Sunan Geseng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 2:
'''Sunan Geseng''', atau sering pula disebut '''Eyang Cakrajaya''', adalah murid [[Sunan Kalijaga]]. Ia adalah keturunan Imam [[Jafar ash-Shadiq]], dengan nasab: ''Sunan Geseng'' bin Husain bin al-Wahdi bin Hasan bin Askar bin Muhammad bin Husein bin Askib bin Mohammad Wahid bin Hasan bin Asir bin 'Al bin Ahmad bin Mosrir bin Jazar bin Musa bin Hajr bin [[Ja'far ash-Shadiq]] bin [[Muhammad al-Baqir]] bin [[Ali Zainal Abidin]] al-Madani bin [[Husain bin Ali|al-Husain]] bin al-Imam [[Ali bin Abi Thalib|Ali]] k.w.<ref>[http://www.asyraaf.com/v2/buku/asal+usul/link1.php asyraaf.com]</ref>
 
Menurut hikayat, pada suatu saat ia mengikuti anjuran Sunan Kalijaga untuk mengasingkan diri di suatu [[hutan]] untuk konsentrasi beribadah kepada [[Allah]]. Di tengah lelakunya itu, hutan tersebut terbakar, tapitetapi ia tidak mau menghentikan tapanya, sesuai pesan sang guru untuk jangan memutus ibadah, apapun yang terjadi, sampai sang [[guru]] datang menjenguknya. Demikianlah, ketika kebakaran berhenti dan Sunan Kalijaga datang menjenguknya, dia dapati Cakrajaya telah menghitam hangus, meskipun tetap sehat wal afiat. Maka digelarilah ia dengan Sunan Geseng.
 
Makam Sunan Geseng terletak di Dusun Jolosutro, [[Piyungan, Bantul|Kecamatan Piyungan]], [[Kabupaten Bantul]], [[Yogyakarta]]. Letaknya kira-kira 2&nbsp;km di sebelah kanan Jalan Yogyakarta-Wonosari Km. 14 (kalau datang dari Yogyakarta). Setiap tahun ada perayaan dari warga setempat untuk menghormati Sunan Geseng. Selain di dekat Pantai Parangtritis, Jogjakarta, makam Sunan Geseng juga dipercaya terdapat di sebuah desa yang bernama Desa Tirto, di kaki Gunung Andong-dekat Gungung Telomoyo-secara administratif di bawah Kecamaan Grabag, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.