Pondok Pesantren Darussalam Sengkubang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BeeyanBot (bicara | kontrib)
k ejaan, replaced: sistim → sistem
k Sejarah: clean up, replaced: akte → akta using AWB
Baris 39:
Pesantren Darussalam [[Sengkubang]] resmi berdiri pada, [[25 Juli]] 1992 bertepatan [[24 Muharram]] 1413 H. Pendiri Pontren ini adalah H.Abdullah Alie, HM.Yunus Nazam, dan KH.Tusirana Rasyid. Tiga orang tersebut yang mengambil prakarsa hingga berdirinya Pontren Darussalam Sengkubang atas izin Allah. H. Abdullah Ali’e sebagai Ketua Yayasan, H.M. Yunus Nazam sebagai Sekretaris Yayasan, dan KH. Tusirana Rasyid sebagai Pimpinan Pontren. Kemudian juga tak terlepas dari anak H.M. Yunus Nazam, yaitu H. Yusdiansyah, S.Pd.MM, alumnus [[Pondok Modern Darussalam Gontor]] sebagai pendorong untuk mendirikan pondok pesantren dan dibantu oleh Syafawi Sunadi, Akhyar Akhmad yang juga alumni [[Pondok Modern Darussalam Gontor]] [[Jawa Timur]].
 
Berdirinya Pontren Darussalam [[Sengkubang]] hingga seperti kondisinya pada saat ini mempunyai sejarah yang panjang. Pada tahun 1964 (zaman orde lama), beberapa tokoh masyarakat [[Sengkubang]], antara lain H.M. Yusuf Amin (almarhum), M. Harun (almarhum), A. Rahman Yusuf, H.M. Yunus Nazam (saat itu belum haji), A. Hamid Nazam telah mendirikan Madrasah Diniyah, kemudian pada tahun 1970, didirikan [[Madrasah Tsanawiyah]] oleh M. Zuhdi H. Yusuf, yang pada saat itu dikenal dengan nama SMIP kependekatan dari Sekolah Menengah Islam Pertama. Akan tetapi 4 (empat) tahun kemudian menurut penuturan H.M. Yunus Nazam, Tsanawiyah tersebut mengalami kevakuman alias tidak ada kegiatan belajar mengajar, hingga akhirnya pada tahun 1982, dua orang tokoh yaitu H.M. Yunus Nazam dan H. Abdullah Ali’e, menemui Ust. TusiranaRasyid yang saat itu bertugas sebagai Da’i Pembangunan/Rabithah Alam Islamy, untuk membangun kembali Madrasah dengan kegiatan belajar mengajar tingkat Tsanawiyah digedung yang sudah ada dan berdirilah Madrasah Tsanawiyah babak baru tahun 1983 dengan jumlah murid perdana 39 orang, setahun kemudian 1984, dibuat akteakta pendirian Yayasan Darussalam sebagai langkah awal menuju perkembangan pendidikan selanjutnya dan pada tahun 1988 didirikan [[Madrasah Aliyah]] dengan jumlah murid perdana 10 orang.
 
Barulah pada tahun 1992 setelah Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah berjalan cukup baik dimulailah menampung para santri yang mondok dengan program pendidikan formal MTs, Aliyah dan program Pontren sebanyak 17 orang santri perdana (tidak termasuk murid MTs dan MA), yang seluruh biaya '''nyantr'''nya ditanggung oleh Yayasan.