar Australia (143,37 dolar AS) sejauh ini. Sebagai tanda duka cita bagi para korban Tsunami, perayaan [[malam Tahun Baru]] di berbagai wilayah dikurangi kemeriahannya atau dibatalkan. Perayaan Tahun Baru terbesar se-Australia di [[Sydney]] mengumpulkan dana sebesar 11 juta dolar Australia [http://www.oxfam.com/ Oxfam-Community Aid Abroad].
|-
Baris 343:
Operasi bantuan kemanusiaan Singapura melibatkan lebih dari 1200 personel militer dan pertahanan sipil – 900 di antaranya berada di Aceh, Indonesia. Bantuan kemanusiaan yang disediakan militer, tim medis dan penyelamat diperkirakan senilai 20 juta dolar Singapura. Singapura juga telah menawarkan untuk membangun kembali rumah sakit serta klinik di Aceh.
 
Singapore Armed Forces (SAF) mengirim tiga dok transpor amfibi - RSS ''Endurance'', RSS ''Persistance'', dan RSS ''Endeavour'' – ke pantai Meulaboh, salah satu wilayah yang menderita kerusakan terparah dimanadi mana semua jalan terusan terputus. Selain membawa tim medis dan teknisi serta para sukarelawan dengan LSM, ketiganya juga membawa suplai medis dan peralatan berat untuk menolong membersihkan jalan dan puing-puing. SAF juga mengirim 6 helikopter Chinook dan 2 helikopter Puma ke Aceh, 2 helikopter Chinook dan 2 helikopter Super Puma ke Phuket, Thailand. C130 juga digunakan untuk menghantarkan suplai bantuan ke berbagai wilayah yang dilanda tsunami [http://app.mfa.gov.sg/Internet/press/view_press.asp?post_id=1221].
 
|-
Baris 401:
|-
|valign="top"| [[Republik Irlandia]]
|| Pemerintah Irlandia menyumbangkan 20 juta Euro (26,12 juta dolar AS) sebagai respons terhadap bencana yang disebabkan gempa bumi di Asia Selatan [http://www.ireland.com/newspaper/front/2005/0113/2508748697HM1TSUNAMI.html] – mayoritas uang diberikan ke organisasi Irish Aid dan PBB. Begitu mengetahui adanya bencana, rakyat Irlandia segera mulai mengumpulkan uang di jalan, gereja, sekolah, pusat perbelanjaan, dan banyak lagi inisiatif yang lain seperti ''Work a Day for Free,'' dimanadi mana sebagian besar pekerja menyumbangkan upah sehari ke dana bantuan bencana alam. Diperkirakan dana sebesar 1 juta Euro didapatkan dari berbagai pub dan hotel. Berbagai kegiatan amal yang diadakan Palang Merah Irlandia, Concern, dan Goal mengumpulkan dana sebesar 75 juta Euro. Yayasan amal berbasis gereja, Trócaire, mengumpulkan dana sebesar 27 juta Euro hanya dalam waktu seminggu ''Sumber: Irish Times 18/3/05'''
|-
|valign="top"| [[Italia]]