Aminah Sjoekoer: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akhmad zailani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
 
'''Aminah Sjoekoer''' tokoh wanita keturunan indo-Belanda,yang memperjuangkan pentingnya setaraan [[pendidika]]n untuk kaum wanita di zaman [[penjajahan]] [[kolonial Belanda]]., yang bernama asli Atje Voorstad, pendiri Neisjes School, sekolah untuk kaum wanita di [[Samarinda]] [[Kalimantan Timur]] sekitar tahun 1928.<ref>[http://horisononline.or.id/cerpen/aminah-sjoekoer-di-kapal-nederland Situs horisononline]</ref>
Tak dibesarkan di Samarinda, Atje datang ke Samarinda bersama Raden Rawan, suami pertamanya. Raden Rawan merupakan seorang laki-laki yang mempunyai darah Banjar dari pihak ibunya dan besar di Jakarta. Dari pernikahannya bersama dengan Raden Rawan ini, Atje dikaruniai seorang anak perempuan. Pada saat pindah ke Samarinda, Atje menjadi seorang mualaf dan mengganti namanya menjadi Aminah. Namun, pernikahannya bersama dengan Raden Rawan tak berlangsung langgeng dan memutuskan untuk berpisah.
 
Baris 6:
 
Mengarungi bahtera keluarga untuk ketiga kalinya, Aminah dinikahi oleh seorang pria bernama Sjoekoer dan mendapatkan penambahan nama suaminya di belakang namanya. Bersama dengan Sjoekoer ini, Aminah semakin giat mengajar. Aminah Sjoekoer meninggal di Jakarta pada tanggal 3 Maret 1968 dan dikebumikan di sana. Namun, pada saat [[Kadrie Oening]] menjabat sebagai Walikota Samarinda, jasad Aminah Sjoekoer dipindahkan ke [[Taman Makam Pahlawan]] yang berada di Jalan Pahlawan.<ref>[http://undas.co/2015/09/menilik-jejak-aminah-sjoekoer-tokoh-pendidikan-perempuan-di-samarinda/ Situs undas]</ref>
 
== Pranala luar ==
{{reflist}}